Senin, 21 November 2011

Uban-Kuala Tungkal Segera Diuji Coba

Uban-Kuala Tungkal Segera Diuji Coba

Diposting oleh admin pada 7 November, 2011 0 Comment
KMP Siginjai, kapal roro yang akan melayani penyeberangan dari Tanjunguban, Bintan, ke Kuala Tungkal, Jambi, sudah tiba. Kapal itu sudah sepekan ini berada di perairan Tanjunguban.

Kepala Cabang PT ASDP (Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan) Batam, Dadag, mengatakan, kapal KMP Siginjai belum bisa beroperasi karena masih menunggu pengurusan surat dan penempatan ABK. Selepas itu, kata Dadag, pihaknya akan melakukan uji coba kapal yang akan melayani rute Tanjunguban ke Kuala Tungkal dan sebaliknya. ‘’Kita belum tahu kapan (beroperasi, red) karena masih menunggu. Berapa jauhnya juga belum kita tahu karena belum dilakukan uji coba,’’ terang Dadag.

Diterangkan Dadag, PT ASDP membuka rute ini untuk menghubungkan antara pulau Sumatera dengan daratan Kepulauan Riau, khususnya pulau Bintan.

Dengan dibukanya rute penyeberangan ini, diharapkan ada pembangunan bagi dua daerah dan perkembangan ekonomi yang berdampak kepada peningkatan kesejahteraan masyarakatnya. Tampak kemarin, kapal KMP Siginjai itu sudah labuh jangkar di perairan Tanjunguban.

Sementara ini, KMP Kuala Bate yang biasa melayani penyeberangan Tanjunguban ke Telagapunggur, Batam, masih dalam dock dan digantikan oleh kapal roro lainnya, KMP Barau.(noc)

http://tanjungpinangpos.co.id/2011/11/uban-kuala-tungkal-segera-diuji-coba/

Selasa, 25 Oktober 2011

Gema Takbir Melepas KM Lome

Gema Takbir Melepas KM Lome

Diposting oleh admin pada 22 Oktober, 2011 0 Comment

BERLAYAR PERDANA: Nakhoda Syahmidar (baju putih) saat akan berlayar perdana bersama KMP Lome, Jumat (21/10) dari Pelabuhan Dompak Tanjungpinang dengan tujuan Karimun.
Pelayaran Perdana Mengangkut Dua Mobil dan Empat Motor
Kapal Roll on Roll off (Roro) KMP Lome akhirnya resmi beroperasi Jumat (21/10) pagi. Keberangkatan kapal Roro yang melayani rute Tanjungpinang-Karimun ini, disaksikan Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kepri Muramis, Kepala ASDP Batam serta tokoh masyarakat Dompak dan seluruh tamu undangan di pelabuhan Roro Dompak, Tanjungpinang.
Pelepasan diawali dengan ucapan Bismillahirrahmanirrahim dan disusul teriakan takbir oleh semua pejabat dan tamu undangan yang hadir.
”Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar dan selamat berlayar,’’ teriak Muramis.
Pelepasan Roro ini langsung dilakukan Muramis tepat pukul 09.00 WIB dan disaksikan Kepala ASDP Kota Batam yang juga ASDP Pinang Dadang Wijarnako, beserta Manajer Senior PT ASDP Pusat Mochmammad Taslim dan Kepala Perhubungan Kota Tanjungpinang, Hamalis.
Sedangkan suara sirine kapal dibunyikan oleh nakhoda KMP Lome, Syahmidar. Sebelumnya Syahmidar adalah nakhoda KMP Kuala Bate 11 yang melayari Batam-Tanjunguban.
Pada pelayaran perdana kemarin, KMP Lome membawa dua kendaran roda empat yakni BP 1463 TE dan B 328 HLM.
Pantauan koran ini, KMP Lome di bagian bodinya tertulis ‘’Merah Putih Pasti Bisa’’.
Kemudian juga di bagian samping kapal tertulis We Bridge The Nation yang artinya Bangga Menyatukan Nusantara. Hal ini jelas sama dengan misi dan visi Gubernur Kepri untuk merangkai pulau di Kepri dengan lancarnya jalur transportasi laut.
KMP Lome ini dibuat di Sumatera Selatan menggunakan anggaran APBN. Kapal ini dikerjakan mulai 2008 hingga 2011 dengan kapasitas 214 orang penumpang, 12 kendaraan jenis truk, 7 kendaraan jenis sedan dan 22 roda dua.
“Alhamdulillah soft opening pelepasan KMP Lome sudah selesai. Untuk hari perdana hanya membawa dua kendaraan jenis mobil pribadi dan empat motor ,” ujar Muramis kepada wartawan usai pelepasan, kemarin.
Kata dia, dengan dioperasikan KMP Lome, diharapkan perekonomian di Tanjungpinang dan Karimun terus berkembang. Para SKPD Kepri yang memiliki proyek pembangunan di Karimun, sudah bisa memanfaatkan KMP Lome untuk mengangkut bahan-bahan material proyek. KMP Lome dari Tanjungpinang akan berlayar setiap hari Senin dan Jumat pukul 09.00 WIB. Sedangkan dari Karimun-Tanjungpinang setiap hari Selasa-Kamis.
Setelah KMP Lome, tak lama lagi Pemerintah Provinsi Kepri akan meresmikan KMP Sembilang yang menghubungkan Lingga-Kuala Tungkal Jambi. Kemudian di tahun 2012 KMP Sikenjai akan di operasikan melayani rute Batam-Kuala Tungkal Jambi.
“Bagi orang Karimun yang bekerja di pulau Bintan umumnya dan Tanjungpinang sudah bisa bawa mobil pulang kampung. Senin pagi sudah bisa tiba di Tanjungpinang kembali dan langsung bisa kerja,” ujarnya.
Dampak positif lainnya adalah untuk para pedagang yang bisa memanfaatkan KMP Lome sebagai alat transportasi untuk berdagang antar pulau. Perekonomian antar kedua daerah juga bisa cepat menggeliat. Terutama di Pulau Dompak sebagai pusat Pemerintah Provinsi Kepri.
Ke depan pulau Dompak akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi Tanjungpinang. Selain pelabuhan Roro ada di Dompak, Pemerintah Provinsi Kepri dan Kota Tanjungpinang terus menggesa pembangunan pelabuhan Tanjung Moco. Desain plan Pelabuhan Tanjung Moco akan digunakan sebagai pelabuhan barang.
Saat ini pembangunan Tanjung Moco terus digesa menggunakan dana ABPN. Sedangkan dana pembebasan lahan dilakukan Pemko Tanjungpinang dari dana ABPD.
Tiga Roro untuk Kepri
Sementara itu, Senior Manajer PT ASDP Pusat, Mochammad Taslim mengakui tahun 2011 PT ASDP menyerahkan sembilan kapal Roro. Tiga diantaranya untuk Provinsi Kepulauan Riau. Tiga kapal roro yang sudah diberi nama yakni KMP Sembilang yang melayani Lingga-Kuala Tungkal Jambi, KMP Lome Tanjungpinang-Karimun dan KMP Sikenjai Batam-Kuala Tunggkal Jambi.
“Kita harapkan bukan hanya PT ASDP yang membuka kapal Roro antar pulau, kita juga harapkan pihak swasta yang membuka agar benar-benar daerah di Kepri menyatu dengan transportasi laut terutama kapal Roro,” ujarnya.
Dijelaskannya, KMP Lome masih disubsidi oleh pemerintah pusat yakni Kementerian Perhubungan. ASDP masih belum bisa merincikan berapa biaya operasional yang dibutuhkan oleh KMP Lome. Pasalnya, biaya operasional baru bisa dihitung kalau KMP Lome sudah sampai di Tanjung Balai Karimun.
“Berapa liter BBM yang di pakai dalam jarak tempuh 97 mil dari Tanjungpinang-Karimun. Baru bisa dilihat setelah KMP Lome sudah berlabuh di Karimun,” tegasnya.
Sedangkan Nahkoda KMP Lome Syahmidar mengaku baru pertama kalinya melayari laut Tanjungpinang-Karimun. “Baru pertama melayari laut Tanjungpinang-Karimun. Kita butuh alur yang baik supaya dalam perjalan berjalan dengan lancar,” kata dia singkat sebelum berlayar.
Belum Punya Nama
Kepala Perhubungan, Informasi dan Komunikasi Kota Tanjungpinang Kota Tanjungpinang Hamalis mengatakan pelabuhan kapal Roro di Pulau Dompak masih belum punya nama. Untuk sementara namanya hanya pelabuhan Roro Dompak.
“Kita akan ajak masyarakat pulau Dompak untuk mencarikan nama untuk pelabuhan terutama nama-nama tentang sejarah pulau Dompak,” kata Hamalis kepada Tanjungpinang Pos.
Kata dia, pemberian nama pelabuhan Roro Dompak harus bermakna dan diserahkan kepada masyarakat Dompak. Pemerintah belum memutuskan karena belum ada nama satupun untuk menjadi pilihan. Pemerintah tidak mau memberikan asal-asalan nama pelabuhan tersebut karena nama itu nantinya akan diamanahkan dalam serahterima pelabuhan dari Provinsi Kepri ke Pemerintah Kota Tanjungpinang untuk mengelola pelabuhan Roro.
“Saya dulu memberikan nama terminal Bus Bintan Centre. Tapi masyarakat setempat langsung merubahnya menjadi terminal Sei Carang Bintan Centre. Karena terminal sekarang merupakan ulu dari Sungai Sei Carang yang memiliki sejarah saat kerajaan dulu,” tegasnya.
Terkait beroperasinya KMP Lome, Hamalis pun mengharapkan agar masyarakat yang ingin ke Karimun sudah bisa membawa kendaraan. Bukan hanya kendaraan siapa tahu para pemenang kontraktor yang ada di Tanjungpinang dapat proyek di Karimun sudah bisa memanfaatkan KMP Lome untuk sebagai angkutan untuk barang-barang material proyek.
“Ini awal geliat ekonomi di Dompak dan Tanjungpinang,” sebutnya.(ABAS)

Sabtu, 22 Oktober 2011

Roro KMP Lome Resmi Berlayar

Roro KMP Lome Resmi Berlayar


KMP Lome, kapal roro yang melayani tute Tanjungpinang -Karimun mulai berlayar, kemarin.

Kapal roll-on/roll-off (roro) KMP Lome yang melayani rute Tanjungpinang -Karimun mulai melakukan pelayaran, kemarin. Pelayaran perdana dilepas Kepala Dinas Perhubungan Kepri Muramis, didampingi Kepala Dinas Perhubungan Kota Tanjungpinang, Hamalis dan Kepala Pimpinan Cabang ASDP Batam Dadag Wijanarko di Pelabuhan Dompak. Pejalanan pertama kapal ini hanya membawa dua mobil dan empat motor.

”Kamis (20/10) malam sudah terlebih dahulu kami adakan acara doa dan adat di pelabuhan Dompak bersama warga dan ketua adat setempat. Semoga perjalanan KMP Lome berjalan lancar terus,” kata Muramis.

Dengan adanya transportasi jalur laut yang menghubungkan dua kepulauan besar di Kepri ini tentu sebuah kebanggaan. Ini karena mempermudah pengiriman materi atau barang dalam jumlah besar serta memperlancar kesinambungan pembangunan, sarana prasarana pendidikan, maupun materi lainnya.

