Pelayaran Perdana Kapal Roro Tanjungpinang-Karimun Ditunda
Oleh: Nikolas Panama
Tanjungpinang (ANTARA News) - Kapal roro KMP Lome yang dijadwalkan akan melakukan perjalanan perdana dari Tanjungpinang menuju Karimun pada 13 Agustus 2011 terpaksa ditunda, karena PT ASDP Indonesia Ferry kekurangan anak buah.
PT ASDP membutuhkan tiga orang tenaga kerja yang akan ditempatkan di kamar mesin Kapal KMP Lomei, kata Kepala ASDP Indonesia Ferry (Persero) Batam, D Wijanarko, Kamis, di Tanjungpinang.
"Baru-baru ini kami membuka lowongan kerja melalui jaringan internet untuk masyarakat yang memiliki ijazah perkapalan," ungkapnya. http://www.indonesiaferry.co.id/career/
Dinas Perhubungan Kepri maupun PT ASDP hingga sekarang belum dapat memastikan jadwal pelayaran perdana Kapal KMP Lome dari Pelabuhan Dompak, Tanjungpinang menuju Karimun.
"Kami menginginkan sebelum Idul Fitri kapal itu sudah berlayar. Pemerintah Kepri menginginkan kapal tersebut berlayar pada 20 Agustus 2011," katanya.
Selain kekurangan anak buah kapal, pelayaran perdana kapal roro tersebut yang direncanakan diresmikan Gubernur Kepri HM Sani juga mengalami kendala teknis.
Hingga sekarang, kata dia, tim dari Kementerian Perhubungan belum menyerahkan kapal tersebut kepada PT ASDP.
Serah terima kapal roro itu tidak semudah yang dibayangkan oleh berbagai pihak, karena harus melalui beberapa tahapan, antara lain, PT ASDP pusat akan mengirimkan tim untuk mengevaluasi, memeriksa dan menginventarisasi aset.
Sampai sekarang tim tersebut belum turun ke Tanjungpinang.
"Selain mengalami permasalahan tenaga kerja, PT ASDP juga disibukan dengan pelayaran 8 kapal roro di berbagai daerah di Indonesia sehingga pelayaran kapal roro Tanjungpinang-Karimun terpaksa ditunda," ujarnya.
Kapal yang diberi nama KM Lome ini dibuat di Sumatra Selatan, menggunakan anggaran APBN, yang dikerjakan mulai 2008 hingga 2011.
Kapal KMP Lome, kata dia, dapat mengangkut 214 orang penumpang , 12 kendaraan jenis truk, 7 kendaraan jenis sedan dan 22 roda dua.
"KMP Lome tiba di Pelabuhan Dompak pada Senin (1/8-2011). Perjalanan dari Tanjungpinang menuju Karimun diperkirakan menelan waktu selama 7 jam," katanya.
(ANT-NP/Btm1)
PT ASDP membutuhkan tiga orang tenaga kerja yang akan ditempatkan di kamar mesin Kapal KMP Lomei, kata Kepala ASDP Indonesia Ferry (Persero) Batam, D Wijanarko, Kamis, di Tanjungpinang.
"Baru-baru ini kami membuka lowongan kerja melalui jaringan internet untuk masyarakat yang memiliki ijazah perkapalan," ungkapnya. http://www.indonesiaferry.co.id/career/
Dinas Perhubungan Kepri maupun PT ASDP hingga sekarang belum dapat memastikan jadwal pelayaran perdana Kapal KMP Lome dari Pelabuhan Dompak, Tanjungpinang menuju Karimun.
"Kami menginginkan sebelum Idul Fitri kapal itu sudah berlayar. Pemerintah Kepri menginginkan kapal tersebut berlayar pada 20 Agustus 2011," katanya.
Selain kekurangan anak buah kapal, pelayaran perdana kapal roro tersebut yang direncanakan diresmikan Gubernur Kepri HM Sani juga mengalami kendala teknis.
