Jumat, 09 Oktober 2009

Bappenas Dukung Jembatan Batam Bintan

Bappenas Dukung Jembatan Babin

Kamis, 08 Oktober 2009
Tahun Depan Mulai Pembebasan Lahan
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) memberi sinyal mendukung pelaksanaan pembangunan Jembatan Batam Bintan (Babin) yang nantinya menyatukan Pulau Batam dan Bintan. Pekan depan, Bappeda Kepulauan Riau kembali melakukan pemaparan di Bappenas.
”Bappenas mendukung. Kita bersama Bappenas masih mencari pola pendanaan, apakah menggunakan swasta murni atawa dana pemerintah,” ujar Gubernur Kepri Ismeth Abdullah, di Graha Kepri, Batam, Rabu (7/10). Pemprov masih berusaha melaksanakan pembangunan jembatan tersebut agar perkembangan Batam yang cukup pesat bisa dialihkan ke Bintan.
Kepala Bappeda Kepri Suhajar Diantoro menambahkan, saat ini Pemprov sudah membentuk tim pelaksana pembangunan jembatan Babin di bawah kendali Bappeda Kepri. Sedangkan anggota terdiri dari Deputi Administrasi BP Batam, Ketua Tim Kadis PU Provinsi. Anggota tim lainnya terdiri dari gabungan pegawai BP Batam, Pemprov, dan Bintan.
”Tahun 2010 dijadwalkan dilakukan pembebasan lahan di sekitar kaki jembatan,” katanya usai mengikuti rapat gabungan dengan tim yang sudah dibentuk oleh Gubernur Kepri Ismeth Abdullah, kemarin. Tim terus bekerja mewujudkan pembangunan jembatan. Suhajar belum bisa memastikan waktu pelaksanaan. Semua tergantung Bappenas dan anggaran. Langkah -langkah yang sudah dilakukan tim membuat DED jembatan tahun 2005, tim sudah melakukan koordinasi dengan Dirjen Bina Marga Departemen PU, telah melakukan pembahasan dengan Departemen Perhubungan tentang desain teknis jembatan. ”Dan akan membentuk tim interdept yang akan membahas teknis pembangunan jembatan dengan instansi terkait,” katanya.
Dikatakan, bisa saja pembangunan jembatan yang menelan dana sekitar Rp4 triliun itu menggunakan dana asing dan pemerintah seperti yang dilakukan di Jembatan Suramadu. Jika jadi dibangun, jembatan ini menjadi jembatan terpanjang di Indonesia mengalahkan Suramadu.
Desain gambar jembatan terdiri dari tiga jembatan. Jembatan I menghubungkan Pulau Batam dengan Tanjungsauh, dengan panjang jembatan 2,2 km. Jembatan II menghubungkan Tanjungsauh-Pulau Buau Panjang. Panjang jembatan 3,9 km. Dan jembatan III menghubungkan Pulau Buau dengan Pulau Bintan dengan panjang jembatan 0,7 km.
Ketinggian jembatan berkisar 40 meter ke atas dari permukaan laut. Kapal kapal besar dipastikan masih bisa melalui bawah jembatan. ”Masalah ketinggian ini masih dibahas dengan Dephub. Perkiraan mulai dari 40-60 meter dari laut,” ujar Suhajar. Suhajar berharap, pembangunan jembatan ini tidak terlalu lama. ”Untuk itu kita terus bekerja. Paling tidak di Bappenas masih dua kali presentasi lagi,” kata dia. (rob)

http://batampos.co.id/KEpri/KEpri/Bappenas_Dukung_Jembatan_Babin.html

Sabtu, 03 Oktober 2009

Volume Pelabuhan Roro Penumpang Turun Naik

Volume Pelabuhan Roro Penumpang Turun Naik


Sabtu, 03 Oktober 2009

KARIMUN- Sejak diresmikan pengoperasian Pelabuhan Roll On Roll Off (Roro) Parit Rempak di Kabupaten Karimun oleh Bupati Karimun Nurdin Basirun Kamis (17/9) lalu, sampai kini, aktivitas keberangkatan kapal di pelabuhan tersebut turun naik.

Kapal KM Senangin yang yang melayani trayek Parit Rempak, Karimun-Mengkapan, Tanjung Buton tersebut sudah empat trip bolak balik berlayar.

Hal itu diakui Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Karimun, Cendra Nawazir. Ia mengatakan sejak beroperasi, presentasi volume penumpang yang menggunakan pelabuhan Roro mengalami grafik turun naik. Namun pihaknya tidak mengetahui angka pasti berapa kenaikan penumpang usai peresmian pelabuhan tersebut.

"Secara rinci, saya tidak bisa mengetahui angka pastinya. Lebik baik tanya pihak Badan Usaha Kepelabuhanan (BUP) karena mereka pihak yang lebih mengetahui secara pasti bagaimana volume dan kenaikan penumpang di Pelabuhan Roro," ujar Cendra, ketika ditemui di kediaman dinas Bupati Karimun usai melepas keberangkatan Wakil Bupati Karimun Aunur Rafiq bersama rombongan ke Padang, Jumat (2/10).

Direktur Badan Usaha Kepelabuhanan (BUP) Firdaus ketika dikonfirmasi terkait kenaikan penumpang sejak dioperasikan pelabuhan Roro mengatakan, volume penumpang yang datang maupun meninggalkan Karimun melalui Pelabuhan Roro turun naik. Hal itu menurutnya, masih banyak masyarakat yang belum mengetahui jadwal keberangkatan dan kedatangan kapal.

Ia menjelaskan, saat kini kapal Roro (KM Senangin) berangkat dari Pelabuhan Parit Rempak berangkat 2 kali seminggu, yakni pada Kamis dan Sabtu sekitar pukul 19.00 WIB. Sementara dari Pelabuhan Mengkapan, Tanjung Buton berangkat Jumat, dan Minggu pada jam yang sama.

Kapal KM Senangin memiliki kapasitas 215 penumpang 22 mobil, 7 truk dan 100 sepeda motor. Dengan tarif untuk orang dewasa Rp53.250, anak-anak Rp32.250, sepeda motor Rp100 ribu, mobil Rp918 ribu dan truk Rp1,2 juta.

"Sejak beroperasi, banyak penumpang yang memanfaatkan Pelabuhan Roro untuk mudik lebaran. Kemudian terjadi penurunan, lalu naik lagi. Kamis (1/10) lalu, penumpang yang memakai jasa kapal Roro berjumlah 62 orang, 6 motor dan 3 mobil," terang Firdaus.

Namun, Firdaus tidak bisa memastikan apakah penumpang yang berangkat meninggalkan Karimun itu merupakan warga Sumbar yang hendak pulang kampung menemui saudaranya yang terkena gempa.

"Soal itu, saya tidak bisa menjawabnya, karena tidak menanyakan tujuan mereka," timpal Firdaus. (sm/30)

http://sijorimandiri.net/fz/index.php?option=com_content&task=view&id=13570&Itemid=40

Kamis, 01 Oktober 2009

Roro Beroperasi Dua Kali Seminggu

Roro Beroperasi Dua Kali Seminggu
Kamis, 01 Oktober 2009

KARIMUN (BP) - Beroperasinya kapal roll on roll off (roro) dari pelabuhan Parit Rampak, Kecamatan Meral, Karimun menuju Tanjungbuton, Riau, disambut positif warga di Pulau Sumatera. Di antaranya datang dari warga Medan dan Pekanbaru. Pelayaran perdana kapal roro dengan nama lambung KM Sinangin dilaksanakan 17 September lalu. Respon positif langsung disampaikan warga Karimun maupun warga Pulau Sumatera. Hal ini dibuktikan dengan ramainya calon penumpang dan kendaraan pribadi yang diangkut KM Sinangin.
”Sejak dioperasikan kapal roro dari Karimun, sambutan warga dari Pulau Sumatera luar biasa. Rekan-rekan saya yang ada di Pekanbaru dan Medan mulai mencari informasi menyangkut jadwal keberangkatan kapal roro,” ungkap Direktur Utama Badan Usaha Kepelabuhanan (BUP) Kabupaten Karimun, Firdaus kepada Batam Pos, Rabu (30/9).
Mengenai pelayaran perdana KM Sinangin, Firdaus mengakui, berjalan dengan lancar tanpa ada kendala. ”Dalam seminggu, KM Senangin berlayar sebanyak dua kali dari Karimun yakni Kamis dan Sabtu. Dua kali pula dari Pekanbaru yakni Jumat dan Minggu,” jelasnya. Menyangkut kendaraan yang diangkut kapal roro dari Karimun disebutkan Firdaus, paling banyak mobil pribadi. Kemudian diikuti sepeda motor dan penumpang umum. ”Untuk truk maupun barang, belum ada,” tukasnya. (yud)