Jumat, 09 Oktober 2009

Bappenas Dukung Jembatan Batam Bintan

Bappenas Dukung Jembatan Babin

Kamis, 08 Oktober 2009
Tahun Depan Mulai Pembebasan Lahan
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) memberi sinyal mendukung pelaksanaan pembangunan Jembatan Batam Bintan (Babin) yang nantinya menyatukan Pulau Batam dan Bintan. Pekan depan, Bappeda Kepulauan Riau kembali melakukan pemaparan di Bappenas.
”Bappenas mendukung. Kita bersama Bappenas masih mencari pola pendanaan, apakah menggunakan swasta murni atawa dana pemerintah,” ujar Gubernur Kepri Ismeth Abdullah, di Graha Kepri, Batam, Rabu (7/10). Pemprov masih berusaha melaksanakan pembangunan jembatan tersebut agar perkembangan Batam yang cukup pesat bisa dialihkan ke Bintan.
Kepala Bappeda Kepri Suhajar Diantoro menambahkan, saat ini Pemprov sudah membentuk tim pelaksana pembangunan jembatan Babin di bawah kendali Bappeda Kepri. Sedangkan anggota terdiri dari Deputi Administrasi BP Batam, Ketua Tim Kadis PU Provinsi. Anggota tim lainnya terdiri dari gabungan pegawai BP Batam, Pemprov, dan Bintan.
”Tahun 2010 dijadwalkan dilakukan pembebasan lahan di sekitar kaki jembatan,” katanya usai mengikuti rapat gabungan dengan tim yang sudah dibentuk oleh Gubernur Kepri Ismeth Abdullah, kemarin. Tim terus bekerja mewujudkan pembangunan jembatan. Suhajar belum bisa memastikan waktu pelaksanaan. Semua tergantung Bappenas dan anggaran. Langkah -langkah yang sudah dilakukan tim membuat DED jembatan tahun 2005, tim sudah melakukan koordinasi dengan Dirjen Bina Marga Departemen PU, telah melakukan pembahasan dengan Departemen Perhubungan tentang desain teknis jembatan. ”Dan akan membentuk tim interdept yang akan membahas teknis pembangunan jembatan dengan instansi terkait,” katanya.
Dikatakan, bisa saja pembangunan jembatan yang menelan dana sekitar Rp4 triliun itu menggunakan dana asing dan pemerintah seperti yang dilakukan di Jembatan Suramadu. Jika jadi dibangun, jembatan ini menjadi jembatan terpanjang di Indonesia mengalahkan Suramadu.
Desain gambar jembatan terdiri dari tiga jembatan. Jembatan I menghubungkan Pulau Batam dengan Tanjungsauh, dengan panjang jembatan 2,2 km. Jembatan II menghubungkan Tanjungsauh-Pulau Buau Panjang. Panjang jembatan 3,9 km. Dan jembatan III menghubungkan Pulau Buau dengan Pulau Bintan dengan panjang jembatan 0,7 km.
Ketinggian jembatan berkisar 40 meter ke atas dari permukaan laut. Kapal kapal besar dipastikan masih bisa melalui bawah jembatan. ”Masalah ketinggian ini masih dibahas dengan Dephub. Perkiraan mulai dari 40-60 meter dari laut,” ujar Suhajar. Suhajar berharap, pembangunan jembatan ini tidak terlalu lama. ”Untuk itu kita terus bekerja. Paling tidak di Bappenas masih dua kali presentasi lagi,” kata dia. (rob)

http://batampos.co.id/KEpri/KEpri/Bappenas_Dukung_Jembatan_Babin.html

Sabtu, 03 Oktober 2009

Volume Pelabuhan Roro Penumpang Turun Naik

Volume Pelabuhan Roro Penumpang Turun Naik


Sabtu, 03 Oktober 2009

KARIMUN- Sejak diresmikan pengoperasian Pelabuhan Roll On Roll Off (Roro) Parit Rempak di Kabupaten Karimun oleh Bupati Karimun Nurdin Basirun Kamis (17/9) lalu, sampai kini, aktivitas keberangkatan kapal di pelabuhan tersebut turun naik.

Kapal KM Senangin yang yang melayani trayek Parit Rempak, Karimun-Mengkapan, Tanjung Buton tersebut sudah empat trip bolak balik berlayar.

Hal itu diakui Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Karimun, Cendra Nawazir. Ia mengatakan sejak beroperasi, presentasi volume penumpang yang menggunakan pelabuhan Roro mengalami grafik turun naik. Namun pihaknya tidak mengetahui angka pasti berapa kenaikan penumpang usai peresmian pelabuhan tersebut.

"Secara rinci, saya tidak bisa mengetahui angka pastinya. Lebik baik tanya pihak Badan Usaha Kepelabuhanan (BUP) karena mereka pihak yang lebih mengetahui secara pasti bagaimana volume dan kenaikan penumpang di Pelabuhan Roro," ujar Cendra, ketika ditemui di kediaman dinas Bupati Karimun usai melepas keberangkatan Wakil Bupati Karimun Aunur Rafiq bersama rombongan ke Padang, Jumat (2/10).

Direktur Badan Usaha Kepelabuhanan (BUP) Firdaus ketika dikonfirmasi terkait kenaikan penumpang sejak dioperasikan pelabuhan Roro mengatakan, volume penumpang yang datang maupun meninggalkan Karimun melalui Pelabuhan Roro turun naik. Hal itu menurutnya, masih banyak masyarakat yang belum mengetahui jadwal keberangkatan dan kedatangan kapal.

Ia menjelaskan, saat kini kapal Roro (KM Senangin) berangkat dari Pelabuhan Parit Rempak berangkat 2 kali seminggu, yakni pada Kamis dan Sabtu sekitar pukul 19.00 WIB. Sementara dari Pelabuhan Mengkapan, Tanjung Buton berangkat Jumat, dan Minggu pada jam yang sama.

Kapal KM Senangin memiliki kapasitas 215 penumpang 22 mobil, 7 truk dan 100 sepeda motor. Dengan tarif untuk orang dewasa Rp53.250, anak-anak Rp32.250, sepeda motor Rp100 ribu, mobil Rp918 ribu dan truk Rp1,2 juta.

"Sejak beroperasi, banyak penumpang yang memanfaatkan Pelabuhan Roro untuk mudik lebaran. Kemudian terjadi penurunan, lalu naik lagi. Kamis (1/10) lalu, penumpang yang memakai jasa kapal Roro berjumlah 62 orang, 6 motor dan 3 mobil," terang Firdaus.

Namun, Firdaus tidak bisa memastikan apakah penumpang yang berangkat meninggalkan Karimun itu merupakan warga Sumbar yang hendak pulang kampung menemui saudaranya yang terkena gempa.

"Soal itu, saya tidak bisa menjawabnya, karena tidak menanyakan tujuan mereka," timpal Firdaus. (sm/30)

http://sijorimandiri.net/fz/index.php?option=com_content&task=view&id=13570&Itemid=40

Kamis, 01 Oktober 2009

Roro Beroperasi Dua Kali Seminggu

Roro Beroperasi Dua Kali Seminggu
Kamis, 01 Oktober 2009

KARIMUN (BP) - Beroperasinya kapal roll on roll off (roro) dari pelabuhan Parit Rampak, Kecamatan Meral, Karimun menuju Tanjungbuton, Riau, disambut positif warga di Pulau Sumatera. Di antaranya datang dari warga Medan dan Pekanbaru. Pelayaran perdana kapal roro dengan nama lambung KM Sinangin dilaksanakan 17 September lalu. Respon positif langsung disampaikan warga Karimun maupun warga Pulau Sumatera. Hal ini dibuktikan dengan ramainya calon penumpang dan kendaraan pribadi yang diangkut KM Sinangin.
”Sejak dioperasikan kapal roro dari Karimun, sambutan warga dari Pulau Sumatera luar biasa. Rekan-rekan saya yang ada di Pekanbaru dan Medan mulai mencari informasi menyangkut jadwal keberangkatan kapal roro,” ungkap Direktur Utama Badan Usaha Kepelabuhanan (BUP) Kabupaten Karimun, Firdaus kepada Batam Pos, Rabu (30/9).
Mengenai pelayaran perdana KM Sinangin, Firdaus mengakui, berjalan dengan lancar tanpa ada kendala. ”Dalam seminggu, KM Senangin berlayar sebanyak dua kali dari Karimun yakni Kamis dan Sabtu. Dua kali pula dari Pekanbaru yakni Jumat dan Minggu,” jelasnya. Menyangkut kendaraan yang diangkut kapal roro dari Karimun disebutkan Firdaus, paling banyak mobil pribadi. Kemudian diikuti sepeda motor dan penumpang umum. ”Untuk truk maupun barang, belum ada,” tukasnya. (yud)

Selasa, 29 September 2009

Kapal Roro Riau-Kepri Beroperasi

Kapal Roro Riau-Kepri Beroperasi


28 September 2009
148 klik
Beritahu Teman
Laporan MASHURI KURNIAWAN, Pekanbaru mkurniawan@riaupos.comJalur tranportasi kapal Roll on Roll off (Roro) yang menghubungkan Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) dan Riau, telah beroperasi sejak Jumat (25/9). Angkutan transportasi laut ini, melayani pelabuhan Mengkapan di Siak (Riau) dan Tanjung Balai Karimun (Kepri). Kapal Roro yang dapat mengangkut 214 orang penumpang, 22 unit kendaraan roda empat dan sepeda motor 40 unit ini, memiliki jadwal keberangkatan pada Jumat dan Ahad, dengan waktu keberangkatan pada pukul 17.00 WIB. Menurut Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Riau Ruslaini Rahman melalui Kepala UPT Pelabuhan Yansirmasn SH MH menjelaskan, kapal Roro yang dioperasikan ini merupakan milik Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Provinsi Kepri, sambungnya, bekerja sama dengan Provinsi Riau berusaha memberikan kemudahan bagi masyarakat yang ada di dua provinsi bertetangga agar bisa menikmati perjalanan nyaman, aman, dan murah dengan menyiapkan kapal Roro yang memiliki kapasitas 560 GT. ‘’Ruangan penumpang dilengkapi dengan AC. Tempat duduk empuk dan sangat memuaskan. Masyarakat bisa menikmati perjalanan dengan nyaman, aman, dan murah dengan kapal Roro tersebut. Kita sudah buka jalur awal Roro dari Kepri ini melayani Tanjung Balai Karimun-Mengkapan,’’ kata Yansirman kepada Riau Pos, akhir pekan lalu, di Pekanbaru.Dari penuturan Yansirman, kapal Roro sudah dilakukan pengecekan pengoperasian dan kelengkapan peralatan keselamatan bagi penumpang dari Dephub RI. ‘’Bagi masyarakat yang ingin mempergunakan Roro ini bisa langsung mendatangi Pelabuhan Mengkapan. Tiket sudah tersedia di sana,’’ pungkasnya.(izl)



http://www.riaupos.com/berita.php?act=full&id=3121&kat=7

Jumat, 25 September 2009

2010, Kapal Roro Layari Pinang-Karimun-Sumatera

2010, Kapal Roro Layari Pinang-Karimun-Sumatera

Kamis, 24 September 2009
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Karimun H Cendra mengatakan, setelah sukses membuka rute kapal roll on roll off (roro) Karimun-Tanjungbuton, Pekanbaru, tahun depan rute Tanjungpinang-Karimun-Pekanbaru akan menyusul. ”Insya Allah tahun depan dibuka pula jalur kapal Roro dari Tanjungpinang tujuan Parit Rampak Karimun. Dengan demikian Pulau Sumatra sudah tersambung dari Pekanbaru hingga Tanjungpinang Kepri melalui kapal Roro,” tegasnya, kemarin.
Ditambahkan Cendra, dengan beroperasinnya nanti pelabuhan Roro Tanjungpinang, Karimun dan Pekanbaru, hal itu jelas mempercepat pertumbuhan ekonomi Provinsi Riau dan Provinsi Kepri. Sedangkan untuk rute sekarang ini, jadwal kapal roro dari Karimun adalah setiap Kamis dan Sabtu. Sedangkan dari Pekanbaru hari Jumat dan Minggu.
Sementara itu, Bupati Karimun Nurdin Basirun mengaku beroperasinya pelabuhan roro Karimun sejak tanggal 17 September lalu di Parit Rampak tujuan Tanjungbuton Pekanbaru menjadi harapan baru bagi peningkatan ekonomi masyarakat KarimunSebagaimana dijelaskan Bupati Karimun, H Nurdin Basirun saat pelepasan kapal Roro KM Senangin beberapa waktu lalu mengatakan, ”Dengan makin lancarnya arus barang dan orang ke Karimun, tentu saja dapat memacu pertumbuhan ekonomi masyarakat,” ujar Nurdin saat pelepas kapal roro tanggal 17 September lalu.
Menurutnya, arus lalu lintas barang dan orang akan semakin padat teruatam para pedagang yang membawa barang dagangannya dari Pekanbaru Riau dan Sumbar seperti sayur-mayur semakin cepat sampai di Karimun. Hal itu dengan adanya pelayanan kapal Roro yang beroperasi dua kali seminggu.
“Banyak peluang bisnis yang bisa dilakukan dengan beroperasinya kapal Roro dari Karimun tujuan Tanjungbuton Pekanbaru Riau. Saat ini terbuka lebar peluang usaha, hal itu terpulang bagi masyarakat karimun guna memanfaatkan pelung bisnis yang ada,” bebernya. (yud)