Hingga sekarang, kata dia, tim dari Kementerian Perhubungan belum menyerahkan kapal tersebut kepada PT ASDP.
Serah terima kapal roro itu tidak semudah yang dibayangkan oleh berbagai pihak, karena harus melalui beberapa tahapan, antara lain, PT ASDP pusat akan mengirimkan tim untuk mengevaluasi, memeriksa dan menginventarisasi aset.
Sampai sekarang tim tersebut belum turun ke Tanjungpinang.
"Selain mengalami permasalahan tenaga kerja, PT ASDP juga disibukan dengan pelayaran 8 kapal roro di berbagai daerah di Indonesia sehingga pelayaran kapal roro Tanjungpinang-Karimun terpaksa ditunda," ujarnya.
Kapal yang diberi nama KM Lome ini dibuat di Sumatra Selatan, menggunakan anggaran APBN, yang dikerjakan mulai 2008 hingga 2011.
Kapal KMP Lome, kata dia, dapat mengangkut 214 orang penumpang , 12 kendaraan jenis truk, 7 kendaraan jenis sedan dan 22 roda dua.
"KMP Lome tiba di Pelabuhan Dompak pada Senin (1/8-2011). Perjalanan dari Tanjungpinang menuju Karimun diperkirakan menelan waktu selama 7 jam," katanya.
(ANT-NP/Btm1)
COPYRIGHT © 2011
Roro Pinang-Karimun Gagal Beroperasi
Roro KMP Lome yang dijadwalkan berlayar perdana, besok, Sabtu (13/8), diketahui gagal beroperasi hingga batas waktu yang belum ditentukan. Pembatalan ini sontak membuat warga kecewa. Pasalnya, warga telah merencanakan menggunakan fasilitas Roro tersebut.
Koko 35, seorang warga menyatakan kekecewanya setelah mengetahui kabar penundaan keberangkatan Roro tersebut. ”Tentu saya kecewa, karena sudah dipersiapkan sebelumnya,” kata Koko. Koko mengatakan, ingin membawa keluarga ke Karimun dengan membawa mobil.
Kepala ASDP Batam Dadag mengatakan, penundaan keberangkatan KMP Lome karena belum adanya serah terima KMP Lome dari Satker Kementerian dengan ASDP dan masalah kelengkapan kru atau anak buah kapal (ABK).
Sebenarnya, Satker Kementerian sudah memerintahkan ASDP, tapi pihak ASDP tidak segampang itu menerima karena ada persyaratan yang harus dipenuhi. ASDP harus terlebih dahulu melakukan serah terima teknis dan administrasi. Dalam melakukan serah terima ASDP harus menunggu tim dari pusat untuk menginventarisasi aset dan fisik kapal. Mereka nantinya akan membuat laporan ke direksi di kantor pusat, hingga memerintahkan ASDP cabang melalui surat kuasa untuk serah terima dari Satker ke ASDP.
Kendalanya kenapa saat ini tim belum turun dikarenakan tim pusat ASDP harus mendatangi delapan kapal di seluruh Indonesia, dimana KMP Lome yang terakhir dikunjungi. Pemberian kapal ini diberikan sekaligus di Indonesia hingga ASDP masih dalam proses bagaimana supaya tim ini bisa datang.
Kendala lain masalah penundaan waktu keberangkatan di kelengkapan kru atau ABK yang masih kekurangan tiga ABK di bagian mesin. Kendala kekurangan kru juga dialami nasional, terutama para Perwira. Rekrutmen kata Dadag, terus dilakukan dari kantor pusat yang juga terkendala dengan permasalahan ini. Kekurangan kapal ini juga berpengaruh terhadap masing-masing kapal yang baru diberikan. “Kita akan berusaha secepatnya,” kata Dadang. (zek/cr11)
http://www.batampos.co.id/index.php/2011/08/12/roro-pinang-karimun-gagal-beroperasi/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar