Sabtu, 27 Agustus 2011

Penumpang Roro Karimun-Buton Meningkat 400 Persen

Lebaran - Penumpang Roro Karimun-Buton Meningkat 400 Persen

Kapal Roro Senangin Dipadati Kendaraan Pemudik

Kapal Roro Senangin Dipadati Kendaraan Pemudik

Oleh: Rusdianto

Karimun (ANTARA News) - Pemudik yang menumpang kapal roro KMP Senangin yang berlayar dari Pelabuhan Parit Rampak, Kecamatan Meral, Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau menuju Mengkapan, Tanjungbuton, Riau pada Jumat malam meningkat 400 persen dibandingkan hari biasa.

"Jika biasanya penumpang rata-rata 60 orang, malam ini melonjak lebih dari 260 orang. Terjadi peningkatan sekitar 400 persen," kata Kepala Dinas Perhubungan Karimun Cendra Nawazir di Pelabuhan Parit Rampak, Kecamatan Meral, Jumat malam.

Cendra mengatakan, peningkatan cukup tinggi itu sebenarnya sudah terjadi sejak keberangkatan pada 22 Agustus lalu dengan jumlah penumpang mencapai 200 orang lebih, kendaraan roda empat 29 unit dan roda dua 6 unit.

Pada malam ini, lanjut dia, jumlah kendaraan roda empat mencapai 30 unit dan roda dua meningkat menjadi 20 unit.

"KMP Senangin paling banyak menampung 30 mobil untuk ukuran sejenis Honda Jazz atau CRV. Artinya, jumlah kendaraan yang naik sudah sesuai dengan kapasitas. Beberapa kendaraan roda empat terpaksa batal berangkat karena kapal sudah penuh," tuturnya.

Menurut dia, selama arus mudik maupun balik tahun ini, KMP Senangin untuk sementara tidak melayani kendaraan roda enam seperti truk sembako.

"Truk sembako tidak kami layani karena lebih mengutamakan pemudik menggunakan mobil atau sepeda motor yang hendak pulang kampung," ucapnya.

Dia mengatakan selama arus mudik dan balik, jadwal keberangkatan KMP Senangin bertambah dibandingkan hari biasa, yaitu pada 28 dan 31 Agustus. Kemudian pada saat arus balik terjadi penambahan jadwal sebanyak dua kali, sehingga jadwal keberangkatan menjadi empat kali, masing-masing pada 2, 4, 6 dan 8 September 2011.

"Keberadaan KMP Senangin sangat membantu pemudik, setidaknya mereka tidak lagi bergantung pada kapal feri di pelabuhan domestik Tanjung Balai Karimun. Tahun depan, kami akan upayakan menambah satu kapal roro untuk memaksimalkan pelayanan arus mudik," katanya menambahkan.

Pantauan, puluhan kendaraan roda empat antre menaiki KMP Senangin. Sementara di atas kapal, ratusan penumpang memadati lantai dua kapal roro.

Tri Pujianto, salah seorang pemudik mengaku memilih kapal roro agar bisa berlebaran dengan kendaraan roda empat di kampung halamannya di Medan, Sumatra Utara.

"Kalau pakai kapal feri kan tidak bisa bawa mobil. Kami sengaja membawa mobil agar dapat bersilaturrahmi dengan keluarga di Medan," katanya.

(ANT-RD/S006/Btm3)
http://kepri.antaranews.com/berita/18244/lebaran--penumpang-roro-karimun-buton-meningkat-400-persen

Jumat, 26 Agustus 2011

Kapal Roro Tg pinang Karimun ditunda (IV)

Pesimis RoRo KMP Lome Berlayar Sebelum Lebaran 2011 

TANJUNGPINANG- DPRD Kepri pesimis KMP Lome, kapal roro yang akan melayari rute Tanjungpinang-Karimun bisa berlayar sebelum Lebaran. Hal itu disebabkan belum adanya serah terima kapal tersebut dari Kementerian Perhubungan kepada PT ASDP, operator kapal tersebut.
"Saya tidak yakin, KMP Lome bisa berlayar sebelum Lebaran. Informasi yang kita dapat, ABK-nya saja belum ada. Di samping itu, kapal ini juga belum diserahterimakan dari Kemenhub," kata Wakil Ketua III DPRD Kepri Iskandarsyah, Rabu (24/8).

Menurut dia, sebenarnya kehadiran kapal roro tersebut sudah sangat ditunggu-tunggu oleh masyarakat. Dengan ditundanya pemberangkatan kapal ini, sudah pasti masyarakat akan kecewa. Meski begitu, Iskandarsyah berharap pemerintah tetap bisa memberikan solusi agar kapal ini dapat beroperasi sebelum Lebaran.