Menurut Muramis, saat ini pihaknya juga menggesa pelayaran kapal roro rute Tanjungpinang-Jago dan Jago-Kualatungkal.

Muramis mengatakan, KMP Lome yang hanya membawa dua mobil dan empat motor bisa dimaklumi, karena informasi pelayaran kapal tersbeut belum diketahui semua orang . “Untuk Senin sudah banyak calon penumpang yang membeli tiket,” kata Muramis.

KMP Lome berangkat dari Pinang tiap Senin dan Jumat pukul 09.00 WIB. Sementara dari Karimun berangkat hari Minggu dan Rabu pukul 09.00 WIB.

Hamalis mengatakan, halangan belum tersedianya transportasi antar kabupaten di Kepri semakin teratasi dengan keberadaan KMP Lome.

”Tinggal tunggu animo masyarakat saja,” kata Hamalis.

Dadag juga berharap pelayaran KMP Lome untuk perdana dan seterusnya bisa berjalan dengan baik dan bisa bermanfaat untuk warga Tanjungpinang dan Karimun. “Mohon kerjasamanya untuk kelangsungan transportasi KMP Lome ini,” kata Dadag.

Senior Manager angkutan penyeberangan PT PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry Mochamad Taslim mengatakan, kehadian KMP Lome, mudah-mudahan bisa memberi kemudahan bagi warga. (cr11)

KMP Lome Berlayar Perdana

KMP Lome Berlayar Perdana
TANJUNGPINANG- Kepala Dinas Perhubungan Perovinsi Kepri Muramis meresmikan pelayaran perdana KMP Lome, kapal roro yang akan melayari rute Tanjungpinang-Karimun, dan sebaliknya, Jumat (21/10) di Pelabuhan Roro di Dompak, Tanjungpinang. KMP Lome dilepas dengan acara sederhana.
Turut hadir di acara pelepasan pelayaran perdana KMP Lome sejumlah kepala SKPD di lingkungan Pemprov Kepri. Tampak juga hadir Kepala Dinas Perhubungan Kota Tanjungpinang Hamalis, Kepala PT ASDP Batam Dadag Wijarnarko, serta perwakilan dari PT ASDP Pusat Moch Taslim.

Menurut Muramis, KMP Lome tersebut akan melayani rute lintas Tanjungpinang-Karimun sebanyak dua kali dalam satu minggu, dengan jadwal keberangkatan dari Pelabuhan Dompak Tanjungpinang setiap Senin dan Jumat tiap pukul 09.00 WIB. Sedangkan dari Pelabuhan Parit Rempat Karimun ke Tanjungpinang, setiap hari selasa dan Sabtu pukul 09.00 WIB. Pelayaran akan memakan waktu sekitar 7 sampai 8 jam.

"Jika di kemudian hari animo masyarakat Kota Tanjungpinang dan masyarakat Kabupaten Tanjung Balai Karimun meningkat, maka jadwal keberangkatannya akan ditambah," kata Muramis.

KMP Lome dengan ukuran 532 Gross Ton, dapat mengangkut sebanyak 22 unit kendaraan campuran yang terdiri dari 7 unit truk dan 15 unit sedan dan dapat mengangkut sebanyak 214 penumpang.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Tanjungpiang Hamalis mengatakan, kapal roro ini akan dikelola oleh Pemko Tanjungpinang, melalui Dinas Perhubungan. "Secara operasional kita yang mengelola di Pelabuhan Dompak, sedangkan kapal akan dioperasikan oleh ASDP," terangnya. (sut)

Pelabuhan Roro Karimun Siap Layani Karimun-Pinang

Pelabuhan Roro Karimun Siap Layani Karimun-Pinang

KARIMUN - Pelabuhan Roll on Roll of (Roro) Parit Rampak siap melayani rute perjalanan KMP Lome yang menempuh perjalanan dari Tanjungpinang-Karimun. Karena, segala fasilitas di pelabuhan Parit Rampak tidak ada masalah lagi. Demikian disampaikan Kepala Bagian Humas Pemerintah Kabupaten Karimun, M. Yosli, Kamis (20/10) kemarin.

"Besok kan (hari ini) KMP Lome akan mulai berlayar perdana dengan rute Pinang-Karimun. Kita tidak ada persiapan khusus, karena segala fasilitas yang kita miliki di pelabuhan Parit Rampak sudah siap beroperasi sejak berlayarnya KMP Senangin melayani rute Karimun-Button," ujar Yosli.

Dikatakannya, jadwa keberangkatan KMP Lome juga mengikuti jadwal KMP Senangin. KMP Lome sendiri berangkat sepekan sebanyak dua kali. Yaitu berangkat dari Tanjungpinang menuju Karimun pada Senin dan Jum'at pagi pukul 08.00 WIB. Dan akan tida di Karimun pada sore hari sekitar pukul 15.00 WIB atau 16.00 WIB.

Sedangkan jadwal keberangkatan KMP Senangin tujuan Karimun-Button akan berangkat dua kali sepekan, yakni setiap Senin malam Selasa dan Jum'at Sabtu pada pukul 20.00 WIB.

"Dengan demikian, warga Tanjungpinang yang akan berangkat ke Btton menggunakan kapal roro, tidak perlu menginap di Karimun. Tinggal transit ke KMP Senangin yang berangkat selisih beberapa jam setibanya KMP Lome dari Tanjungpinang," kata Yosli.

Seperti diketahui, kapal roro KMP Lome dari Tanjungpinang bakal melakukan pelayaran perdana pada Jumat pagi ini sekitar pukul 08.00 WIB menuju Pelabuhan Parit Rampak Karimun. (gan)

Kamis, 20 Oktober 2011

KMP Lome Siap Berlayar Tanjung Pinang Karimun

Roro KMP Lome Siap Berlayar


Kepala Dinas Perhubungan Kepri Muramis mengatakan, dalam rapat terakhir yang dilaksanakan di Kantor Dinas Perhubungan Kepri, Selasa (18/10) lalu menyimpulkan, fisik dan teknis pelaksanaan pelayaran perdana Roro KMP Lome yang melayani Tanjungpinang-Karimun akan dilaksanakan Jumat (21/10) tidak ada permasalahan lagi.

“Dari sisi operator, ASDP siap. Pengelolahan pelabuhan Dishub Kota juga siap. Roro akan diberangkatkan setiap hari Senin dan Jumat dari Tanjungpinang pukul 09.00. Sementara dari Tanjungbalai Karimun akan diberangkatkan hari Minggu dan Rabu pada pukul 09.00 WIB,” kata Muramis.

Muramis mengatakan, jika suatu saat animo pengguna roro lebih besar, tak tertutup kemungkinan jadwal akan ditambah. Tarif angkutan penyeberangan lintas Tanjungpinang-Karimun berdasarkan keputusan Gubernur Kepri, nomor 361 tahun 2011 juga sudah dikeluarkan. Penumpang dewasa dikenai biaya Rp47 ribu sementara penumpang anak-anak dikenai Rp32 ribu.

Sementara kendaraan roda dua golongan I (sepeda) per unit Rp73 ribu, golongan II (sepeda motor biasa) Rp124 ribu, golongan III (golongan motor besar), Rp246 ribu. Sementara golongan IV (sedan, kijang) untuk kendaraan penumpang Rp862 ribu, kendaraan barang Rp778 ribu. Golongan V (colt diesel) kendaraan penumpang Rp1.661.000 dan kendaraan barang Rp1.365.000.

Golongan VI (truk besar atau Fuso) untuk kendaraan penumpang Rp2.700.000, kendaraan barang Rp2.233.000 serta golongan VII (kendaraan roda 10) Rp2.818.000 dan golongan VIII (alat berat) Rp4.215.000.

”Tiket sudah ada di konter pelabuhan Dompak, mulai Kamis, (20/10). Sementara itu Jumat pagi pelepasan pelayaran perdana akan dimulai dengan acara adat. Acara pelepasan akan diisi dengan tabur beras kunyit, penyiraman air yang sudah diberkati secara adat dan beberapa kegiatan adat lainnya,” ujarnya.

Acara pelepasan direncanakan dilakukan gubernur Kepri, wali kota Tanjungpinang, bupati Bintan, bupati Karimun dan beserta undangan lainnya. “Nantinya Gubernur akan melakukan pelepasan tali pertama,” kata Muramis.

Kepala Pimpinan Cabang ASDP Batam Dadag Wijanarko mengatakan, jarak lintasan Pinang-Karimun diperkirakan sepanjang 79 mil.

”Dengan kecepatan 12 knot jarak tersebut diperkirakan bisa ditempuh dengan waktu delapan sampai sembilan jam,” ujarnya. (cr11)

Rabu, 19 Oktober 2011

Jumat Ini KMP Mulai Lome Berlayar dari Tanjungpinang-Karimun

Kapal-Roro-KMP-Kuala-Bente-II.jpg

Tribunnewsbatam.com, Tanjungpinang-
Setelah segala permasalahan fisik dan teknis terselesaikan, KMP Lome akahirnya mulai dioperasikan pada Jumat (21/10) mendatang. Rencananya, sebanyak 2 kali dalam seminggu kapal ini bakal melayani rute pelayaran Tanjungpinang - Karimun PP.

"Jadwalnya 2 kali dalam seminggu. Kalau ada animo dari masyarakat dalam menggunakan layanan kapal ini baru kita tambah jadwalnya," jelas Muramis, kepada Dinas Perhubungan (Dishub) Kepri, Selasa (18/10).

Muramis menginformasikan juga bahwa saat ini KMP Lome benar-benar siap dioperasikan. Hal tersebut justru terlihat dari kelaikan kapal itu sendiri, kesiapan pemerintah kota (Pemko) Tanjungpinang selaku operator pelabuhan, ASDP sebagai operator kapal dan instansi-instansi terkait seperti Syabandar, Karantina Hewan dan Tumbuhan serta pihak Kepolisian.

"Kalau soal akses jalan menuju ke pelabuhan itu memang agak rusak. Tapi tadi Dinas Pekerjaan Umum (DPU) juga sudah janjikan bakal memperbaiki jalan menuju ke pelabuha itu," sebut Muramis lagi.

Kelaikan KMP Lome dalam berlayar dan kesiapan para tenaga teknisnya pun diakui juga oleh Dadag Wijanarko, pimpinan cabang (Pincab) ASDP Batam. Dadag sendiri menginformasikan bahwa KMP Lome tersebut dapat memuat 19 unit kendaraan dan 214 tempat duduk.

Dia juga memperkirakan, dengan kecepatan 9 knot KMP Lome akan menghabiskan waktu sekitar 8 - 9 jam dalam jarak tempuh 79 mil dari Tanjungpinang sampai Karimun atau sebaliknya. Dalam jadwal rencananya kapal akan diberangkatkan pukul 09.00 WIB dan diperkirakan bakal sampai sekitar di Karimun sekitar pukul 16.00 WIB.

"Kami pun selalu menyediakan sarana keselamatan di dalam kapal seperti life jacket, pelampung, ring boy, life craf dan sarana keselamatan lainnya. Lagi pula, tenaga-tenaga teknis yang bekerja di kapal ini sudah mendapat sertifikasi. Kami juga selalu memperhatikan daftar manifes barang-barang yang dimuat, tujuan dan para pemiliknya," rinci Dadag kepada wartawan.

Untuk memperlancar pelayaran, pihak ASDP memutuskan untuk menjual tiket paling lama sehari sebelum keberangkatan. Karena itu, Dadag menghimbau para pengguna jasa kendaraan agar sudah lebih dahulu memarkirkan kendaraannya di pelabuhan dari sehari sebelum pelayaran sampai pagi hari, sekitar 2 jam menjelang keberatan kapal.

"Untuk keberangkatan Jumat (21/10) ini, misalnya, tiket sudah dijual pada Kamis (11/10). Tapi berhubung tiketnya KMP Lome dengan rute Tanjungpinang - Karimun belum dicetak, maka kita pakai tiket dari Karimun - Mangkapan Pekanbaru. Hanya saja kita beri cap harganya sebagai tanda tiket itu resmi. Sebab, untuk cetak tiket kita butuh waktu cukup lama," pesan Dadag kepada para penumpang yang bakal berlayar perdana pada Jumat ini dan hari-hari selanjutnya. (tom)

Minggu, 16 Oktober 2011

Jadwal dan Tarif Penyebrangan Kapal RoRo ASDP KEPRI

Dibawah ini adalah jadwal penyebrangan, ini sangat di butuhkan bagi yang suka traveling membawa kendaraan pribadi masing-masing atau untuk urusan bisnis, semoga bermanfaat (list is subject to change - masih dalam tahap penyempurnaan informasi)

Jadwal dan Tarif Penyebrangan Kapal RoRo ASDP Kepri - Riau Daratan Sumatera

**Jadwal September 2014 ada di sini Silakan Klik >> http://wisetyachronicles.blogspot.com/2015/01/transit-di-karimun-perjalanan-darat.html

A. Lintasan Pulau Batam - Pulau Bintan : 2 Kali & 3 Kali Setiap Hari
    (Durasi pelayaran 1-1.5 jam)

Jadwal RoRo Telaga Punggur Batam ke Tanjung Uban Bintan
- Berangkat Pukul 10:00 pagi dan Pukul 16:00 sore
  * Khusus Jum'at, Sabtu, Minggu, Senin : 10:00, 14:00, 17:00
Jadwal RoRo Tanjung Uban Bintan ke Telaga Punggur Batam
- Berangkat Pukul 08:00 pagi dan Pukul 13:00 siang
   * Khusus Jum'at, Sabtu, Minggu, Senin : 08:00, 12:00, 15:00

Tarif
Dewasa : Rp. 14.800
Anak : Rp. 11.800

Mobil + pengemudi : Rp. 178.000
Motor + pengemudi : Rp. 25.000

Persyaratan Khusus Keluar Batam

- Hanya kendaraan mobil/motor/truk yang lunas PPN dan bea & cukai Indonesia
- Kendaraan dengan plat luar berasal dari luar Batam/Kepri daerah pabean Indonesia
- Surat jalan dari kepolisian, Fkopi KTP, BPKB, STNK

Tidak bisa dibawa keluar Batam

- Mobil Plat BP/BM akhiran huruf X dan Z (cnth BP 4321 XY) dan (cnth BP 9876 ZB) tidak bisa keluar Batam
- Mobil Plat BP akhiran huruf V (cnth BP 4321 VE) tidak bisa keluar Batam
- Mobil Plat BP di STNK di stamp fasilitas FTZ produksi Jakarta tapi belum lunas PPN dan PPN BM, setelah lunas biaya PPN dan PPN BM, barulah kendaraan tersebut bisa di bawa keluar Batam


B. Lintasan Pulau Bintan - Pulau Karimun : 2 Kali Seminggu
    (Durasi pelayaran 6 -7 jam)

Jadwal RoRo Tanjung Pinang Bintan ke Tanjung Balai Karimun
- Berangkat tiap hari Senin dan Jumat Pukul 09.00 pagi 
Jadwal RoRo Tanjung Balai Karimun ke Tanjung Pinang Bintan
- Berangkat tiap hari Minggu dan Rabu Pukul 09.00 pagi 


Tarif
Dewasa : Rp. 47.000
Anak : Rp. 32.000
Motor + pengemudi : Rp. 124.000
Mobil + pengemudi : Rp. 862.000
Mobil PickUp + pengemudi : Rp. 778.000
Bus : Rp 1.661.000
Truk : Rp 1.365.000.

C. Lintasan Pulau Karimun - Pulau Sumatera : 2 Kali Seminggu
    (Durasi pelayaran 10 -12 jam)


Jadwal RoRo Tg. Balai Karimun ke Buton Mengkapan Siak Riau
- Berangkat Pukul 19.30 malam
Jadwal RoRo Buton Mengkapan Siak Riau ke Tg. Balai Karimun
- Berangkat Pukul 19.30 malam


Tarif
Anak : Rp. 38.000
Sepeda + pengemudi : Rp. 89.000
Motor + pengemudi : Rp. 153.000
Mobil + pengemudi : Rp. 1.062.825
Dewasa : Rp. 57.000

Desember, RoRo Satukan Bintan – Provinsi Jambi


BERTAMBAH: Selain KMP Kuala Batee yang melayani rute Bintan - Batam ini, akan hadir RoRo Bintan - Kualatungkal, Jambi.

TANJUNGUBAN - Setelah sekian lama menikmati pelayaran Roll on Roll off (RoRo) Tanunguban – Batam, warga Pulau Bintan akan mendapatkan fasilitas dari PT ASDP (Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan) Cabang Batam berupa penyeberangan Bintan – Kualatungkal, Provinsi Jambi.

Rute pergi pulang yang akan segera dinikmati warga ini diluncurkan Desember bulan depan. Demikian disampaikan seorang pegawai ASDP, Zakirsyah, kepada Tanjungpinang Pos, kemarin.
Sebuah kapal RoRo sudah selesai dibuat. “Kapal baru yang jauh lebih besar dibandingkan dengan KMP Kuala Batee yang saat ini melayani Tanjunguban – Telaga Punggur, Batam,’’ ucapnya.
Dikatakannya kapal baru produksi PT PAL Surabaya tersebut saat ini sudah berada di pelabuhan ASDP Kuala Tungkal. Jika sudah beroperasi, kapal baru ini akan berlayar dua kali seminggu dan dengan jarak tempuh 24 jam dari Pelabuhan ASDP Tanjunguban ke Pelabuhan Kuala Tungkal.
Selain itu, PT ASDP juga merencanakan pembukaan rute RoRo baru dari Tanjunguban ke gugusan Pulau Tujuh, yang masuk wilayah Kabupaten Anambas dan Natuna.
Dengan dibukanya akses baru maka masyarakat kedua daerah akan terbantu. Selain itu berdampak kepada sektor ekonomi dengan masuknya bahan kebutuhan pokok dari Jambi
ke Kepri.

“Sayur-sayuran, kopi dan masih banyak lagi sembako yang akan membanjiri Kepri,’’ jelasnya. Kepala PT ASDP Cabang Batam, Dadag Wijanarko belum berhasil dikonfirmasi mengenai rencana penambahan rute ini.(noc)

Kapal RoRo Tanjung Uban - Kuala Tungkal Jambi Desember 2011

Oleh: Haluan Kepri
Sindikasi - Senin, 3 Oktober 2011 | 04:40 WIB
INILAH.COM, Tanjunguban – PT Angkutan Sungai Danau Penyeberangan (ASDP) akan membuka rute pelayanan baru dari pelabuhan roll on roll off (roro) Tanjunguban menuju Kuala Tungkal, Jambi dan sebaliknya. Diperkirakan Desember tahun ini, rute baru tersebut akan dimulai.

"Insya Allah, kalau tidak ada halangan, Desember nanti ASDP akan membuka rute baru dari Tanjunguban ke Tungkal," ungkap Zakirsyah, staf PT ASDP Tanjunguban, Sabtu (1/10).

Menurut Zakir, kapal roro yang akan melayari rute baru tersebut sudah dipersiapkan. Armadanya baru dan jauh lebih besar dibandingkan dengan KMP Kuala Batee, yang saat ini melayari rute Tanjunguban-Telaga Punggur, Batam.

Armada baru tersebut, kata Zakir, hasil produksi PT PAL Surabaya. Saat ini kapal tersebut sudah berada di Kuala Tungkal. Sedangkan jadwal pelayanan keberangkatan dan kedatangan kapal, menurut Zakir diperkirakan 2 kali dalam satu minggu.

Selain itu, lanjutnya, ke depan manajemen PT ASDP juga sudah merencanakan untuk membuka pelayanan baru dari Tanjunguban menuju Pulau Tujuh, yang saat ini masuk wilayah pemerintahan Kabupaten Natuna dan Kabupaten Anambas.

Disinggung keberadaan pelabuhan roro di Dompak, Tanjungpinang yang akan melayani rute Tanjungpinang-Karimun-Pekanbaru, menurut Zakir langkah tersebut merupakan strategi bisnis perusahaannya untuk mengantisipasi sepinya konsumen yang menggunakan pelayanan mereka dari Karimun ke Pekanbaru.

"Jadi kalau dibuka dari Tanjungpinang, maka warga Tanjungpinang yang banyak tinggal di Padang, Jambi, Pekanbaru, Medan bisa memanfaatkan keberadaan roro ini," terangnya.

Sedangkan ditanya kemungkinan pelayanan roro dari Tanjungpinang juga akan membuka rute Tanjungpinang-Telaga Punggur, Batam, Zakir buru-buru membantahnya. Pasalnya, kata dia, sebagai perusahaan yang diisi tenaga profesional, PT ASDP tentunya mempunyai perencanaan matang dalam menjalankan bisnisnya.

Sehingga diyakininya, manajemen ASDP tidak akan pernah mau membuka pelayanan yang sama dari satu pulau. "Gak mungkin ASDP buka pelayanan Tanjungpinang-Tanjunguban. Kalau pelabuhan ASDP di Tanjunguban mati yang rugi tentunya ASDP juga. Gak mungkin," katanya tegas.

Kembali kepada rencana pembukaan rute baru Tanjunguban-Kuala Tungkal, Jambi, menurut Zakir yang juga berasal dari Jambi ini mengaku sangat mendukung hal tersebut. Bahkan, sambungnya, bukan hanya perantau Jambi di Bintan saja yang mendukung rencana tersebut, tetapi seluruh masyarakat yang ada di Kepri.

Soalnya, ujar Zakir, dengan terbukanya hubungan laut antara Jambi-Kepri melalui Tanjunguban, maka hal itu akan berdampak pada sektor ekonomi. Salah satunya dengan masuknya bahan kebutuhan pokok dari Jambi ke Kepri.

"Sayur-sayuran, kopi dan banyak lagi sembako yang akan membanjiri Kepri ini," imbuhnya.

Diperkirakan dengan jarak tempuh 24 jam dari Tanjunguban ke Kuala Tungkal, maka pasokan bahan kebutuhan pokok yang murah dan terjangkau akan dapat dinikmati masyarakat di Kepri dan Pulau Bintan khususnya.

“Jarak tempuhnya (Uban-Jambi) sama seperti Karimun ke Pekanbaru," tutup Zakir. [mor]
        

Sabtu, 15 Oktober 2011

21 Oktober Pinang Karimun Beroperasi - Durasi 6 Jam Pelayaran

 

SIAP BEROPERASI: KM Lome saat sandar di Pelabuhan Roro Dompak, baru-baru ini. KM Lome siap beroperasi pada 21 Oktober mendatang.
 
21 Oktober, KMP Lome Beroperasi
TANJUNGPINANG - Tanjungpinang dan Karimun akhirnya segera disatukan oleh perlayaran kapal Roro (roll on roll off) KMP Lome.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kepri Muramis mengatakan bila tidak ada aral melintang, Jumat (21/10) Gubernur Kepri akan melepas pelayaran perdana KMP Lome dari Tanjungpinang-Karimun.
‘’ASDP, Adpel dan intansi yang terkait sudah melakukan rapat terakhir. Hasilnya, jadwal keberangkatan KMP Lome dua kali dalam satu minggu yakni setiap Jumat dan Senin,” sebutnya.
Gubernur Kepri sudah mengeluarkan Surat Keputusan (SK) tentang tarif KMP Lome bersama dengan ASDP Kota Tanjungpinang. Tiket penumpang untuk orang dewasa yakni Rp47 ribu kemudian anak-anak Rp32 ribu.
Tarif untuk kendaraan seperti motor Rp124.000, untuk mobil penumpang seperti Sedan dan Kijang sejenisnya Rp862.000, mobil barang seperti pikap sejenisnya Rp778.000, untuk bus Rp1.661.000 dan truk Rp1.365.000.
“ASDP Tanjungpinang yang mengelola KMP Lome sudah siap memberangkatkan KMP Lome. Anak Buah Kapal (ABK)-nya juga sudah siap,’’ jelas Muramis lagi.
Sementara itu, Kepala PT Angkutan Sungai Danau Penyeberangan (ASDP) Tanjungpinang, Dadang Wijanarko, menegaskan kesiapan ASDP untuk mengoperasikan KMP Lome.
“Dulu sempat tertunda untuk pengoperasian karena selain ABK minim, serah terima KMP Lome dari Kementerian Perhubungan ke ASDP belum ada waktu itu. Tapi sekarang semua administrasi sudah selesai termasuk sudah ada 18 ABK dan sudah siap dioperasikan pada tanggal 21 Oktober mendatang,” tegasnya.
Menurut Dadang, kapal ini dijadwalkan berangkat dari Tanjungpinang ke Karimun dua kali seminggu yakni Senin dan Jumat. Kapasitasnya angkutnya untuk sekitar 214 orang penumpang, 12 unit kendaraan jenis truk, 7 unit kendaraan jenis sedan dan 22 unit roda dua.
Kapal ini memiliki panjang sekitar 45,50 meter dan lebar sekitar 12 meter. Kemudian, memiliki tempat duduk VIP dan kelas ekonomi dengan tiga lantai dan jumlah anak buah kapal (ABK) 18 orang. Tanjungpinang ke Karimun yang berjarak sekitar 73 mil akan ditempuh KM Lome dalam waktu antara sekitat 6 jam hingga 7 jam.
Aturan FTZ Harus Jelas
Sementara itu, para pedagang antarpulau sangat mendukung beroperasinya KMP Lome, yang rencananya mulai Jumat (21/10) mendatang. Pelepasan perdana KMP Lome akan dilakukan oleh Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) H Muhammad Sani.
Rahman, salah satu pedagang di Tanjungpinang mengatakan ia sangat merespon beroperasinya KMP Lome yang melayani Tanjungpinang-Karimun.
Beroperasinya kapal ini membuat arus barang keluar dan masuk dari kedua daerah baik Tanjungpinang dan Karimun, akan semakin lancar. Kondisi ini juga diharapkan berdampak pada pertumbuhan perekonomian Tanjungpinang dan Karimun.
‘’Tapi kami (pedagang,red) masih meragukan aturan Free Trade Zone (FTZ). Apakah nanti diterapkan atau tidak dalam bongkar muat barang dari KMP Lome mendatang,” kata Rahman saat berbincang-bincang dengan Tanjungpinang Pos, Jumat (14/10).
Menurut dia, Karimun dan Dompak merupakan kawasan FTZ. Tapi Tanjungpinang Kota, belum masuk kawasan FTZ. Pedagang khawatir saat membawa barang dari Karimun, saat tiba di Dompak dan saat akan dibawa ke Tanjungpinang, nantinya malah dipersulit oleh Bea dan Cukai (BC). Soalnya, Tanjungpinang Kota, belum masuk kawasan FTZ.
“Makanya, kita minta pemerintah memperjelas aturan FTZ di Tanjungpinang,” harapnya.
Bila aturan FTZ tidak jelas, nantinya masyarakat terutama para pedagang bisa dirugikan. Terutama mereka yang membawa barang-barang dagangan.
”Nanti bawa barang dari Karimun ke Tanjungpinang. Sampai di Tanjungpinang harus bayar bea masuk dari BC,” timpalnya.***

Kapal Roro Lome Berlayar Dua Kali Sepekan

Kapal Roro Lome Berlayar Dua Kali Sepekan

Oleh: Nikolas Panama/Editor Rusdianto

Tanjungpinang (ANTARA News) - Kepala PT ASDP Indonesia Ferry Batam, Dadag Wijanarko, menyatakan, kapal roro KMP Lome berlayar dua kali dalam sepekan dari Tanjungpinang menuju Karimun, Provinsi Kepulauan Riau.

Pelayaran perdana KMP Lome akan diputuskan bersama Dinas Perhubungan Kepulauan Riau, kata Dadag, yang dihubungi dari Tanjungpinang, Rabu.

"Besok kami akan menggelar rapat koordinasi dengan Dinas Perhubungan Kepulauan Riau dan Administrasi Pelabuhan untuk memutuskan jadwal keberangkatan kapal roro," tambahnya.

Dalam rapat itu juga akan ditetapkan hari hari dan jam pelayaran kapal dari Tanjungpinang menuju Karimun. Pelayaran perdana kapal roro dipastikan dalam beberapa hari ini.

Acara pelayaran perdana kapal roro tersebut akan dihadiri pejabat dari Kementerian Perhubungan. Karena itu, kata dia, jadwal pelayaran perdana akan disesuaikan dengan waktu yang dimiliki oleh pejabat tersebut.

"Kapal roro ini akan berlayar secara rutin dua kali dalam sepekan," ujarnya.

Ia mengatakan, KMP Lome dibuat di Sumatra Selatan dengan menggunakan anggaran dari pusat. Kapal itu mulai dikerjakan tahun 2008, dan baru selesai tahun 2011.

"KMP Lome itu sudah berada di Pelabuhan Dompak, Tanjungpinang, awal Agustus 2011. Kami sudah menyiapkan seluruh kebutuhan untuk operasional," ungkapnya.

Menurut dia, KMP Lome dapat mengangkut 214 orang penumpang, 12 unit kendaraan jenis truk, 26 unit kendaraan jenis sedan dan 22 roda dua.

"Kapal roro ini akan membantu masyarakat Tanjungpinang dan Karimun," katanya.

(NP/B012)
COPYRIGHT © 2011

KMP Lome Hubungkan Tanjungpinang-Karimun

KMP Lome Hubungkan Tanjungpinang-Karimun

Diposting oleh admin pada 4 Oktober, 2011 0 Comment
 
 
 

RORO: Sebuah boat pancung dengan melintas kencang di depan pelabuhan roro dan tempat kapal KMP Lome sedang sandar di sekitar Jembatan II Dompak, akhir pekan lalu. Kapal ini dijadwalkan segera beroperasi dalam waktu dua atau tiga hari ke depan. Pelayaran perdana antara Tanjungpinang-Karimun bisa dilaksanakan menyusul beresnya semua kendala yang sebelumnya menghalang rencana awal.
Lusa, Dijadwal Memulai Pelayaran Perdana
KEPALA PT Angkutan Sungai Danau Penyeberangan (ASDP) Tanjungpinang, Dadang Wijanarko, menegaskan kesiapan ASDP untuk mengoperasikan KMP Lome yang melayari Tanjungpinang-Karimun.
Kapal tersebut sebelumnya dijadwalkan sudah beroperasi mulai 13 Agustus 2011. Rencana itu urung terlaksana karena kapal penyeberangan itu belum diserahterimakan dari Kemenhub ke ASDP Tanjungpinang.
Tak hanya terkendala serah terima kapal, rencana pelayaran perdana itu juga terkendala ketiadaan awak kapal dan izin berlayarnya.
Menurut Dadang, seluruh kendala tersebut kini sudah teratasi dan kapal penyeberangan tersebut sudah siap untuk beroperasi. Seluruh perizinan dan awak kapal yang berjumlah 18 orang sudah siap untuk berlayar.
Selanjutnya ASDP hanya tinggal menunggu sinyal dari Pemprov Kepri terkait seremoni pelayaran perdana kapal itu. Jika tidak ada rencana seremoni pelepasan, dalam waktu dua atau tiga hari ke depan kapal ini segera melaksanakan pelayaran uji coba.
“Syukurlah, Kementerian Perhubungan sudah menyerahkan KMP Lome ke PT ASDP Tanjungpinang untuk dioperasikan dalam waktu dekat ini. Kalau tidak ada seremonial dari Pemerintah Provinsi Kepri, dalam waktu dua atau tiga hari ini KMP Lome akan berlayar ke Karimun dalam pelayaran uji coba,” kata Dadang menjawab Tanjungpinang Pos, Senin (3/10) melalui ponselnya.
Dalam kesempatan itu disampaikannya juga, bahwa KMP Lome direncanakan akan berlayar tiga kali dalam seminggu. Jadwalnya masih belum bisa di pastikan, karena masih dalam tahap penyusunan. Penyusunan itu penting karena jadwal itu akan terkait dengan jadwal operasional kedatangan KMP Senangih yang melayani Karimun – Dumai.
“Kita sesuaikan jadwal KMP Senangih yang melayani rute Karimun-Dumai agar penumpang tidak lama-lama menginap di Karimun,” tegasnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Perhubungan Kepri, Muramis, mengaku belum mendapatkan laporan secara resmi kalau dalam waktu dekat ini akan dioperasikan oleh PT ASDP Tanjungpinang.
Menurutnya, Pemprov Kepri awalnya merencanakan KMP Lome sudah melayari rute Tanjungpinang – Karimum pada tanggal 13 Agustus lalu. Namun dengan alasan teknis oleh PT ASDP Tanjungpinang waktu itu, KMP Lome gagal dioperasikan. Salah satu sebabnya karena belum ada serah terima dari Kementerian Perhubungan ke ASPD Tanjungpinang.
“Kalau Pak Dadang sudah bilang dalam waktu dekat ini, kita segera undang mereka untuk berkoordinasi lagi. Sekaligus untuk menentukan tanggal berapa pastinya akan dioperasikan,” ujarnya.
Ditambahkan Muramis, sudah menjadi komitmen dari Pemprov Kepri dan didukung oleh pemerintah kabupaten dan kota yang ada di Kepri untuk menyatuhkan seluruh pulau-pulau di Kepri.
Sebelumnya, Gubernur Sani menegaskan, penyediaan kapal-kapal roro merupakan komitmen pemerintah untuk mengembangkan setiap pulau yang ada di Kepulauan Riau. Ketika transportasi sudah lancar, perekonomian suatu daerah akan bergairah. Ia menyambut gembira selesainya KM Lome menjelang lebaran karena biasanya dibutuhkan masyarakat pada hari lebaran.
Roro bukan satu-satunya transportasi laut yang digagas Pemprov Kepri. Pemerintah juga segera menyediakan kapal cepat untuk melayari rute-rute terpencil. Di antaranya rute Subi, Serasan, Midai, Sedanau, Pulau Laut, Kelarik, Tanjungbatu, Moro, Durai, Dabo, Pekajang bahkan hingga ke Pulau Berhala.
Kapal ini dijadwalkan berangkat dari Tanjungpinang ke Karimun tiga kali seminggu. Kapasitasnya angkutnya untuk sekitar 214 orang penumpang, 12 unit kendaraan jenis truk, 7 unit kendaraan jenis sedan dan 22 unit roda dua.
Kapal ini memiliki panjang sekitar 45,50 meter dan lebar sekitar 12 meter. Kemudian, memiliki tempat duduk VIP dan kelas ekonomi dengan tiga lantai dan jumlah anak buah kapal (ABK) 18 orang. Tanjungpinang ke Karimun yang berjarak sekitar 73 mil akan ditempuh KM Lome dalam waktu antara sekitat 6 jam hingga 7 jam.
Kapal ini akan melengkapi kapal lain yang sudah lebih dulu beroperasi, yaitu KMP Kuala Batee dan KM Sri Gemilang dengan rute Telagga Punggur-Tanjunguban, KMP Senagi rute Karimun-Mengkapan, KMP Sembilang rute Dabo -Kuala Tungkal (Jambi), Kuala Tungkal-Tanjunguban dan Tanjungpinang-Dabo.(ABAS)

Jumat, 09 September 2011

...Kapal Roro Tanjungpinang-Karimun Tunggu Izin Berlayar .

Kapal Roro Tanjungpinang-Karimun Tunggu Izin Berlayar

Tanjungpinang - Kepala PT ASDP Indonesia Ferry Batam, Dadag Wijanarko menegaskan, jadwal pelayaran perdana kapal roro KMP Lome rute Tanjungpinang-Karimun belum dapat dipastikan, karena masih menunggu surat izin berlayar dari Administrator Pelabuhan. Kemungkinan dalam pekan ini, surat izin berlayar KMP Lome sudah keluar, kata Dadag, yang dihubungi dari Tanjungpinang, Kamis.

Menurut dia, kendala teknis lainnya yang menyebabkan pelayaran perdana yang dijadwalkan pada 13 Agustus 2011 terpaksa ditunda telah diatasi. Kendala yang dihadapi PT ASDP dalam pengoperasian kapal roro tersebut antara lain, kekurangan anak buah kapal serta belum dilakukan pemeriksaan dan inventarisir aset.

"Permasalahan itu sudah diatasi," katanya.

Ia mengungkapkan, pihak PT ASDP akan melakukan pertemuan dengan Dinas Perhubungan Provinsi Kepulauan Riau pada 16 September 2011 untuk membahas berbagai permasalahan yang kemungkinan dihadapi pada saat KMP Lome beroperasi. Pada pertemuan itu juga akan dibahas tempat penjualan tiket dan jadwal pelayaran perdana kapal roro tersebut.

"Lebih baik pelayaran perdana kapal roro Tanjungpinang-Karimun tidak dilakukan secara terburu-buru. Kami memilih untuk mempersiapkannya secara matang sehingga tidak menimbulkan permasalahan di kemudian hari," ungkapnya.

KMP Lome dibuat di Sumatra Selatan, menggunakan anggaran APBN, yang dikerjakan mulai 2008 hingga 2011. Kapal KMP Lome, kata dia, dapat mengangkut 214 orang penumpang, 12 unit kendaraan jenis truk, 26 unit kendaraan jenis sedan dan 22 roda dua.

Kapal roro tersebut tiba di Pelabuhan Dompak pada Senin (1/8-2011). Perjalanan dari Tanjungpinang menuju Karimun diperkirakan menelan waktu selama 7 jam.

"Kami berharap bulan ini kapal roro Tanjungpinang-Karimun dapat beroperasi," katanya.

Sementara itu, Edi, salah seorang warga KM 8 Tanjungpinang, yang akan mengirimkan mobil sedannya ke Karimun, berharap kapal roro segera beroperasi. Sejak pertengahan Agustus 2011 hingga sekarang ia masih menunggu kabar terkait jadwal pelayaran perdana kapal roro tersebut.

Institusi yang berwenang juga diharapkan segera memutuskan harga atau ongkos perjalanan penumpang dan kendaraan yang dibawa.

"Kami minta pihak-pihak yang berwenang segera memutuskan tempat penjualan tiket KM Lome," kata Edi. (ant)

http://www.haluankepri.com/news/tanjungpinang/17008-kapal-roro-tanjungpinang-karimun-tunggu-izin-berlayar.html


 

Kapal Roro Pinang Karimun di Dompak Molor Lagi

kapal roro di pelabuhan dompak belum juga beroperasi.
 
TANJUNGPINANG - Meski rencana beroperasinya kapal Roro ASDP rute Tanjungpinang-Karimun sudah dua kali ditunda, namun sampai kemarin belum terlihat perkembangan bahwa kapal itu akan segera beroperasi.
Bahkan, warga mulai khawatir kapal Roro ini laun akan mulai lapuk dimakan rayap. Selain itu, akses jalan menuju pelabuhan juga belum dibenahi. Bahkan sejumlah lahan warga belum dibebaskan.
Informasi yang berhasil dihimpun Tanjungpinang Pos, kapal Roro bernama KMP Lome yang mampu mengangkut 214 penumpang plus 22 kendaraan ini sudah ada di Dermaga Roll in roll out (Roro) sejak Awal September lalu.
‘’Kapal ini dibuat di Palembang dan sudah ada di sini sejak lebih dari sebulan lalu,’’ ucap seorang warga kepada Tanjungpinang Pos.
Sebelumnya Pemerintah Provinsi Kepri menjadwalkan kapal ini akan beroperasi pada Maret 2011 lalu. Namun, gagal dilaksanakan, lantas Pemprov melalui Dinas Perhubungan Provinsi Kepri kembali mengembar- gemborkan kalau kapal itu akan mulai berlayar pada akhir Agustus lalu sekaligus membantu arus mudik lebaran, namun rencana itu gagal lagi.


Posisi dermaga kapal Roro yang berkapasitas 500 ton ini, tepat berada di samping Pelabuhan II menuju Dompak. Meski kapal Roronya sudah tersedia, namun potensi untuk molor sangat besar lantaran akses jalan menuju pelabuhan itu masih belum memadai karena jalannya terjal dan berupa jalan tanah sehingga belum memadai untuk dijadikan jalan umum.
Selain itu, tepat di seberang dermaga kapal Roro itu, ada kelong warga yang terganggu hasil tangkapannya karena terhalang kapal tersebut.
Di tempat terpisah, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kepri Muramis melalui Abdi Purnomo selaku Plt Kasi Sarana menyebutkan kapal itu akan segera melakukan uji coba pelayaran.
‘’ABK-nya sudah ada tinggal menuggu izin dari syahbandar. Saat ini kapalnya sudah diserahkan ke ASDP untuk dikelola,’’ kata Abdi.
Saat ditanya tentang infrastuktur dari jalan raya menuju pelabuhan yang belum memadai, menurutnya, itu wewenang Dinas Pekerjaan Umum. ‘’Tentu dalam waktu dekat akan dikerjakan dinas terkait,’’ katanya.
Menurut Abdi, selain KMP Lome yang akan membantu melayani rute Tanjungpinang-Karimun, masih ada satu kapal lagi dengan kemampuan angkut yang sama yang akan didatangkan.
‘’Nama kapalnya KMP Sembilang saat ini sedang dipersiapkan untuk Rute Jago (Lingga) menuju Kuala Tungkal Jambi. Tapi ini ditargetkan pada 2012 beroperasi. Untuk pengelolaan yang di Dompak akan diserahkan ke Pemerintah KOta, demikian juga dengan yang di Lingga pengelolaannya akan diserahkan ke kabupaten setempat,’’katanya.(jek)

Arus Penumpang Kapal RoRo Punggur Batam - Uban Bintan Mulai Normal

KEMBALI NORMAL: Arus balik lebaran melalui angkutan RoRo di Tanjunguban sudah mulai normal, kemarin.
 
TANJUNGUBAN - Volume kendaraan dan penumpang selama arus balik di Pelabuhan ASDP (Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan) Tanjunguban Senin (5/9) mulai berangsur normal. Ini terlihat dari longgarnya antrian kendaraan di pelabuhan itu.
Sugito Saputro, Supervisi ASDP Pelabuhan Tanjunguban Bintan kepada Tanjungpinang Pos mengatakan, puncak arus balik mengalami puncaknya pada Minggu (4/9) sebelumnya. Karenanya pihak ASDP Cabang Batam membuat empat kali menjadi lima kali penyeberangan.
Dari pengalaman arus mudik dan balik, Gito melihat kekurangan armada di Pelabuhan Tanjunguban dan personil menjadi persoalan. Ia berharap tahun depan ASDP bisa memberikan armada tambahan sehingga setiap liburan menjelang hari raya dan selepasnya semua kendaraan yang lalu lalang dari Batam Bintan bisa terangkut semua.
‘’Sudah pas kalau tambah armada,’’ katanya.
Hal senada diungkapkan Kepala Cabang (Kacab) ASDP Cabang Batam, Dadag Wijanarko, kemarin. Berdasarkan data yang diperoleh, pihaknya akan mengusulkan ke pusat agar ada penambahan kapal khusus selama liburan hari raya. Dia melihat kepadatan yang terjadi di Pelabuhan ASDP Batam serta Tanjunguban memang sudah sangat perlu ditambah armada.
‘’Akan kita bawa dan usulkan ke pusat,’’ tukasnya.(noc)

Sabtu, 27 Agustus 2011

Penumpang Roro Karimun-Buton Meningkat 400 Persen

Lebaran - Penumpang Roro Karimun-Buton Meningkat 400 Persen

Kapal Roro Senangin Dipadati Kendaraan Pemudik

Kapal Roro Senangin Dipadati Kendaraan Pemudik

Oleh: Rusdianto

Karimun (ANTARA News) - Pemudik yang menumpang kapal roro KMP Senangin yang berlayar dari Pelabuhan Parit Rampak, Kecamatan Meral, Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau menuju Mengkapan, Tanjungbuton, Riau pada Jumat malam meningkat 400 persen dibandingkan hari biasa.

"Jika biasanya penumpang rata-rata 60 orang, malam ini melonjak lebih dari 260 orang. Terjadi peningkatan sekitar 400 persen," kata Kepala Dinas Perhubungan Karimun Cendra Nawazir di Pelabuhan Parit Rampak, Kecamatan Meral, Jumat malam.

Cendra mengatakan, peningkatan cukup tinggi itu sebenarnya sudah terjadi sejak keberangkatan pada 22 Agustus lalu dengan jumlah penumpang mencapai 200 orang lebih, kendaraan roda empat 29 unit dan roda dua 6 unit.

Pada malam ini, lanjut dia, jumlah kendaraan roda empat mencapai 30 unit dan roda dua meningkat menjadi 20 unit.

"KMP Senangin paling banyak menampung 30 mobil untuk ukuran sejenis Honda Jazz atau CRV. Artinya, jumlah kendaraan yang naik sudah sesuai dengan kapasitas. Beberapa kendaraan roda empat terpaksa batal berangkat karena kapal sudah penuh," tuturnya.

Menurut dia, selama arus mudik maupun balik tahun ini, KMP Senangin untuk sementara tidak melayani kendaraan roda enam seperti truk sembako.

"Truk sembako tidak kami layani karena lebih mengutamakan pemudik menggunakan mobil atau sepeda motor yang hendak pulang kampung," ucapnya.

Dia mengatakan selama arus mudik dan balik, jadwal keberangkatan KMP Senangin bertambah dibandingkan hari biasa, yaitu pada 28 dan 31 Agustus. Kemudian pada saat arus balik terjadi penambahan jadwal sebanyak dua kali, sehingga jadwal keberangkatan menjadi empat kali, masing-masing pada 2, 4, 6 dan 8 September 2011.

"Keberadaan KMP Senangin sangat membantu pemudik, setidaknya mereka tidak lagi bergantung pada kapal feri di pelabuhan domestik Tanjung Balai Karimun. Tahun depan, kami akan upayakan menambah satu kapal roro untuk memaksimalkan pelayanan arus mudik," katanya menambahkan.

Pantauan, puluhan kendaraan roda empat antre menaiki KMP Senangin. Sementara di atas kapal, ratusan penumpang memadati lantai dua kapal roro.

Tri Pujianto, salah seorang pemudik mengaku memilih kapal roro agar bisa berlebaran dengan kendaraan roda empat di kampung halamannya di Medan, Sumatra Utara.

"Kalau pakai kapal feri kan tidak bisa bawa mobil. Kami sengaja membawa mobil agar dapat bersilaturrahmi dengan keluarga di Medan," katanya.

(ANT-RD/S006/Btm3)
http://kepri.antaranews.com/berita/18244/lebaran--penumpang-roro-karimun-buton-meningkat-400-persen

Jumat, 26 Agustus 2011

Kapal Roro Tg pinang Karimun ditunda (IV)

Pesimis RoRo KMP Lome Berlayar Sebelum Lebaran 2011 

TANJUNGPINANG- DPRD Kepri pesimis KMP Lome, kapal roro yang akan melayari rute Tanjungpinang-Karimun bisa berlayar sebelum Lebaran. Hal itu disebabkan belum adanya serah terima kapal tersebut dari Kementerian Perhubungan kepada PT ASDP, operator kapal tersebut.
"Saya tidak yakin, KMP Lome bisa berlayar sebelum Lebaran. Informasi yang kita dapat, ABK-nya saja belum ada. Di samping itu, kapal ini juga belum diserahterimakan dari Kemenhub," kata Wakil Ketua III DPRD Kepri Iskandarsyah, Rabu (24/8).

Menurut dia, sebenarnya kehadiran kapal roro tersebut sudah sangat ditunggu-tunggu oleh masyarakat. Dengan ditundanya pemberangkatan kapal ini, sudah pasti masyarakat akan kecewa. Meski begitu, Iskandarsyah berharap pemerintah tetap bisa memberikan solusi agar kapal ini dapat beroperasi sebelum Lebaran.

"Pemprov Kepri hendaknya mencari cara agar kapal ini tetap bisa berlayar sebelum Lebaran nanti," ujarnya.

Sebelumnya, Kepala ASDP Batam Dadag Wijanarko menyatakan bahwa pelayaran KMP Lome terpaksa ditunda karena kapal tersebut belum diserahterimakan.

"Pelayaran perdana terpaksa kita tunda kembali, karena hingga saat ini kapal Lome masih belum diserahterimakan oleh Kemenhub. Kemarin sudah ada yang meninjau dari Pusat, dan surat kuasa Direksi PT ASDP untuk mengoperasikan kapal ini," kata Wijanarko dihubungi sambungan telepon, Selasa (23/8).

Diberitakan sebelumnya, KMP Lome dijadwalkan akan mulai berlayar dari Tanjungpinang menuju Karimun pada 13 Agustus 2011, namun batal. Kemudian, kapal ini kembali dijadwalkan akan berlayar pada 23 Agustus. Namun, lagi-lagi batal.

Kepala Dinas Perhubungan Kepri Muramis, saat ditanya tentang kepastian pelayaran perdana KMP Lome, tak mau berkomentar panjang. "Jangan dulu lah, malu saya. Kemarin itu sudah diberitakan besar-besar di koran," kata Muramis ditemui di Restoran Sanur di Batam, saat acara buka puasa bersama anatara Wakil Gubenur Soerya Respationo bersama penyandang cacar, Senin lalu.  (rul/and)

http://www.haluankepri.com/news/tanjungpinang/16577-pesimis-kmp-lome-berlayar-sebelum-lebaran.html

Selasa, 23 Agustus 2011

Roro Pinang - Karimun ditunda (III)

Kapal Roro Tanjungpinang-Karimun Belum Dipastikan

Oleh: Nikolas Panama

Tanjungpinang (ANTARA News) - Jadwal KMP Lome dari Pulau Dompak, Tanjungpinang menuju Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau, belum dapat dipastikan karena Kementerian Perhubungan belum menyerahkan kapal tersebut kepada PT ASDP Indonesia Ferry.

Serah terima kapal roro rute Tanjungpinang-Karimun itu juga tidak semudah yang dibayangkan oleh berbagai pihak, karena harus melalui beberapa tahapan, kata Kepala PT ASDP Indonesia Ferry Batam, Dadag Wijanarko, Senin.

Tahapan yang harus dilaksanakan antara lain, PT ASDP pusat mengirimkan tim untuk mengevaluasi, memeriksa dan menginventarisasi aset. Tim tersebut telah melaksanakan tugasnya, dan pada hari ini langsung berangkat ke Ternate untuk melaksanakan tugas yang sama.

"Mereka langsung berangkat ke Ternate untuk mengevaluasi, memeriksa dan menginventarisasi aset kapal roro di daerah tersebut. Saat ini ada 8 kapal roro yang akan beroperasi di Indonesia," ungkapnya.

Sebelumnya, Kapal KMP Lome dijadwalkan akan melakukan perjalanan perdana dari Tanjungpinang menuju Karimun pada 13 Agustus 2011, namun terpaksa ditunda, karena mengalami kendala teknis.

Selain belum diserahterimakan Kementerian Perhubungan kepada PT ASDP, penundaan jadwal pelayaran kapal roro itu pada saat itu juga disebabkan PT ASDP kekurangan anak buah kapal.

PT ASDP membutuhkan tiga orang tenaga kerja yang akan ditempatkan di kamar mesin Kapal KMP Lomei. Saat ini, kata dia, tenaga teknis yang dibutuhkan telah disiapkan PT ASDP.

"Sekarang kami sudah memiliki tenaga teknis yang sudah disiagakan di Batam," katanya.

Kapal yang diberi nama KM Lome ini dibuat di Sumatra Selatan, menggunakan anggaran APBN, yang dikerjakan mulai 2008 hingga 2011. Kapal KMP Lome, kata dia, dapat mengangkut 214 orang penumpang, 12 kendaraan jenis truk, 7 kendaraan jenis sedan dan 22 roda dua.

"KMP Lome tiba di Pelabuhan Dompak pada Senin (1/8-2011). Perjalanan dari Tanjungpinang menuju Karimun diperkirakan menelan waktu selama 7 jam," katanya.


(ANT-NP/S006/Btm1)
http://kepri.antaranews.com/berita/18185/jadwal-kapal-roro-tanjungpinang-karimun-belum-dipastikan

Senin, 22 Agustus 2011

Kadishub Hanya Berkoar di Media (Roro Pinang Karimun Ditunda II )

Gagalnya Penyeberangan Roro Tanjungpinang-Tanjungbalai Karimun
Kadishub Hanya Berkoar di Media

12 Agustus 2011 - 09.48 WIB
Tanjungpinang--Janji Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kepri Drs Muramis yang menyebutkan Roro KM Lone yang siap beroperasi pada Sabtu (13/8) mendatang ternyata hanya isapan jempol belaka.

Anggota DPRD Kepri Daerah Pemilihan Karimun M Yusuf Siradj mengaku kecewa dengan janji Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kepri Drs Muramis yang sering berkoar-koar di media massa yang menyatakan, bahwa Roro KM Lone rute Tanjunpinang-Tanjungbalai Karimun pp siap beroperasi, Sabtu (13/8) mendatang ternyata tidak terbukti.

Sebagaimana diberitakan di sejumlah media massa selama ini, Kepala Dinas Perhubungan Kepri Muramis menjamin bahw Roro KM Lone akan beroperasi mulai Sabtu besok, namun kenyataannya, menurut informasi yang beredar Roro tersebut belum memiliki ABK dan belum ada serah terima dengan ASDP dari kontraktor.

Yusuf Siradj mengetahui batalnya Roro KM Lone menyeberangi Tanjungpinang-Tanjungbalai Karimun dari sejumlah warga Tanjungpinang asal Tanjungbalai Karimun yang berencana menggunakan penyeberangan tersebut untuk mudik sekaligus membawa kendaraan mereka.

Politisi asal Partai Golkar tersebut meminta agar Kadishub Muramis untuk dapat menahan diri mengumbar janji di media. Gara-gara terjadinya pembatalan, banyak warga Karimun kecewa, padahal Kadishub jauh-jauh hari sudah mengatakan di media bahwa Roro KM Lone dipastikan akan mulai beroperasi pada Sabtu (13/8) namun ternyata gagal. ***
http://www.kabarkepri.com/berita.php?act=full&id=501

Kamis, 18 Agustus 2011

Menyatukan Kepri Dengan Transportasi Laut

Kepulauan Riau yang baru berumur tujuh tahun, sudah dipercaya oleh pemerintah pusat menjadi lumbung ekonomi nasional. Ditandai dengan ditetapkan Batam, Bintan dan Karimun (BBK) sebagai kawasan Free Trade Zone (FTZ). Bahkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta kepada Gubernur Kepri agar pertumbuhan ekonomi di Kepri harus tumbuh 10 persen pada tahun ini.
Banyak keunggulan yang dimiliki Kepri dibandingkan dengan daerah lain. Tetapi untuk mengembangkannya menjadi sebuah keunggulan nyata masih terkendala transportasi laut. Wisata pantai yang menawan, budidaya ikan, peternakan, pertanian hingga kelautan, semuanya memungkinkan ada di Kepri. Dengan sarana transportasi yang masih minim seperti ini saja Kepri mampu menyumbang kunjungan wisatawan terbesar ketiga setelah Bali dan Lombok.
Kepri ke depan akan berkembang dengan baik walaupun hanya memiliki empat persen daratan dan 96 lautan. Resep yang harus laksanakan yakni mengembangkan transportasi laut. Dengan lancarnya transportasi, tidak ada lagi pulau berpendudukan di Kepri tidak tersentuh transportasi laut. Tidak ada lagi keluhan warga, terutama untuk memasarkan hasil tangkapan ikan dan hasil pertanian termasuk peternakan ke daerah lain. Sungguh menyedihkan jika untuk menjual hasil tangkapan harus menunggu datangnya kapal yang tak setiap hari ada.
Sejak dilantik oleh Mendagri Gamawan Fauzi sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Kepri, 19 Agustus 2010, HM Sani dan Soerya sudah memiliki gambaran tentang masa depan Kepri dengan menyatukan pulau-pulau yang selama ini terisolir. Keduanya berjanji akan membuka jakar antar pulau yang selama ini putus. Caranya tidak jalan lain adalah meningkatkan transportasi mulai dari transportasi laut, udara dan darat.
Untuk menghubungkan satu pulau dengan pulau lainnya, selama ini pemerintah memiliki program yakni membuka trayek baru transportasi laut dengan pangkalan di Tanjungpinang, kemudian berlayar ke Senayang dengan jarak 78 mil, kemudian Sei Enam dengan jarak 10 mil kemudian ke Dabo Singkep yang jaraknya 41 mil, melanjutkan perjalanan ke Pulau Berhala yang akan menempuh jarak 24 mil dan berakhir ke Muara Sabak (Jambi) yang berjarak 44 mil.
Kemudian kapal perintis ini akan kembali dari Muara Sabak, Jambi melalui Pulau Berhala, Dabo Singkep, Sei Enam, Senayang dan berakhir di Tanjungpinang. Ada juga kapal perintis berpangkalan di Ranai yang akan melewati rute Pulau Laut sejauh 60 mil, Sedanau dengan jarak 80 mil, Midai berjarak 55 mil, Tarempa berjarak 115 mil, Letung 45 mil, lalu ke Tanjungpinang menempuh perjalanan 175 mil. Dari Tanjungpinang akan meneruskan perjalanan ke Tambelan menempuh jarak 230 mil, ke Sintete yang berjarak 100 mil, Serasan 105 mil, Subi 50 mil dan kembali lagi ke Ranai.
Sarana transportasi laut yang bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat ialah KMP Kuala Batee yang menghubungkan Telaga Punggur di Batam dan Tanjunguban di Pulau Bintan. Lalu KMP Sri Gemilang dioperasikan tujuan Telaga Punggur – Tanjunguban, KMP Senagin tujuan Karimun – Mengkap, KMP Lome tujuan Tanjungpinang – Karimun, KMP Sembilang Dabo – Kuala Tungkal (Jambi), kemudian diusulkan Kuala Tungkal – Tanjunguban, Tanjungpinang – Dabo Singkep.
Pemerintah juga memiliki rencana lintas penyeberangan antar kabupaten dan kota di Kepri seperti lintas penyeberangan Telaga Punggur di Batam – Tanjunguban di Bintan, Penyeberangan Tanjungpinang – Karimun, Tanjungpinang – Dabo Singkep, Tanjunguban – Matak – Anambas. Juga dikembangkan lintas penyeberangan antar provinsi seperti lintas penyeberangan Karimun – Mengkapan di Riau, Dabo Singkep – Kuala Tungkal di Jambi, Selat Lampa – Sintete di Kalimantan Barat dan Tambelan di Bintan – Sintete.
Belum lama ini, Pemerintah Kepri juga telah meneken MoU dengan Johor dan Malaka untuk menjalin kerja sama rute pelayaran kapal roll on roll off (roro). Memorandum of Understanding (Mou)-nya sudah dilakukan 18 – 20 Juli kemarin, dalam pertemuan persidangan ke-10 Sosek Malindo Negeri Johor.
Jika sudah berjalan sesuai rencana, roro akan memiliki pangkalan di Dumai, lalu berlayar menuju Tanjung Beruas di negara bagian Malaka, Tanjungbalai Karimun, kembali ke Tanjung Beruas dan berakhir ke Selat Baru negara bagian Johor.
Perjuangan Pemprov Kepri di Bawah Sani – Seorya tampak dari keseriusan membuka pulau-pulau terisolir. Setelah berkali-kali bertemu dengan Menteri Perhubungan RI agar pemerintah pusat memberikan bantuan kapal perintis untuk membuka isolir tersebut, akhirnya permintaan bantuan diberikan oleh pemerintah pusat.
Baru dua pekan lalu KM Lome, sebuah kapal roro pesanan Kepri selesai dibuat di Palembang. Kapal ini melayani warga Tanjungpinang – Karimun. Kemudian di akhir tahun ini satu kapal lagi akan datang dari pemerintah pusat untuk melayani warga Kepri. Kapal ini berpangkalan di Ranai menuju pulau Laut jaraknya 60 mil, kemudian ke Sedanau jaraknya 80 mil, kemudian Midai 55 mil ke Tarempa 115 mil, Letung 45 mil ke Tanjungpinang 175 mil. Kemudian dari Tanjungpinang terus ke Tambelan 230 mil, ke Sintete jaraknya 100 mil, Serasan 105 mil, Subi 50 mil dan kembali Ranai.
“Kalau tidak ada arang melintang, dua kapal bantuan dari pemerintah pusat akan dioperasikan di Kepri untuk membuka pulau-pulau selama ini terisolir,” kata Muhammad Sani, Gubernur Kepulauan Riau, beberapa waktu lalu.
Sani mengakui, Kepri memiliki ribuan pulau, ada yang disebut pulau terdepan karena berbatasan langsung dengan beberapa negara. Ada juga yang terpencil tanpa penduduk tapi berpotensi menjadi pulau yang bisa dikembangkan. Setelah melakukan kunjungan kerja di seluruh kecamatan di Kepri termasuk pulau terdepan, warga yang ada di pulau-pulau mengeluhkan masih minimnya transportasi yang ada di daerahnya. Termasuk masyarakat yang tinggal di Subi, Serasan, Midai dan Pekajang. Warga Pekajang misalnya, sudah bertahun-tahun mengharapkan ada kapal perintis yang bisa singgah di daerahnya.
Tekad menyatukan Kepri tak hanya melalui transportasi laut. Pemerintah Kepri juga akan membuka akses transportasi udara sehingga setiap kabupaten atau kota yang ada di Kepri bisa dilayani pesawat. Hingga saat ini hanya Kabupaten Karimun yang belum memiliki bandara.
Dua bandara bertaraf Internasional sudah ada di Kepri, pertama Bandara Hang Nadim di Batam. Bandara ini memiliki landasan terpanjang di ASEAN. Bandara ini sudah berulangkali dijadikan embarkasi keberangkatan jamaah calon haji. Satunya Bandara Raja Haji Fisabilillah di Tanjungpinang. Bandara-bandara yang lebih kecil ada di Ranai Kabupaten Natuna, Matak di Anambas, Dabo Singkep di Lingga dan rencananya Busung di Bintan.
“Kami akan menyatuhkan kabupaten dan kota melalui udara dan laut. Ini sudah sebagian terwujud hanya saja Karimun belum ada lantasa bandara dan akan kami buka,” kata Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kepri, Muramis.***

Selasa, 16 Agustus 2011

Peta Mudik Edisi 2011

Alhamdulillah peta mudik Sumatra Jawa Bali 2011 sudah dapat didownload.

Didalamnya terdapat juga peta mudik daerah Kepri di Pulau Batam dan Pulau Bintan.. silakeun di Unduh..


Peta Mudik 2011 - Sumatra - Kepri - Babel

Peta Mudik 2011 - Jawa - Bali


Dishub Karimun Tambah Jadwal Kapal Roro Sinangin

Dishub Karimun Tambah Jadwal Kapal Roro

Karimun (ANTARA News) - Dinas Perhubungan Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau menambah jadwal keberangkatan kapal roro KMP Senangin yang melayani rute Tanjung Balai Karimun tujuan Mengkapan, Buton, Riau pada puncak arus mudik maupun balik Idul Fitri 1432 Hijriah.

''Jadwal keberangkatan kapal roro akan ditambah untuk mengantisipasi lonjakan penumpang saat arus mudik maupun balik,'' kata Kepala Bagian Humas Sekretariat Kabupaten Karimun Muhammad Yosli, di Tanjung Balai Karimun, Jumat.

Yosli mengatakan penambahan jadwal keberangkatan roro sesuai dengan surat edaran  Dinas Perhubungan Karimun No 550/Dishub/392/2011.

KMP Senangin, satu-satunya kapal roro tujuan Buton akan menambah jadwal keberangkatan mulai 22 Agustus 2011 atau pada H-8 Lebaran.

Jika pada hari biasa, kapal tersebut berangkat setiap Senin dan Jumat dalam sepekan, maka pada puncak arus mudik ditambah pada Rabu (24/8), Jumat (26/8) dan Minggu (28/8).

Penambahan juga berlaku saat arus balik, yaitu pada Senin (5/9), Rabu (7/9) dan Jumat (9/9).

''Dengan penambahan tersebut, maka jadwal keberangkatan KMP Senangin dari Buton ke Karimun praktis bertambah,'' ucap Yosli.

Dia menjelaskan, penambahan jadwal keberangkatan dari Buton yaitu pada Selasa (23/8), Kamis (25/8) dan Sabtu (27/8) dan Kamis (1/9).

Sedangkan pada arus balik, penambahan jadwal keberangkat ditetapkan pada Sabtu (3/9), Selasa (6/9), Kamis (8/9) dan Sabtu (10/9).

''Setelah itu, jadwal keberangkatan KMP Senangin kembali ke jadwal reguler,'' ucapnya.

Dia mengharapkan penambahan jadwal tersebut dapat menampung lonjakan penumpang kapal di pelabuhan domestik Tanjung Balai Karimun.

''Pengalaman tahun lalu, lonjakan tertinggi terjadi pada jurusan Buton. Kami berharap pemudik memanfaatkan KMP Senangin untuk mudik,'' katanya.

(ANT-RD/Btm1)
COPYRIGHT © 2011

Jumat, 12 Agustus 2011

RoRo Tanjung Pinang - Karimun akhirnya Ditunda (I)

Pelayaran Perdana Kapal Roro Tanjungpinang-Karimun Ditunda

Oleh: Nikolas Panama

Tanjungpinang (ANTARA News) - Kapal roro KMP Lome yang dijadwalkan akan melakukan perjalanan perdana dari Tanjungpinang menuju Karimun pada 13 Agustus 2011 terpaksa ditunda, karena PT ASDP Indonesia Ferry kekurangan anak buah.

PT ASDP membutuhkan tiga orang tenaga kerja yang akan ditempatkan di kamar mesin Kapal KMP Lomei, kata Kepala ASDP Indonesia Ferry (Persero) Batam, D Wijanarko, Kamis, di Tanjungpinang.  

"Baru-baru ini kami membuka lowongan kerja melalui jaringan internet untuk masyarakat yang memiliki ijazah perkapalan," ungkapnya.   http://www.indonesiaferry.co.id/career/

Dinas Perhubungan Kepri maupun PT ASDP hingga sekarang belum dapat memastikan jadwal pelayaran perdana Kapal KMP Lome dari Pelabuhan Dompak, Tanjungpinang menuju Karimun.

"Kami menginginkan sebelum Idul Fitri kapal itu sudah berlayar. Pemerintah Kepri menginginkan kapal tersebut berlayar pada 20 Agustus 2011," katanya.  

Selain kekurangan anak buah kapal, pelayaran perdana kapal roro tersebut yang direncanakan diresmikan Gubernur Kepri HM Sani juga mengalami kendala teknis.

Hingga sekarang, kata dia, tim dari Kementerian Perhubungan belum menyerahkan kapal tersebut kepada PT ASDP.

Serah terima kapal roro itu tidak semudah yang dibayangkan oleh berbagai pihak, karena harus melalui beberapa tahapan, antara lain, PT ASDP pusat akan mengirimkan tim untuk mengevaluasi, memeriksa dan menginventarisasi aset.

Sampai sekarang tim tersebut belum turun ke Tanjungpinang.

"Selain mengalami permasalahan tenaga kerja, PT ASDP juga disibukan dengan pelayaran 8 kapal roro di berbagai daerah di Indonesia sehingga pelayaran kapal roro Tanjungpinang-Karimun terpaksa ditunda," ujarnya.

