Selasa, 29 September 2009

Kapal Roro Riau-Kepri Beroperasi

Kapal Roro Riau-Kepri Beroperasi


28 September 2009
148 klik
Beritahu Teman
Laporan MASHURI KURNIAWAN, Pekanbaru mkurniawan@riaupos.comJalur tranportasi kapal Roll on Roll off (Roro) yang menghubungkan Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) dan Riau, telah beroperasi sejak Jumat (25/9). Angkutan transportasi laut ini, melayani pelabuhan Mengkapan di Siak (Riau) dan Tanjung Balai Karimun (Kepri). Kapal Roro yang dapat mengangkut 214 orang penumpang, 22 unit kendaraan roda empat dan sepeda motor 40 unit ini, memiliki jadwal keberangkatan pada Jumat dan Ahad, dengan waktu keberangkatan pada pukul 17.00 WIB. Menurut Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Riau Ruslaini Rahman melalui Kepala UPT Pelabuhan Yansirmasn SH MH menjelaskan, kapal Roro yang dioperasikan ini merupakan milik Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Provinsi Kepri, sambungnya, bekerja sama dengan Provinsi Riau berusaha memberikan kemudahan bagi masyarakat yang ada di dua provinsi bertetangga agar bisa menikmati perjalanan nyaman, aman, dan murah dengan menyiapkan kapal Roro yang memiliki kapasitas 560 GT. ‘’Ruangan penumpang dilengkapi dengan AC. Tempat duduk empuk dan sangat memuaskan. Masyarakat bisa menikmati perjalanan dengan nyaman, aman, dan murah dengan kapal Roro tersebut. Kita sudah buka jalur awal Roro dari Kepri ini melayani Tanjung Balai Karimun-Mengkapan,’’ kata Yansirman kepada Riau Pos, akhir pekan lalu, di Pekanbaru.Dari penuturan Yansirman, kapal Roro sudah dilakukan pengecekan pengoperasian dan kelengkapan peralatan keselamatan bagi penumpang dari Dephub RI. ‘’Bagi masyarakat yang ingin mempergunakan Roro ini bisa langsung mendatangi Pelabuhan Mengkapan. Tiket sudah tersedia di sana,’’ pungkasnya.(izl)



http://www.riaupos.com/berita.php?act=full&id=3121&kat=7

Jumat, 25 September 2009

2010, Kapal Roro Layari Pinang-Karimun-Sumatera

2010, Kapal Roro Layari Pinang-Karimun-Sumatera

Kamis, 24 September 2009
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Karimun H Cendra mengatakan, setelah sukses membuka rute kapal roll on roll off (roro) Karimun-Tanjungbuton, Pekanbaru, tahun depan rute Tanjungpinang-Karimun-Pekanbaru akan menyusul. ”Insya Allah tahun depan dibuka pula jalur kapal Roro dari Tanjungpinang tujuan Parit Rampak Karimun. Dengan demikian Pulau Sumatra sudah tersambung dari Pekanbaru hingga Tanjungpinang Kepri melalui kapal Roro,” tegasnya, kemarin.
Ditambahkan Cendra, dengan beroperasinnya nanti pelabuhan Roro Tanjungpinang, Karimun dan Pekanbaru, hal itu jelas mempercepat pertumbuhan ekonomi Provinsi Riau dan Provinsi Kepri. Sedangkan untuk rute sekarang ini, jadwal kapal roro dari Karimun adalah setiap Kamis dan Sabtu. Sedangkan dari Pekanbaru hari Jumat dan Minggu.
Sementara itu, Bupati Karimun Nurdin Basirun mengaku beroperasinya pelabuhan roro Karimun sejak tanggal 17 September lalu di Parit Rampak tujuan Tanjungbuton Pekanbaru menjadi harapan baru bagi peningkatan ekonomi masyarakat KarimunSebagaimana dijelaskan Bupati Karimun, H Nurdin Basirun saat pelepasan kapal Roro KM Senangin beberapa waktu lalu mengatakan, ”Dengan makin lancarnya arus barang dan orang ke Karimun, tentu saja dapat memacu pertumbuhan ekonomi masyarakat,” ujar Nurdin saat pelepas kapal roro tanggal 17 September lalu.
Menurutnya, arus lalu lintas barang dan orang akan semakin padat teruatam para pedagang yang membawa barang dagangannya dari Pekanbaru Riau dan Sumbar seperti sayur-mayur semakin cepat sampai di Karimun. Hal itu dengan adanya pelayanan kapal Roro yang beroperasi dua kali seminggu.
“Banyak peluang bisnis yang bisa dilakukan dengan beroperasinya kapal Roro dari Karimun tujuan Tanjungbuton Pekanbaru Riau. Saat ini terbuka lebar peluang usaha, hal itu terpulang bagi masyarakat karimun guna memanfaatkan pelung bisnis yang ada,” bebernya. (yud)

Jumat, 18 September 2009

Pelabuhan Roro Parit Rempak Beroperasi

Pelabuhan Roro Parit Rempak Beroperasi

Jumat, 18 September 2009

KARIMUN- Pelabuhan kargo roll on roll out (Roro) di Parit Rempak Tanjungbalai Karimun mulai beroperasi, Kamis (17/9) setelah setelah diresmikan oleh Bupati Karimun, Nurdin Basirun usai buka puasa bersama unsur Muspida dan masyarakat Parit Rempak di lokasi pelabuhan. Kendati sempat tertunda selama seminggu, mulai pukul 19.00 WIB, Rabu (16/9), masyarakat yang hendak mudik ke kampung halaman, khususnya di Pekanbaru dan Sumbar sudah dapat menggunakan Pelabuhan Roro Parit Rempak dengan rute Parit Rempak (Karimun)-Mengkapan (Tanjung Buton).Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Karimun, Cendra Nawazir disaat pengoperasian Pelabuhan Roro Parit Rempak mengatakan, sebenarnya KMP Senangin yang akan mengangkut penumpang dari Karimun ke Buton sudah bersandar 3 bulan lalu. Namun, pengoperasian itu sempat tertunda terkait masalah ABK kapal. "Sekarang semua kru KMP Senangin sudah lengkap," ujar Cendra.Dikatakan Cendra, KMP Senangin memiliki kapasitas untuk 215 penumpang, 22 mobil dan 7 truck. Kapal ini berangkat antara 2 hari sekali (2 kali seminggu) atau 8 kali dalam sebulan. Dari Parit Rempak kapal berangkat pukul 19.00 WIB dan tiba di Mengkapan, Buton sekitar pukul 5.00 WIB. "Besoknya, kapal akan kembali ke Karimun dengan membawa penumpang dari Boton. Perjalan ini membutuhkan waktu sekitar 10 jam. Untuk tahap perdana sudah diberangkatkan sebanyak 16 mobil. Sementara, mobil pertama yang masuk ke dalam lambung kapal adalah mobil dinas Kepala Pengadilan Agama Kabupaten Karimun, dengan nopol BP 9 K," ujarnya.Buka Peluang KerjaBupati Karimun, Nurdin Basirun dalam kesempatan itu mengatakan, dengan beroperasinya Pelabuhan Roro Parit Rempak akan melancarkan hubungan antara Karimun dan Sumatera. Dengan begitu, pertumbuhan ekonomi akan semakin berkembang, dan tentu saja akan membuka lapangan pekerjaan."Apalagi, saat ini Kabupaten Karimun merupakan daerah ekonomi khusus dan masuk dalam kawasan Free Trade Zone (TFZ). Kehadiran Pelabuhan Roro Parit Rempak ini tentu akan membuka iklim investasi yang bagus. Selain itu, akan membuka peluang kerja bagi masyarakat yang tinggal di sekitar lingkungan pelabuhan," terang Nurdin. (sm/30)

http://sijorimandiri.net/fz/index.php?option=com_content&task=view&id=13454&Itemid=26

Roro Karimun - Riau Beroperasi (Ahamdulillah)




Roro Karimun - Riau Beroperasi


Jumat, 18 September 2009

Angkut 13 Mobil dan 5 Motor
Kapal roll on roll off (roro) dari Parit Rampak, Karimun tujuan Tanjungbuton, Riau mulai dioperasikan, Kamis (17/9) kemarin. Sebanyak 13 unit kendaraan pribadi dan lima motor diangkut KM Sinangin pada pengoperasian perdana tersebut. Pengoperasian kapal penyeberangan ini diresmikan oleh Bupati Karimun, Nurdin Basirun.
”Alhamdulillah, akhirnya pelayaran perdana bisa kita lakukan. Untuk pertama ini, sebanyak 13 unit mobil pribadi dan 5 motor ikut serta dalam KM Senangin tujuan Tanjungbuton. Untuk penumpang umum, sebanyak 80 orang,” jelas Kepala Dinas Perhubungan Karimun, Cendra MSi yang ditemui usai peresmian Roro.
Meski perdana, kata Cendra, ternyata sambutan masyarakat Karimun cukup tinggi. Ini bisa dibuktikan dengan cukup banyak mobil pribadi yang diangkut. Baik oleh warga yang berasal dari luar maupun Kabupaten Karimun sendiri. ”Mereka yang membawa kendaraan tentu ingin merayakan Idul Fitri di kampung. Paling tidak, kemudahan transportasi sudah bisa teratasi. Artinya, begitu tiba di Pelabuhan Tanjungbuton, mereka bisa langsung melanjutkan perjalanan tanpa harus mencari transportasi lagi,” tutur Cendra.
Untuk jarak tempuh perjalanan dari Parit Rampak ke pelabuhan Tanjungbuton, Cendra memperkirakan memakan waktu 10 jam. Itu artinya, jika berangkat pukul 19.00 WIB, diperkirakan sampai di pelabuhan Tanjungbuton sekitar pukul 05.00 WIB.
”Begitu tiba, dan menurunkan dan menaikan penumpang, KM Sinangin langsung berlayar lagi menuju Tanjungbalai Karimun. Pada Jumat (18/9) sore, kembali diberangkatkan ke Tanjungbuton,” beber Kadishub.
Mengenai berapa besar tarif angkutan mobil maupun kendaraan bermotor, dijelaskan Cendra, sudah ada ketentuan yang mengaturnya. Untuk mobil pribadi dikenakan biaya sebesar Rp918 ribu, truk Rp1,2 juta. Sedangkan sepeda motor roda dua sebesar Rp100 ribu. ”Sesuai kapasitas, daya angkut KM Sinangin, yakni 12 truk, tujuh mobil sedan, dan 214 orang penumpang,” ungkapnya.


Kamis, 10 September 2009

Angkut Mobil Rp918 Ribu

Angkut Mobil Rp918 Ribu
Kamis, 10 September 2009

Minggu, Roro Beroperasi
KARIMUN (BP) - Pengoperasian pelabuhan roll on roll off (roro) dari Parit Rampak, Kecamatan Meral, Kabupaten Karimun yang direncanakan hari ini, Kamis (10/9), harus tertunda. Pasalnya, ABK KM Sinangin yang siap membawa kapal roro tujuan Tanjungbuton, Pekanbaru belum tiba di Karimun. Namun pihak PT Angkutan Sungai Danau Penyeberangan (ASDP) berjanji ABK KM Senangin sudah tiba di Karimun, tiga hari lagi (Minggu, red).
”Sebenarnya kita ingin langsung ke ASDP Jakarta. Lantaran direktur teknik ASDP menjanjikan tiga hari lagi bisa mendatangkan ABK, ya kita tunggu saja,” ungkap Kepala Dinas Perhubungan Karimun, H Cendra MSi, Rabu (9/9).
Disinggung tentang kesiapan pelabuhan Roro Parit Rampak sendiri, Cendra menegaskan, sudah siap dioperasikan. Tinggal menunggu kesiapan ABK kapal KM Senangin saja. ”Kita sudah siap. Bahkan untuk tarif angkutan Roro pun sudah kita tetapkan. Untuk mobil pribadi dikenakan Rp918 ribu, truk Rp1,2 juta, penumpang dewasa Rp53.250, anak-anak Rp32.250,” terangnya.
Sementara untuk jadwal keberangkatan direncanakan sore hari dan tiba di Buton pagi keesokan harinya. Sedangkan frekuensi keberangkatan dilakukan sehari dua kali. ”Ini untuk antisipasi lebaran. Sedangkan hari normal, dua kali seminggu,” bebernya. (yud)

http://batampos.co.id/KEpri/KEpri/Angkut_Mobil_Rp918_Ribu_.html

Jumat, 04 September 2009

Rute Kapal Roro ASDP yang Strategis antara Sumatera - Kepulauan Riau

Rute Kapal ASDP Tanjung Uban Bintan - Tg. Balai Karimun yang sangat dinantikan


Pasca pengoperasian kapal roro rute Tg. Balai Karimun, Kep. Riau - Tg. Buton Mengkapan, Siak, Riau daratan, yang InsyaAlloh terealisasi dibulan September 2009 ini, kapal roro penghubung antara Pulau Tg. Balai Karimun dengan Pulau Batam dan Pulau Bintan sangatlah ditunggu kehadirannya.

Kenapa rute ini sangat ditunggu-tunggu???
Seperti yang sudah kita ketahui, motor penggerak ekonomi non migas di provinsi Kepri yang paling utama adalah Batam. Yang saya baca dari statistik penduduk provinsi Kepri, jumlah penduduk Batam adalah yang paling tinggi se-provinsi Kepri. Kebanyakan, penduduk Batam adalah para pendatang yang sebagian besar diantaranya berasal dari Pulau Sumatera dan Pulau Jawa serta pulau lainnya. Profesi mereka adalah para Pebisnis, Pengusaha, Profesional, Pegawai, Pekerja atau Buruh yang rata-rata tingkat perekonomian mereka minimal setingkat lebih baik daripada didaerah asal mereka, salah satu ciri perekonomian para pendatang yang lebih baik adalah banyak diantaranya sudah memiliki kendaraan pribadi seperti kendaraan roda 2 atau roda 4. Dan barangkali, saya gak tau pasti jumlahnya, jumlah kendaraan yg beredar diBatam adalah yang paling banyak se Kepri juga!!. Jadi jangan heran kalau sekarang ini diBatam sudah sering kita temui jalanan yang macett... sedangkan ruas jalan yang ada saat ini hanya itu-itu saja, percepatan pembangunan jalan kalah cepat dibandingkan pertumbuhan jumlah kendaraan, kayak Jakarta aja nih.

Dari sekian banyak pendatang di Batam yang sudah mempunyai kendaraan, ada beberapa diantaranya yang perlu menggunakan kendaraan pribadi mereka untuk mobilitas seperti bepergian ke kampung halamannya di Sumatera atau di Jawa, baik itu untuk keperluan bisnis, rutinitas sehari-hari, sekedar jalan-jalan, atau yang paling seru ketika tiba masa arus mudik lebaran. Nah, salah satu moda transportasi penghubung darat antar pulau adalah dengan dibukanya jalur Kapal Roro oleh ASDP Indonesia Ferry sebagai penghubung transportasi darat perintis antar pulau.

Ada wacana untuk membuka pelayaran kapal roro dari Tg. Pinang ke Karimun, koq kenapa ya ada rencana membuka rute roro dari Tg. Uban (diasosiasikan Tg. Pinang) Pulau Bintan, lalu dilanjutkan ke Karimun dan bukannya dari Batam langsung Karimun??

Padahal secara geografis kedekatan pulau lebih dekat Batam ke Karimun dari pada Bintan ke Karimun. Sejauh ini, inilah informasi yg saya dapat. Dugaan saya pertama, mungkin kalau dilihat dari sisi politik, di Pulau Bintan terdapat Ibukota Provinsi Kepri - Tanjung Pinang dan pastilah akan mendapat prioritas utama dalam masalah perhubungan. Kedua, pertimbangan untuk Batam, karena di Batam terdapat banyak mobil bekas asal luar negri bebas bea berplat nomor berakhiran "X" dan akhir-akhir ini sudah banyak mobil/motor baru yang dijual berseliweran di Batam yang tidak dikenakan PPN dan PPnBM karena status FTZ (fasilitas ftz), mobil/motor yang berplat nomor lokal kepri berakhiran ""XX dan kendaraan baru fasilitas FTZ yang secara khusus tidak boleh keluar dari Pulau Batam dan secara umum tidak boleh keluar dari daerah FTZ Kepri. Jadi sebelum kedaraan itu keluar dari P. Batam, pertama2 di filter dulu baru bisa ke P. Bintan dan dari P. Bintan baru bisa dilanjutkan ke Karimun.

Dengan adanya Kapal Roro ASDP sebagai penghubung tranportasi darat antara Kepri wabil khusus Batam ke Pulau Sumatera maka pertumbuhan ekonomi pada daerah-daerah yang dilewatinya akan turut berkembang seiring dengan lancarnya arus distribusi dan ekonomi. Dan rute Bintan dan Karimun adalah urat nadi utama pergerakan masyarakat Batam/Bintan untuk ke Pulau Sumatera melalui Pulau Karimun dan begitupula sebaliknya.
Sekarang kita hanya bisa menunggu lagi kapan rute ini bisa terealisasi?
Route plan Kapal RORO ASDP Tg. Balai Karimun - Tanjung Buton Mengkapan Siak

Kamis, 03 September 2009

10 September 2009 Roro Beroperasi

Pelabuhan Roro Tanjung Buton - Mengkapan, Siak - Riau dari blog sobat46

Kapal RORO KMP Senangin di Pelabuhan Roro Parit Rampak Tg. Balai Karimun

10 September Roro Beroperasi
Kamis, 03 September 2009

KARIMUN (BP) - Keinginan warga Karimun membawa kendaraan mudik lebaran dari Tanjungnalai Karimun tujuan Buton Provinsi Riau segera terwujud. Pasalnya, kapal roll in roll out (Roro) yang bisa membawa 12 truk, 7 sedan dan 214 penumpang ini direncananya beroperasi 10 September nanti.
Adanya kepastian ini disampaikan Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Karimun Cendra Nawazier, kemarin (2/9). ”Surat izinnya sudah keluar dan ditandatangani Dirjen Perhubungan, dan surat tersebut sudah ada ditangan pimpinan proyek (Pimpro) ASDP, Marzuki,” kata Cendra.
Dikatakan Cendra, untuk membahas trayek dan pemberangkatan kapal, rencana Marzuki akan datang ke Karimun. ”Kalau tidak sore nanti, mudah-mudahan besok pagi (hari ini, red),” tambah Cendra.
Mendukung pengoperasian kapal, maka paling lambat tanggal 8 September nanti, delapan orang anak buah kapal (ABK) termasuk Nakhoda akan tiba di Karimun. Begitu sampai, mereka akan mempersiapkan kapal untuk berlayar.
Disinggung jadwal keberangkatan, Cendra mengatakan untuk sementara selama lebaran kapal akan berangkat sekali dua hari dari Karimun. (bni)