Jumat, 18 September 2009

Pelabuhan Roro Parit Rempak Beroperasi

Pelabuhan Roro Parit Rempak Beroperasi

Jumat, 18 September 2009

KARIMUN- Pelabuhan kargo roll on roll out (Roro) di Parit Rempak Tanjungbalai Karimun mulai beroperasi, Kamis (17/9) setelah setelah diresmikan oleh Bupati Karimun, Nurdin Basirun usai buka puasa bersama unsur Muspida dan masyarakat Parit Rempak di lokasi pelabuhan. Kendati sempat tertunda selama seminggu, mulai pukul 19.00 WIB, Rabu (16/9), masyarakat yang hendak mudik ke kampung halaman, khususnya di Pekanbaru dan Sumbar sudah dapat menggunakan Pelabuhan Roro Parit Rempak dengan rute Parit Rempak (Karimun)-Mengkapan (Tanjung Buton).Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Karimun, Cendra Nawazir disaat pengoperasian Pelabuhan Roro Parit Rempak mengatakan, sebenarnya KMP Senangin yang akan mengangkut penumpang dari Karimun ke Buton sudah bersandar 3 bulan lalu. Namun, pengoperasian itu sempat tertunda terkait masalah ABK kapal. "Sekarang semua kru KMP Senangin sudah lengkap," ujar Cendra.Dikatakan Cendra, KMP Senangin memiliki kapasitas untuk 215 penumpang, 22 mobil dan 7 truck. Kapal ini berangkat antara 2 hari sekali (2 kali seminggu) atau 8 kali dalam sebulan. Dari Parit Rempak kapal berangkat pukul 19.00 WIB dan tiba di Mengkapan, Buton sekitar pukul 5.00 WIB. "Besoknya, kapal akan kembali ke Karimun dengan membawa penumpang dari Boton. Perjalan ini membutuhkan waktu sekitar 10 jam. Untuk tahap perdana sudah diberangkatkan sebanyak 16 mobil. Sementara, mobil pertama yang masuk ke dalam lambung kapal adalah mobil dinas Kepala Pengadilan Agama Kabupaten Karimun, dengan nopol BP 9 K," ujarnya.Buka Peluang KerjaBupati Karimun, Nurdin Basirun dalam kesempatan itu mengatakan, dengan beroperasinya Pelabuhan Roro Parit Rempak akan melancarkan hubungan antara Karimun dan Sumatera. Dengan begitu, pertumbuhan ekonomi akan semakin berkembang, dan tentu saja akan membuka lapangan pekerjaan."Apalagi, saat ini Kabupaten Karimun merupakan daerah ekonomi khusus dan masuk dalam kawasan Free Trade Zone (TFZ). Kehadiran Pelabuhan Roro Parit Rempak ini tentu akan membuka iklim investasi yang bagus. Selain itu, akan membuka peluang kerja bagi masyarakat yang tinggal di sekitar lingkungan pelabuhan," terang Nurdin. (sm/30)

http://sijorimandiri.net/fz/index.php?option=com_content&task=view&id=13454&Itemid=26

Roro Karimun - Riau Beroperasi (Ahamdulillah)




Roro Karimun - Riau Beroperasi


Jumat, 18 September 2009

Angkut 13 Mobil dan 5 Motor
Kapal roll on roll off (roro) dari Parit Rampak, Karimun tujuan Tanjungbuton, Riau mulai dioperasikan, Kamis (17/9) kemarin. Sebanyak 13 unit kendaraan pribadi dan lima motor diangkut KM Sinangin pada pengoperasian perdana tersebut. Pengoperasian kapal penyeberangan ini diresmikan oleh Bupati Karimun, Nurdin Basirun.
”Alhamdulillah, akhirnya pelayaran perdana bisa kita lakukan. Untuk pertama ini, sebanyak 13 unit mobil pribadi dan 5 motor ikut serta dalam KM Senangin tujuan Tanjungbuton. Untuk penumpang umum, sebanyak 80 orang,” jelas Kepala Dinas Perhubungan Karimun, Cendra MSi yang ditemui usai peresmian Roro.
Meski perdana, kata Cendra, ternyata sambutan masyarakat Karimun cukup tinggi. Ini bisa dibuktikan dengan cukup banyak mobil pribadi yang diangkut. Baik oleh warga yang berasal dari luar maupun Kabupaten Karimun sendiri. ”Mereka yang membawa kendaraan tentu ingin merayakan Idul Fitri di kampung. Paling tidak, kemudahan transportasi sudah bisa teratasi. Artinya, begitu tiba di Pelabuhan Tanjungbuton, mereka bisa langsung melanjutkan perjalanan tanpa harus mencari transportasi lagi,” tutur Cendra.
Untuk jarak tempuh perjalanan dari Parit Rampak ke pelabuhan Tanjungbuton, Cendra memperkirakan memakan waktu 10 jam. Itu artinya, jika berangkat pukul 19.00 WIB, diperkirakan sampai di pelabuhan Tanjungbuton sekitar pukul 05.00 WIB.
”Begitu tiba, dan menurunkan dan menaikan penumpang, KM Sinangin langsung berlayar lagi menuju Tanjungbalai Karimun. Pada Jumat (18/9) sore, kembali diberangkatkan ke Tanjungbuton,” beber Kadishub.
Mengenai berapa besar tarif angkutan mobil maupun kendaraan bermotor, dijelaskan Cendra, sudah ada ketentuan yang mengaturnya. Untuk mobil pribadi dikenakan biaya sebesar Rp918 ribu, truk Rp1,2 juta. Sedangkan sepeda motor roda dua sebesar Rp100 ribu. ”Sesuai kapasitas, daya angkut KM Sinangin, yakni 12 truk, tujuh mobil sedan, dan 214 orang penumpang,” ungkapnya.


Kamis, 10 September 2009

Angkut Mobil Rp918 Ribu

Angkut Mobil Rp918 Ribu
Kamis, 10 September 2009

Minggu, Roro Beroperasi
KARIMUN (BP) - Pengoperasian pelabuhan roll on roll off (roro) dari Parit Rampak, Kecamatan Meral, Kabupaten Karimun yang direncanakan hari ini, Kamis (10/9), harus tertunda. Pasalnya, ABK KM Sinangin yang siap membawa kapal roro tujuan Tanjungbuton, Pekanbaru belum tiba di Karimun. Namun pihak PT Angkutan Sungai Danau Penyeberangan (ASDP) berjanji ABK KM Senangin sudah tiba di Karimun, tiga hari lagi (Minggu, red).
”Sebenarnya kita ingin langsung ke ASDP Jakarta. Lantaran direktur teknik ASDP menjanjikan tiga hari lagi bisa mendatangkan ABK, ya kita tunggu saja,” ungkap Kepala Dinas Perhubungan Karimun, H Cendra MSi, Rabu (9/9).
Disinggung tentang kesiapan pelabuhan Roro Parit Rampak sendiri, Cendra menegaskan, sudah siap dioperasikan. Tinggal menunggu kesiapan ABK kapal KM Senangin saja. ”Kita sudah siap. Bahkan untuk tarif angkutan Roro pun sudah kita tetapkan. Untuk mobil pribadi dikenakan Rp918 ribu, truk Rp1,2 juta, penumpang dewasa Rp53.250, anak-anak Rp32.250,” terangnya.
Sementara untuk jadwal keberangkatan direncanakan sore hari dan tiba di Buton pagi keesokan harinya. Sedangkan frekuensi keberangkatan dilakukan sehari dua kali. ”Ini untuk antisipasi lebaran. Sedangkan hari normal, dua kali seminggu,” bebernya. (yud)

http://batampos.co.id/KEpri/KEpri/Angkut_Mobil_Rp918_Ribu_.html

Jumat, 04 September 2009

Rute Kapal Roro ASDP yang Strategis antara Sumatera - Kepulauan Riau

Rute Kapal ASDP Tanjung Uban Bintan - Tg. Balai Karimun yang sangat dinantikan


Pasca pengoperasian kapal roro rute Tg. Balai Karimun, Kep. Riau - Tg. Buton Mengkapan, Siak, Riau daratan, yang InsyaAlloh terealisasi dibulan September 2009 ini, kapal roro penghubung antara Pulau Tg. Balai Karimun dengan Pulau Batam dan Pulau Bintan sangatlah ditunggu kehadirannya.