Kapal yang diberi nama KM Lome ini dibuat di Sumatra Selatan, menggunakan anggaran APBN, yang dikerjakan mulai 2008 hingga 2011.

Kapal KMP Lome, kata dia, dapat mengangkut 214 orang penumpang , 12 kendaraan jenis truk, 7 kendaraan jenis sedan dan 22 roda dua.

"KMP Lome tiba di Pelabuhan Dompak pada Senin (1/8-2011). Perjalanan dari Tanjungpinang menuju Karimun diperkirakan menelan waktu selama 7 jam," katanya.

(ANT-NP/Btm1)
COPYRIGHT © 2011


Roro Pinang-Karimun Gagal Beroperasi

KMP Lome yang akan melayani rute Pinang-Karimun tak jadi beroperasi besok, Sabtu (13/8) karena belum tersedianya ABK dan belum ada serahterima dari kementerian.

Roro KMP Lome yang dijadwalkan berlayar perdana, besok, Sabtu (13/8), diketahui gagal beroperasi hingga batas waktu yang belum ditentukan. Pembatalan ini sontak membuat warga kecewa. Pasalnya, warga telah merencanakan menggunakan fasilitas Roro tersebut.

Koko 35, seorang warga menyatakan kekecewanya setelah mengetahui kabar penundaan keberangkatan Roro tersebut. ”Tentu saya kecewa, karena sudah dipersiapkan sebelumnya,” kata Koko. Koko mengatakan, ingin membawa keluarga ke Karimun dengan membawa mobil.

Kepala ASDP Batam Dadag mengatakan, penundaan keberangkatan KMP Lome karena belum adanya serah terima KMP Lome dari Satker Kementerian dengan ASDP dan masalah kelengkapan kru atau anak buah kapal (ABK).

Sebenarnya, Satker Kementerian sudah memerintahkan ASDP, tapi pihak ASDP tidak segampang itu menerima karena ada persyaratan yang harus dipenuhi. ASDP harus terlebih dahulu melakukan serah terima teknis dan administrasi. Dalam melakukan serah terima ASDP harus menunggu tim dari pusat untuk menginventarisasi aset dan fisik kapal. Mereka nantinya akan membuat laporan ke direksi di kantor pusat, hingga memerintahkan ASDP cabang melalui surat kuasa untuk serah terima dari Satker ke ASDP.
Kendalanya kenapa saat ini tim belum turun dikarenakan tim pusat ASDP harus mendatangi delapan kapal di seluruh Indonesia, dimana KMP Lome yang terakhir dikunjungi. Pemberian kapal ini diberikan sekaligus di Indonesia hingga ASDP masih dalam proses bagaimana supaya tim ini bisa datang.
Kendala lain masalah penundaan waktu keberangkatan di kelengkapan kru atau ABK yang masih kekurangan tiga ABK di bagian mesin. Kendala kekurangan kru  juga dialami nasional, terutama para Perwira. Rekrutmen  kata Dadag, terus dilakukan dari kantor pusat yang juga terkendala dengan permasalahan ini. Kekurangan kapal ini juga berpengaruh terhadap masing-masing kapal yang baru diberikan. “Kita akan berusaha secepatnya,” kata Dadang. (zek/cr11)

http://www.batampos.co.id/index.php/2011/08/12/roro-pinang-karimun-gagal-beroperasi/

Selasa, 09 Agustus 2011

KMP Lome Siap Beroperasi




Pelabuhan RoRo Dompak - Tanjung Pinang
  

Senin, 08 Agustus 2011

Roro KMP Lome Sebaiknya Berlayar Senin dan Jum'at .



KARIMUN - Kepala Angkutan Sungai Danau dan Perairan (ASDP) Karimun, Asdirizal mengharapkan jadwal pelayaran KM Lome dari Tanjungpinang-Karimun sebaiknya Senin dan Jum'at. Biar penumpang dari Tanjungpinang yang ingin ke Buton bisa menikmati perjalanan KM Senangin.
"Kita menyambut baik beroperasinya KM Lome yang melayari Tanjungpinang-Karimun mulai Sabtu (13/8) nanti. Tapi, alangkah baik lagi kalau jadwalnya Senin dan Jum'at. Biar masyarakat tidak bermalam di Karimun menunggu jadwal keberangkatan KM Senangin pada Senin dan Jum'at pukul 20.00 WIB.

Dikatakan, secara khusus pihak ASDP tidak ada persiapan khusus menyambut pelayaran KM Lome. "Kalau memang kapal tersebut jadi datang, ya kami siap menunggu saja," ungkap Asdirizal kemarin.

Menurutnya, ASDP hanya sebagai operator, sedangkan yang menentukan kebijakan tentu berada ditangan Dinas Perhubungan. "Bagaimana teknisnya silakan konfirmasikan kepada Dinas Perhubungan," kata Asdirizal. Ketika hal tersebut hendak dikonfirmasikan kepada Kepala Dinas Perhubungan Karimun Cendra Nawazier tidak bisa dihubungi, nomor handphonenya tidak aktif.

Kepala Administrator Pelabuhan (Adpel) Kelas II Tanjungbalai Karimun Capt Gajah Rooseno mengaku tidak tahu apakah sudah ada rapat persiapan tentang rencana pengoperasian kapal Roro yang melayani rute Tanjungpinang-Karimun tersebut. "Sampai sekarang saya tidak tahu, karena saya tidak pernah mendapat undangan," kata Rooseno.

Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kepri Muramis mengungkapkan, kapal roro KM Lome dibuat dengan memakai anggaran APBN. Tujuannya, untuk mempermudah akses transportasi, terutamanya dalam mendistribusian kebutuhan bahan pokok.

Kapal ini akan melayani Tanjungpinang-Karimun sebanyak 3 kali seminggu dengan kapasitas 214 kursi dan mampu menampung 20 unit kendaraan jenis truk. Sedangkan lama perjalanan yang akan ditempuh kapal ini diperkirakan 6-7 jam dengan jarak tempuh sekitar 73 mil.

"Saya tidak ingat persis berapa anggarannya. Namun yang jelas kapal roro itu dianggarkan melalui APBN, dan diproduksi oleh PT Mariana Bahagia Palembang. Saat ini kapal roro tersebut telah sandar di Pelabuhan Dompak dan siap untuk dioperasikan," imbuhnya.

Keberadaan kapal roro ini merupakan program prioritas yang sejalan dengan program pengembangan sektor maritim, khususnya bidang kepelabuhanan. Selama ini, arus barang dari Tanjungpinang mengandalkan kapal kargo yang terbatas.

Setelah kapal roro KM Lome beroperasi, warga Karimun bisa membawa kendaraannya ke Tanjungpinang, begitu juga sebaliknya. Muramis yakin, kehadiran KM Lome sangat positif bagi pengembangan perekonomian masyarakat.

"Dengan membuka akses transportasi ini diharapkan akan mampu memacu peningkatan perekonomian masyarakat," tandasnya. (ham/rul)

http://www.haluankepri.com/news/karimun/15585-kmp-lome-sebaiknya-berlayar-senin-dan-jumat.html

Sabtu, 06 Agustus 2011

Jelang Lebaran KMP Senangin Tambah Jadwal


*Antisipasi lonjakan penumpang jelang lebaran - Dibuka Tanjung Pinang - Buton Sumatera*
Laporan Rachta Yahya, wartawan Tribunnewsbatam.com

TRIBUNNEWSBATAM.COM, KARIMUN - Kapal KMP Senangin GT 560, kapal penumpang dan barang roll on roll out (roro) satu-satunya yang melayani rute Parit Rampak tujuan Tanjungbuton, Riau menambah jadwal keberangkatan jelang Idul Fitri 1432 Hijriah.

Jika hari biasa, hanya melayani dua kali jadwal keberangkatan yakni pada Senin dan Jumat, menjelang Idul Fitri tahun 2011 ini, Kapal KMP Senangin menambah dua kali keberangkatan lagi. 

Dimulai pada tanggal 22, 24, 26 dan 28 Agutus sekitar pukul 19:30 WIB. Usai Lebaran  tanggal 2, 5, 7 dan 9 September.

Sementara untuk keberangkatan dari Tanjungbuton, Riau, KMP Senangin dijadwalkan berangkat pada tanggal 1, 3, 6, 8 dan 10 September. Tanggal 29, 30 dan 31 Agustus libur Idul Fitri.

"Terkait ongkos tidak ada kenaikan alias sama dengan ongkos tahun-tahun sebelumnya," ujar Kepala Dinas Perhubungan Karimun, Cendra Nawazir, Jumat (5/8/2011).

KMP Senangin merupakan kapal roro satu-satunya yang melayani rute Karimun-Tanjungbuton/Mengkapan, Riau dengan lama perjalanan sekitar 10 jam. KMP Senangin mampu mengangkut 214 orang penumpang, 12 truk dan 7 unit mobil penumpang.

Sementara itu, terkait dibukanya rute kapal roro, KMP Lome dari Tanjungpinang-Karimun, Cendra Nawazir mengaku pihaknya menyambut baik langkah maju tersebut.

Hanya saja, Cendra menyarankan dan meminta Dinas Perhubungan Provinsi Kepri untuk tidak  mengizinkan transit angkutan mobil dan orang di Karimun dari Tanjungpinang ke Tanjungbuton/Mengkapan, Riau. 

Cendra khawatir, jika hal tersebut dilakukan, Karimun terutama pelabuhan roro, Parit Rampak, Kelurahan Sungai Raya, Kecamatan Meral akan mengalami kepadatan penumpang. Sementara untuk penumpang baik orang dan mobil dari Karimun saja, diperkirakan akan mencapai ribuan menuju Tanjungbuton atau Mengkapan, Riau.

"Kami sangat menyambut dengan baik inovasi tersebut, hanya saja kami minta provinsi untuk mempertimbangkan untuk tidak menurunkan penumpang dari Tanjungpinang tujuan Buton atau Mengkapan untuk transit di Karimun. Jika itu terjadi, saya khawatir akan terjadi crowded (kepadatan, red) di Karimun. Sementara berdasarkan data kami tahun lalu, penumpang mobil dan orang cukup tinggi di Karimun," harap Cendra.

KMP Lome yang berkapasitas 226 orang, 26 mobil roda empat dan 20 unit lori direncanakan soft opening dari Tanjungpinang ke Karimun pada 13 Agustus mendatang. Pembukaan juga direncanakan disaksikan langsung oleh Gubernur Kepri, HM Sani.

Diperkirakan rute baru ini, akan mendapat antusiasme tinggi dari masyarakat. Itu mengingat, rute Tanjungpinang-Karimun selama ini yang cukup sulit dan kebanyakan warga harus memutar dulu ke Batam.

Terkait jadwal tetap, Cendra mengaku masih menunggu petunjuk dari Dishub Provinsi Kepri di Tanjungpinang. Begitu juga dengan ongkos keberangkatan, Cendra enggan berkomentar.

"Itu (ongkos dan jadwal, red) merupakan wewenangnya Dishub Provinsi (Kepri) dan bukan saya. Tapi berdasarkan informasi yang saya baca di media-media beberapa hari ini, ongkosnya sekitar Rp 60 ribu untuk orang," kata Cendra. (yah)

http://batam.tribunnews.com/2011/08/06/jelang-lebaran-kmp-senangin-tambah-jadwal