Kenapa rute ini sangat ditunggu-tunggu???
Seperti yang sudah kita ketahui, motor penggerak ekonomi non migas di provinsi Kepri yang paling utama adalah Batam. Yang saya baca dari statistik penduduk provinsi Kepri, jumlah penduduk Batam adalah yang paling tinggi se-provinsi Kepri. Kebanyakan, penduduk Batam adalah para pendatang yang sebagian besar diantaranya berasal dari Pulau Sumatera dan Pulau Jawa serta pulau lainnya. Profesi mereka adalah para Pebisnis, Pengusaha, Profesional, Pegawai, Pekerja atau Buruh yang rata-rata tingkat perekonomian mereka minimal setingkat lebih baik daripada didaerah asal mereka, salah satu ciri perekonomian para pendatang yang lebih baik adalah banyak diantaranya sudah memiliki kendaraan pribadi seperti kendaraan roda 2 atau roda 4. Dan barangkali, saya gak tau pasti jumlahnya, jumlah kendaraan yg beredar diBatam adalah yang paling banyak se Kepri juga!!. Jadi jangan heran kalau sekarang ini diBatam sudah sering kita temui jalanan yang macett... sedangkan ruas jalan yang ada saat ini hanya itu-itu saja, percepatan pembangunan jalan kalah cepat dibandingkan pertumbuhan jumlah kendaraan, kayak Jakarta aja nih.

Dari sekian banyak pendatang di Batam yang sudah mempunyai kendaraan, ada beberapa diantaranya yang perlu menggunakan kendaraan pribadi mereka untuk mobilitas seperti bepergian ke kampung halamannya di Sumatera atau di Jawa, baik itu untuk keperluan bisnis, rutinitas sehari-hari, sekedar jalan-jalan, atau yang paling seru ketika tiba masa arus mudik lebaran. Nah, salah satu moda transportasi penghubung darat antar pulau adalah dengan dibukanya jalur Kapal Roro oleh ASDP Indonesia Ferry sebagai penghubung transportasi darat perintis antar pulau.

Ada wacana untuk membuka pelayaran kapal roro dari Tg. Pinang ke Karimun, koq kenapa ya ada rencana membuka rute roro dari Tg. Uban (diasosiasikan Tg. Pinang) Pulau Bintan, lalu dilanjutkan ke Karimun dan bukannya dari Batam langsung Karimun??

Padahal secara geografis kedekatan pulau lebih dekat Batam ke Karimun dari pada Bintan ke Karimun. Sejauh ini, inilah informasi yg saya dapat. Dugaan saya pertama, mungkin kalau dilihat dari sisi politik, di Pulau Bintan terdapat Ibukota Provinsi Kepri - Tanjung Pinang dan pastilah akan mendapat prioritas utama dalam masalah perhubungan. Kedua, pertimbangan untuk Batam, karena di Batam terdapat banyak mobil bekas asal luar negri bebas bea berplat nomor berakhiran "X" dan akhir-akhir ini sudah banyak mobil/motor baru yang dijual berseliweran di Batam yang tidak dikenakan PPN dan PPnBM karena status FTZ (fasilitas ftz), mobil/motor yang berplat nomor lokal kepri berakhiran ""XX dan kendaraan baru fasilitas FTZ yang secara khusus tidak boleh keluar dari Pulau Batam dan secara umum tidak boleh keluar dari daerah FTZ Kepri. Jadi sebelum kedaraan itu keluar dari P. Batam, pertama2 di filter dulu baru bisa ke P. Bintan dan dari P. Bintan baru bisa dilanjutkan ke Karimun.

Dengan adanya Kapal Roro ASDP sebagai penghubung tranportasi darat antara Kepri wabil khusus Batam ke Pulau Sumatera maka pertumbuhan ekonomi pada daerah-daerah yang dilewatinya akan turut berkembang seiring dengan lancarnya arus distribusi dan ekonomi. Dan rute Bintan dan Karimun adalah urat nadi utama pergerakan masyarakat Batam/Bintan untuk ke Pulau Sumatera melalui Pulau Karimun dan begitupula sebaliknya.
Sekarang kita hanya bisa menunggu lagi kapan rute ini bisa terealisasi?
Route plan Kapal RORO ASDP Tg. Balai Karimun - Tanjung Buton Mengkapan Siak

Kamis, 03 September 2009

10 September 2009 Roro Beroperasi

Pelabuhan Roro Tanjung Buton - Mengkapan, Siak - Riau dari blog sobat46

Kapal RORO KMP Senangin di Pelabuhan Roro Parit Rampak Tg. Balai Karimun

10 September Roro Beroperasi
Kamis, 03 September 2009

KARIMUN (BP) - Keinginan warga Karimun membawa kendaraan mudik lebaran dari Tanjungnalai Karimun tujuan Buton Provinsi Riau segera terwujud. Pasalnya, kapal roll in roll out (Roro) yang bisa membawa 12 truk, 7 sedan dan 214 penumpang ini direncananya beroperasi 10 September nanti.
Adanya kepastian ini disampaikan Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Karimun Cendra Nawazier, kemarin (2/9). ”Surat izinnya sudah keluar dan ditandatangani Dirjen Perhubungan, dan surat tersebut sudah ada ditangan pimpinan proyek (Pimpro) ASDP, Marzuki,” kata Cendra.
Dikatakan Cendra, untuk membahas trayek dan pemberangkatan kapal, rencana Marzuki akan datang ke Karimun. ”Kalau tidak sore nanti, mudah-mudahan besok pagi (hari ini, red),” tambah Cendra.
Mendukung pengoperasian kapal, maka paling lambat tanggal 8 September nanti, delapan orang anak buah kapal (ABK) termasuk Nakhoda akan tiba di Karimun. Begitu sampai, mereka akan mempersiapkan kapal untuk berlayar.
Disinggung jadwal keberangkatan, Cendra mengatakan untuk sementara selama lebaran kapal akan berangkat sekali dua hari dari Karimun. (bni)



Rabu, 26 Agustus 2009

Menunggu Kapal Roro....

Tahun berganti tahun, bulan berganti bulan, minggu berganti minggu, hari berganti hari... Kita hanya bisa menunggu...

Sampai kapankah realisasi tranportasi darat antara Provinsi Kepulauan Riau dengan Pulau Sumatera akan terwujud??

Sampai kapankan realisasi tranportasi darat antara Batam/Bintan - Tanjung Balai Karimun akan terwujud??

Aku menunggumu...

Pelabuhan Kapal Roro Kuala Tungkal, Jambi Beroperasi 2011

Route plan Kapal ASDP Kuala Tungkal Jambi - Tanjung Uban Bintan Kepri



Selasa, 09 Juni 2009, 12:53 WIB
Pelabuhan kapal Roro (roll on-roll off) di Kuala Tungkal Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi, ditargetkan beroperasi pada 2011, karena proses pembangunnya sudah rampung 70 persen.Kabid Evaluasi dan Pengendalian Dinas Perhubungan Jambi, Darma Meliala di Jambi, Selasa mengatakan, pelabuhan kapal Roro yang sudah dibangun secara bertahap sejak lima tahun lalu, kini sudah mencapai 70 persen.Pembangunan pelabuhan yang telah menelan dana puluhan miliar rupiah itu, pada tahun anggaran 2009 juga telah mendapat kucuran dana sekitar Rp12 miliar.Pembanguan teknis yang kini dilakukan yakni penyelesaian bagian ujung dermaga dan jalan di sekitar pelabuhan, yang ditargetkan pada 2011 sudah bisa dioperasikan.Pelabuhan kapal Roro yang berdampingan dengan Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) milik Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) itu segala failitas pendukungnya seperti listrik, air bersih dan telekomuniukasi juga gencar dilakukan pemerintah setempat.Jalan dati kota Kuala Tungkal menuju pelabuhan kini juga giat dilakukan pemerintah setempat, supaya nanti bisa dilalui kendaraan penumpang dan barang yang naik dan turun dari kapal.Kapal Roro yang mengangkut barang dan penumpang serta kendaraan itu, akan melayani rute Kuala Tungkal-Sungai Jambat dan Kuala Tungkal-Tanjung Uban."Pembangunan pelabuhan kapal Roro itu bertujuan memperlancar arus transportasi angkutan barang dan penumpang dari Tanjung Jabung Barat-Tanjung Jabung Timur dan Kepulauan Riau," kata Darma Meliala.(Fz/Ant)

http://www.berita8.com/news.php?cat=3&id=11714

Surat Izin Trayek Roro Dijemput

KARIMUN (BP) - Hari ini, Rabu (26/8) Dinas Perhubungan (Dishub) Kepri akan menemui Menteri Perhubungan di Jakarta. Tujuannya, menanyakan jadwal operasi kapal roro (roll on roll out) yang saat ini sedang sandar di Pelabuhan Parit Rampak, Karimun.
”Besok (hari ini, red) mereka akan berangkat ke Jakarta, meminta surat izin pengoperasian kapal,” kata Kadishub Karimun, Cendra Nawazier, kemarin (25/8).
Dikatakan Cendra, kendala belum beroperasinya kapal roro selama ini, belum keluarnya surat izin trayek. Dan kabarnya surat tersebut sudah dikeluarkan menteri perhubungan. “Makanya kita akan mengecek surat dan menyemput langsung ke Jakarta,” jelasnya.
Jika surat tersebut sudah ada, otomatis kapal roro yang sudah tiga bulan sandar di Pelabuhan Parit Rampak segera beroperasi. “Sesuai keinginan dan rencana kita bersama, mudah-mudahan awal lebaran kapal ini sudah beroperasi,” tegasnya.
Dengan beroperasinya kapal, akan memudahkan transportasi bagi masyarakat Karimun. Terutama saat mudik lebaran. Pasalnya, masyarakat karimun yang ingin merayakan lebaran di kampung halaman seperti Pekanbaru, Medan dan Padang bisa membawa kendaraan mereka mudik lebaran. Tentu hal ini sangat membantu dari segi kenyamanan.
Rencananya, kapal roro ini akan melayani rute, Tanjungbalai Karimun ke Tanjungbuton.
Seperti diberitakan sebelumnya, pemerintah pusat memberikan bantuan berupa satu unit kapal roro ke Kabupaten Karimun. Kapal roro yang diberi nama KMP Senangin GT 560 No 2660/Ba ini telah merapat di Pelabuhan Roro Parit Rampak sejak tanggal 28 Mei lalu.
Kapal ini nantinya mampu membawa sekitar 200 penumpang, 18 truk, dan 7 sedan. (bni)

http://batampos.co.id/KEpri/KEpri/Surat_Izin_Trayek_Roro_Dijemput_.html

Menhub Ditunggu Kapal Ro-Ro

Senin, 6 Juli 2009 23:59 WIB

KARIMUN, KOMPAS.com - Kepala Dinas Perhubungan Pemerintah Kabupaten Karimun Cendra Nawazir, mengatakan pihaknya masih menunggu izin trayek dari Menteri Perhubungan untuk mengoperasikan kapal roll on roll off (ro-ro) Parit Rampak Kabupaten Karimun Kepulauan Riau-Mangapan Pekanbaru Riau "Belum ditandatangani Menhub, padahal kami rencanakan pelayanan dengan kapal ro-ro itu sudah dimulai 1 Juli serentak dengan pengoperasian pelabuhan bongkar muat di Parit Rampak," ucap Cendra di kantornya, Senin (6/7). Cendra Nawazir menjelaskan selain belum mendapatkan izin trayek, kapal tersebut juga belum diserahterimakan Menhub kepada pihak pengelola yakni Angkutan Sungai Danau dan Pelabuhan (ASDP). "Padahal subsidi operasional kapal tersebut telah dianggarkan oleh pemerintah pusat terhitung sejak Juli," jelasnya. Pada kesempatan itu, dia mengaku, tidak mengetahui secara pasti penyebab belum ditandatangani izin trayek dan belum diserahterimakannya kapal tersebut ke ASDP. Dia menjelaskan pengoperasian kapal tersebut dan pemindahan lokasi bongkar muat dari Pelabuhan Tanjung Balai Karimun (TBK) ke Parit Rampak, cukup vital. "Dengan pengoperasian kapal tersebut, akses Karimun makin terbuka lebar sehingga berdampak positif bagi perekonomian daerah. Kemudian dapat mengurangi antrean kapal barang dan kesemrawutan lalu lintas di sekitar Pelabuhan TBK," jelasnya. Kapal ro-ro yang telah bersandar di Pelabuhan Parit Rampak sejak Juni itu berkapasitas angkut 18 truk dan tujuh mobil pribadi, sedangkan waktu yang dibutuhkan kapal itu untuk menghubungkan Parit Rampak-Mangapan, hanya sekitar tujuh jam.

http://edukasi.kompas.com/read/xml/2009/07/06/23595938/menhub.ditunggu.kapal.ro-ro

Sabtu, 22 Agustus 2009

Kapal Roro Beroperasi Jelang Lebaran

Kapal Roro Beroperasi Jelang Lebaran

Jumat, 24 Juli 2009

KARIMUN (BP) - Pengoperasian kapal roro (roll on-roll off), rute Parit Rampak ke Pelabuhan Buton Provinsi Riau molor, karena Dishub masih menunggu surat izin dari Menteri Perhubungan. ”Surat yang kita tunggu, yakni serah terima kapal roro dari pusat ke ASDP (Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan),” ujar Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Karimun Cendra Nawazier, Kamis (23/7).
Jika surat ini sudah ada, kata Cendra, maka pihaknya akan sesegera mungkin mengadakan pertemuan dengan pemerintah Provinsi Riau. Ini dilakukan karena rute pelayaran melalui dua provinsi.
Pada dasarnya kata Cendra, pihaknya sudah siap untuk mengoperasikan kapal roro tersebut. Apalagi kehadiran kapal ini bisa meningkatkan perekonomian dan mempermudah transportasi ke dan dari Karimun ke Riau daratan. ”Sebagai bentuk kesiapan, kita telah melakukan uji coba kapal roro di Pelabuhan Parit Rampak, Alhamdulillah semuanya lancar,” ujar Cendra lagi.
Disinggung kapan kemungkinan surat izin bisa keluar dan kapal bisa beroperasi, Cendra mengatakan pihaknya masih terus melakukan koordinasi dengan Menteri Perhubungan. Mudah-mudahan menjelang lebaran ini, kapal tersebut bisa beroperasi. Karena seperti diketahui, musim lebaran nanti, banyak masya rakat yang bisa memanfaatkan jasa roro untuk mudik lebaran.

Seperti diberitakan sebelumnya, pemerintah pusat memberikan bantuan berupa satu unit kapal roro ke Kabupaten Karimun. Kapal roro yang diberi nama KMP Senangin GT 560 No 2660/Ba ini telah merapat di Pelabuhan Roro Parit Rampak sejak tanggal 28 Mei lalu.
Kapal ini nantinya mampu membawa sekitar 200 penumpang, 18 truk, dan 7 sedan. Dengan adanya kapal ini, memudahkan masyarakat Karimun yang memiliki mobil membawa kendaraannya jika mudik lebaran. (bni)

http://batampos.co.id/KEpri/KEpri/Kapal_Roro_Beroperasi_Jelang_Lebaran.html

KM Senangin, Kapal Roro Karimun-Buton Segera Dioperasikan



KM Senangin, Kapal Roro Karimun-Buton Segera Dioperasikan

RABU, 12-08-2009 09:47




Oleh : Charles TANJUNGPINANG - Kapal roro (roll on-roll out) yang melayani pelayaran Pelabuhan Parit Rampak Karimun, Provinsi Kepri-Pelabuhan Buton, Provinsi Riau segera dioperasikan. Pengopersian kapal roro, yang diberi nama KM Senangin, ini tentunya memberi berbagai kemudahan bagi masyarakat Karimun dalam melakukan aktivitas, terutama di bidang keenomiaan.
KM Senangin merupakan bantuan pemerintah pusat ke Pemerintah Provinsi Kepri, khususnya untuk jalur transportasi laut di Kabupaten Karimun.
"Kapal roro KM Senangin GT 550 No 2660/Ba bisa menampung empat ratus orang lebih ditambah 30 unit mobil," jelas Kepala Dinas Perhubungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kapri Naharuddin kepada waratwan, belum lama ini.
Meski tidak memastikan hari H pengoperasian KM Senangin, namun Naharuddin mengatakan, kapal roro yang segera dioperasikan dalam waktu dekat ini akan memudahkan masyarakat Karimun menjalankan aktivitasnya, terutama dalam menunjang perekonomian.
Dalam kesempatan yang sama, Naharuddin juga menyampaikan, kalau Dinas Perhubungan Pemprov Kepri telah membangun beberapa pelabuhan roro di Kepri, antara lain di Selat Belia, Pulau Kundur Karimun; di Dompak, Tanjungpinang, Jagoh Kabupaten Bintan serta di Penarik, Kabupaten Lingga.
"Kapal roro untuk jalur Punggur-Tanjunguban untk saat ini sudah beroperasi. Setiap harinya dua kali pelayaran," pungkas mantan Kepala BPMD Kepri itu.(btd/charles )

http://www.batamtoday.com/news/read/2009/08/1201/15740.KM-Senangin,-Kapal-Roro-Karimun-Buton-Segera-Dioperasikan.html

Selasa, 16 Juni 2009

Kapal Roro Beroperasi Juli

Kapal Roro Beroperasi Juli 2009- from Batampos Online.

Jumat, 05 Juni 2009

Layani Rute Tanjungbalai-Tanjungbuton-Pekanbaru
Gustia benny, Karimun---
Pemerintah pusat memberikan bantuan berupa satu unit kapal roro ke Kabupaten Karimun untuk memudahkan transportasi ke luar Karimun. Kapal roro yang diberi nama KMP Senangin GT 560 No 2660/Ba ini telah merapat di Pelabuhan Roro Parit Rampak sejak Kamis (28/5) lalu. ”Kita masih menunggu keputusan jadwal trayek, untuk sementara kapal berada di Parit Rampak” ujar Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Karimun, Cendra Nawazir, kepada Batam Pos, kemarin (4/6).
Ditegaskan Cendra, begitu izin trayek keluar, kapal segera beroperasi dengan rute Tanjungbalai-Tanjungbuton Pekanbaru Riau. Pengoperasian paling lambat awal Juli nanti. Kapal ini nantinya mampu membawa sekitar 200 penumpang, 18 truk, dan 7 sedan. Dengan adanya kapal ini, memudahkan masyarakat Karimun yang memiliki mobil membawa kendaraannya jika mudik lebaran.
Cendra juga mengatakan kalau kapal ini diterima dalam kondisi baru. ’’Itu kapal baru, tempat duduknya masih dibungkus plastik,” tambahnya. Disinggung berapa anggaran untuk penggadaan kapal? Cendra mengaku tidak tahu. Karena anggarannya berasal dari pemerintah pusat. ’’Kita hanya menyediakan fasilitas pelabuhan, sedangkan pengoperasiannya dilakukan sepenuhnya oleh pihak Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP),” jelasnya. ***

http://batampos.co.id/KEpri/KEpri/Kapal_Roro_Beroperasi_Juli_.html

Selasa, 07 April 2009

Kapal Ro-Ro Segera Beroperasi di Pelabuhan Parit Rampak Karimun

Pelabuhan RoRo Karimun di Parit Rampak siap disandarai kapar Ro-Ro.

From Batam Today
KAMIS, 02-04-2009 21:27
Oleh : AlrionKARIMUN - Bulan Juni mendatang kapal ro-ro (roll on/roll off) yang melayani pelayaran Karimun - Buton sudah siap beroperasi. Saat ini tinggal menunggu kapal Ro-Ro tersebut tiba di Karimun, kalau pelabuhannya sudah siap disandari kapal besar tersebut.
Kadis Perhubungan Karimun Chendra mengungkapka hal itu kepada batamtoday, Kamis (2/4/2009) di Pelabuhan Parit Rampak. "Bulan Juni mendatang kapal ro-ro sudah ada di Karimun. Masyarakat Karimun yang ingin membawa mobilnya ke Pekanbaru sudah bisa, karena jarak tempuh dari pelabuhan Parit Rampak ke Pelabuah Buton hanya sekitar 7 jam," ungkap mantan pegawai Adpel Karimun itu. Masih kata Chendra, Jika kapal ro-ro sudah mulai beroperasi, peningkatan ekonomi di Karimun akan terlihat. Karena masuknya barang dagangan ke Karimun akan semakin mudah dengan adanya kapal tersebut. Soal jumlah kapal ro-ro, menurutnya, untuk sementara baru satu unit saja. "Jika memungkinkan nantinya, baru ditambah lagi. Kita lihat dulu bagaimana perkembanganya," ujar Chendra yang meminta dukungan semua pihak demi kelancaran kapal ro-ro tersebut.(btd/alrion)

Jumat, 03 April 2009

Jalur Lintasan Kapal ASDP

Taken From Indonesia Ferry Website

Karimun-Buton Bakal Terhubung

From Tribun Batam

Jumat, 27 Maret 2009
Pelabuhan Roro Parit Rempak Segera Beroperasi
Kapal Mampu Angkut 20 Unit Mobil
KARIMUN, TRIBUN - Hubungan antara daerah Karimun dan Buton akan semakin dekat. Pasalnya, Pelabuhan Parit Rempak di Meral akan dilengkapi angkutan laut kapal roll on roll of (Roro) yang melayani Tanjungbalai Karimun, Kepri, ke Tanjung Buton, Riau.
“Kapalnya sudah akan didatangkan. Satu kapal nanti peruntukan dari Karimun ke arah Pelabuhan Mengkapan, Tanjung Buton Provinsi Riau,” ujar Kepala Dinas Perhubungan Karimun, H Cendra Nawazir, kepada Tribun, Rabu (25/3). Mengenai kepastiannya waktu pengoperasioanal pelabuhan berdana Rp 64 Miliyar ini, Cendra mengatakan belum bisa memastikan tepat waktunya.
“Kita sedang dalam rapat-rapat dengan instansi terkait lainnya. Pusat juga sudah keluar perintah mengenai rapat-rapat persiapan pengoperasionalannya. Kalau waktu pastinya, tunggu hasil rapat-rapat kita dengan BP (badan pengusahaan) kawasan FTZ,” ungkapnya.
Kapal pengangkut nanti diperkirakan berkapasitas 500 GRT. Muatan kapal nanti diperkirakan mencapai 20 unit mobil kecil seperti sedan dan mobil pick-up kecil lainnya. Sementara untuk kendaraan besar seperti truk diperkirakan mampu menampung sekitar 15 unit.
Pengoperasian pelabuhan Roro ini terbilang cukup lama ditunggu-tunggu masyarakat Karimun yakni sejak 1994. Pasalnya, Karimun sebagai daerah yang berbatasan langsung dengan negara tetangga memiliki potensi besar mengembangkan ekonominya. Khususnya dengan cara berhubungan lagi daerah lain di luar Karimun.Pelabuhan yang menggunakan dana APBN sebesar Rp 30 Miliyar, APBD Propinsi Kepri Rp 4 Miliyar dari APBD Kabupaten Karimun Rp 32 Miliyar ini sudah mendekati persiapan. Fasilitas lainnya seperti perkantoran instansi terkait juga sudah cukup memadai, termasuk fasilitas untuk angkut kendaraan penghubung antar propinsi. (msa)
Komentar (0) >>

Roro Antarprovinsi Segera Beroperasi

From Batam Pos

Jumat, 27 Maret 2009
KARIMUN (BP) - Pemerintah dalam waktu dekat akan mengoperasikan pelabuhan roll on roll off (roro) yang berada di Parit Rampak, Karimun. Ini menyusul dikeluarkan surat perintah pelaksanaan pengoperasian roro oleh pemerintah pusat. ”Terminal roro akan segera dioperasikan, surat perintah pelaksanaan dari perintah pusat akan segera keluar,” ujar Kadis Perhubungan Karimun Cendra Nawazir, Rabu (25/3) lalu.
Teknis pelaksanaan nantinya, katanya, pemerintah pusat akan menyediakan kapal GT 500 ton. Sedangkan Pemkab diberi kepercayaan untuk menyediakan roro yang akan digunakan. Rencananya, roro yang disiapkan mampu mengangkut 20 unit mobil ukuran sedang. Untuk mobil ukuran besar hanya bisa diangkut sebanyak 15 unit.
Rencananya kapal ini digunakan untuk antarprovinsi yakni dari Pelabuhan Tanjungbalai Karimun ke Pelabuhan Mengkapan, Buton, Provinsi Riau.
Jika roro sudah beroperasi kata Cendra, manfaat yang bisa diperoleh Kabupaten Karimun yakni mempermudah jalur transportasi, terutama kendaraan yang membawa sembako dan kebutuhan lainnya. Disinggung kapan pelaksanaannya, Cendra belum bisa memastikan. Tapi yang jelas tak akan lama lagi, apalagi akan diterapkan FTZ di Karimun per 1 April nanti. (bni)

http://batampos.co.id/Kepri/Kepri/Roro_Antarprovinsi_Segera_Beroperasi.html

Tiga Pegawai Perhubungan Terima Satya Lencana

From Sijori Mandiri

Kamis, 18 September 2008
TANJUNGPINANG--Sebanyak tiga orang pegawai di lingkungan Dinas Pehubungan Pemerintah Povinsi Kepri menerima penghargaan atas pengabdiannya. Dari ke tiga pegawai etrsebut 2 diantaranya menerima penghargaan Satya Lancana Karya Satya dan 1 orang menerima penghargaan Adhikarya Bahari Prawara. Penyerahan penghargaan kepada tiga orang pegawai pilihan terswbut diserahkan pada acara peringatan Hari Perhubungan Nasional (Hahubnas) 2008 di Aula Pemprov Kepri Tanjungpinang, Rabu (17/9).Mereka yang meneria Satya lancana karya Satya adalah Basuki dan M Rasyid. Kedua pegawai Dishub ini telah mengabdi selama 20 tahun di Dinas Perhubungan dan dinilai berhak menerima penghargaan tersebut. Sedangkan penghargaan Adhikarya Bahari Prawara sendiri diberikan kepada kepala Distrik Navigasi Kota Tanjungpinang, Benyamin Tangkuman. Disamping pengabdiannya yang sudah cukup lama, Benyamin juga dinilai telah menunjukkan prestasi gemilang dalam menjalankan tugas.Penghargaan kepada tiga pegawai tersebut diserahkan langsung oleh Wakil Gubernur Provinsi Kepri, Muhammad Sani. Pada kesempatan itu, Sani sekaligus memimpin acara peringatan Hahubnas di Provinsi Kepri yang dilaksanakn dengan sederhana.Dalam sambutannya, Sani kembali mengajak seluruh jajaran pegawai di Dinas Perhubungan untuk menjadikan moment Hari Perhubungan Nasional sebagai tolok ukur kerja dari tahun-tahun sebelumnya."Momen-momen seperti inilah sebenarnya yang harus kita jadikan tolak ukur sekaligus ajang instropeksi diri atas prestasi yang telah kita raih, khususnya di sektor perhubungan. Perbaiki yang masik kurang dan tingkatkan kembali apa yang sudah kita pebuat," kata Sani.Hahubnas 2008 sendiri mengangkat tema 'Melalui Harhubnas 2008 Kita Lanjutkan Pembangunan Transpotasi Sebagai Tulang Punggung Pembangunan Ekonomi Nasional'.Merangkai Pulau dengan RoroSementara itu kepala Dinas Perhubungan, Pos dan Telekomunikasi Provinsi Kepri Aibar mengatakan, sejauh ini Provinsi Kepri sedang terus meningkatkan dan melengkapi fasilitas prhubungan laut. Seperti menambah kapal dan pelabuhan Roro di Karimun, Tanjunpinang, Dabo dan Tanjung Batu. Serta sedang merancang untuk menghubungkan Roro ke Pulau Sumatera dan sekitarnya."Sektor perhubungan kita paling dominan adalah prhubungan laut. Makanya kita tingkatkan terus sektor ini. Sejauh ini kita sudah selesai membangun pelabuhan Roro di Karimun. Selanjutnya sedang tahap pengerjaan di Dabo, Tanjungpinang dan Tanjung Baru. Rencananya kita akan menghubungkan Roro dari Tanjungpinang ke Karimun dan kemudian dilanjutkan ke Mengkapan Kabupaten Siak. Saat ini, Roro yang sudah aktif dan komersial adalah Tanjung Uban-Punggur," kata Azibar.Setiap daerah yang dibangun pelabuhan Roro, juga akan disediakan satu unit kapal Roro demi menjaga rutinitas arus pulang dan pergi."Untuk di Karimun mungkin Oktober ini sudah ada kapal Roronya. Sedangkan untuk pelabuhan-pelabuhan Roro lainnya menyusul. disamping Roro, kita juga sedang terus mengupayakan penambahan kapal untuk pelayanan penumpang reguler," katanya.(sm/bs)

http://sijorimandiri.net/fz/index.php?option=com_content&task=view&id=2461&Itemid=26

Rabu, 07 Januari 2009

Jembatan Sumatra - Kepri - Singapura/Malaysia?


Titik A adalah titik awal di Pulau Sumatera, nama daerahnya adalah Danai, Kab. Indragiri Hilir…kalau tidak salah ada rencana jalan dari Sorek (Jalur Lintas Timur Sumatera-jalur strategis di Sumatera) dan dari Tembilahan menuju Danai ini.
Dari Danai, disambungkan ke P. Mendol, pemerintah bisa mengembangkan Pulau ini. Lanjut ke P. Kundur. Pulau ini sudah cukup maju katanya, banyak sawit, kelapa, nelayan, juga pertambangan. Dari Kundur ini dibelokkan ke arah timur ke arah p. moro, p. sugi, p.combol, p. bulan, dan finish di Batam… Kapankah impian ini bisa terwujud??? Baca versi lengkapnya pada link dibawah ini... (from Nazib's Website)

http://kumahauing.wordpress.com/2008/08/21/jembatan-singapura-dan-batam-mission-imposible-but-posible/

Sabtu, 03 Januari 2009

Sail back to Batam Island from Bintan Island

Rute Pelayaran ASDP Telaga Punggur Batam - Tanjung Uban Bintan

Kapal Roro Kuala Batee II at Pelabuhan ASDP Tanjung Uban


Mobil -motor tersusun Rapi Di Kuala Batee II

My Avanza inside Kapal Roro Kuala Batee II

Passenger seating on Kapal Roro Kuala Batee II

Suasana saat kendaraan keluar kapal

Jalan jalan di Pulau Bintan (Lanjutan 2)

One of the AXIC-ers 1383 and another Avanzas...
Barb wired security gate of Bintan Resorts

Darrell - Axel

Beloved Family

Nirwana Gardens Bintan

Visit Pasar Oleh-Oleh Bintan Resorts

Nirwana Garden's Beautiful Beach

One AXIC-ers and Another Avanzas... in Bintan Island

Trikora Beach

Membeli Otak-otak khas Bintan (Konon disini yg paling enak)

Jalan jalan di Pulau Bintan - Tanjung Pinang (Lanjutan 1)

Darrell, Axel, Alif, Kaila

Darrell - Axel

Di depan Kantor Gubernur Kepri

My family

Didepan Kantor Walikota Tanjung Pinang



Tour De Bintan – Batam Bintan Trip of New Year 2009!

Setelah mendarat kembali di Pulau Batam pada akhir tahun 2005, gak kerasa udah lebih dari 3 tahun terlewatkan. Jjika selama ini kami hanya bisa berputar2 keliling Pulau Batam dan pulau-pulau yg terhubung oleh Jembatan Barelang, pada kesempatan ini mobil kesayangan keluarga turut membawa kami berliburan untuk menyambut bertahun baru 2009 dengan menyebrangi Pulau Batam ke Pulau Bintan. Kita akan mengisi liburan akhir tahun 2008 dengan berpetualang menjelajah dan menikmati keindahan pulau Bintan.

Dari gambar ini keliatan kalo Pulau Batam lebih kecil dari pada Pulau Bintan.

Untuk menyebrang dari pulau Batam ke pulau Bintan, sejak 2006 sudah ada pelayanan kapal RORO (Ferry) ASDP dari Pelabuhan ASDP Telaga Punggur–Batam ke Pelabuhan ASDP Tanjung Uban–Bintan. Dengan kapal RORO ini, kita bisa membawa mobil atau motor kita menyebrangi pulau. Dengan prosedur cukup mudah, untuk motor dan mobil yg khusus ber-plat nomor NON X (dari Batam) hanya perlu siapkan kondisi kendaraan beserta fotokopi STNK+BPKB+SIM untuk bikin surat jalan di kantor polisi yang ada di pelabuhan ASDP Telaga Punggur. Setelah itu kita bisa membeli tiket untuk menaikkan kendaraan ke Kapal penyebrangan Indonesia Ferry ASDP.

Pintu gerbang pelabuhan ASDP Telaga Punggur

Suasana loket pelabuhan

Ketika kami sampai di pelabuhan Telaga Punggur, disana sudah ada banyak mobil yang mengantri mau menyeberang, padahal kita sampai disini 1 jam sebelum trip ke 2 berangkat. Kata seorang calon pemumpang lain, sopir harus mendaftarkan dulu kendaraanya untuk bisa dinaikkan kekapal. Pas saya daftar rupanya saya dapat nomor 28, dan rupanya hanya 25 mobil yg bisa diberangkatkan pada trip ke dua ini karena kapasitas maksimum jumlah kendaraan roda 4 yang bisa diangkut oleh KMP Kuala Batee II adalah 25. Walah gak jadi berangkat dong???
Tapi setelah menunggu beberapa saat, ada juga beberapa mobil2 lain yg baru sampai dipelabuhan untuk menyebrang. Setelah dipertimbangkan akhirnya pihak ASDP memutuskan menambah trip ekstra dengan KMP Paray yang ukurannya lebih kecil dari Kuala Batee II, at the end kami dapat diberangkatkan pada trip ekstra dengan kapal yang kapasitasnya hanya pas untuk 10 mobil.

Urutan nomor satu masuk ke KMP Paray

Dapet parkir di pojok

Posisi lumayan mepet

Motor2 berbaris rapi menaiki kapal

Suasana lorong kapal

Posisi mobil di KMP Paray

Rampway Pelabuhan Punggur