"Pemprov Kepri hendaknya mencari cara agar kapal ini tetap bisa berlayar sebelum Lebaran nanti," ujarnya.

Sebelumnya, Kepala ASDP Batam Dadag Wijanarko menyatakan bahwa pelayaran KMP Lome terpaksa ditunda karena kapal tersebut belum diserahterimakan.

"Pelayaran perdana terpaksa kita tunda kembali, karena hingga saat ini kapal Lome masih belum diserahterimakan oleh Kemenhub. Kemarin sudah ada yang meninjau dari Pusat, dan surat kuasa Direksi PT ASDP untuk mengoperasikan kapal ini," kata Wijanarko dihubungi sambungan telepon, Selasa (23/8).

Diberitakan sebelumnya, KMP Lome dijadwalkan akan mulai berlayar dari Tanjungpinang menuju Karimun pada 13 Agustus 2011, namun batal. Kemudian, kapal ini kembali dijadwalkan akan berlayar pada 23 Agustus. Namun, lagi-lagi batal.

Kepala Dinas Perhubungan Kepri Muramis, saat ditanya tentang kepastian pelayaran perdana KMP Lome, tak mau berkomentar panjang. "Jangan dulu lah, malu saya. Kemarin itu sudah diberitakan besar-besar di koran," kata Muramis ditemui di Restoran Sanur di Batam, saat acara buka puasa bersama anatara Wakil Gubenur Soerya Respationo bersama penyandang cacar, Senin lalu.  (rul/and)

http://www.haluankepri.com/news/tanjungpinang/16577-pesimis-kmp-lome-berlayar-sebelum-lebaran.html

Selasa, 23 Agustus 2011

Roro Pinang - Karimun ditunda (III)

Kapal Roro Tanjungpinang-Karimun Belum Dipastikan

Oleh: Nikolas Panama

Tanjungpinang (ANTARA News) - Jadwal KMP Lome dari Pulau Dompak, Tanjungpinang menuju Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau, belum dapat dipastikan karena Kementerian Perhubungan belum menyerahkan kapal tersebut kepada PT ASDP Indonesia Ferry.

Serah terima kapal roro rute Tanjungpinang-Karimun itu juga tidak semudah yang dibayangkan oleh berbagai pihak, karena harus melalui beberapa tahapan, kata Kepala PT ASDP Indonesia Ferry Batam, Dadag Wijanarko, Senin.

Tahapan yang harus dilaksanakan antara lain, PT ASDP pusat mengirimkan tim untuk mengevaluasi, memeriksa dan menginventarisasi aset. Tim tersebut telah melaksanakan tugasnya, dan pada hari ini langsung berangkat ke Ternate untuk melaksanakan tugas yang sama.

"Mereka langsung berangkat ke Ternate untuk mengevaluasi, memeriksa dan menginventarisasi aset kapal roro di daerah tersebut. Saat ini ada 8 kapal roro yang akan beroperasi di Indonesia," ungkapnya.

Sebelumnya, Kapal KMP Lome dijadwalkan akan melakukan perjalanan perdana dari Tanjungpinang menuju Karimun pada 13 Agustus 2011, namun terpaksa ditunda, karena mengalami kendala teknis.

Selain belum diserahterimakan Kementerian Perhubungan kepada PT ASDP, penundaan jadwal pelayaran kapal roro itu pada saat itu juga disebabkan PT ASDP kekurangan anak buah kapal.

PT ASDP membutuhkan tiga orang tenaga kerja yang akan ditempatkan di kamar mesin Kapal KMP Lomei. Saat ini, kata dia, tenaga teknis yang dibutuhkan telah disiapkan PT ASDP.

"Sekarang kami sudah memiliki tenaga teknis yang sudah disiagakan di Batam," katanya.

Kapal yang diberi nama KM Lome ini dibuat di Sumatra Selatan, menggunakan anggaran APBN, yang dikerjakan mulai 2008 hingga 2011. Kapal KMP Lome, kata dia, dapat mengangkut 214 orang penumpang, 12 kendaraan jenis truk, 7 kendaraan jenis sedan dan 22 roda dua.

"KMP Lome tiba di Pelabuhan Dompak pada Senin (1/8-2011). Perjalanan dari Tanjungpinang menuju Karimun diperkirakan menelan waktu selama 7 jam," katanya.


(ANT-NP/S006/Btm1)
http://kepri.antaranews.com/berita/18185/jadwal-kapal-roro-tanjungpinang-karimun-belum-dipastikan

Senin, 22 Agustus 2011

Kadishub Hanya Berkoar di Media (Roro Pinang Karimun Ditunda II )

Gagalnya Penyeberangan Roro Tanjungpinang-Tanjungbalai Karimun
Kadishub Hanya Berkoar di Media

12 Agustus 2011 - 09.48 WIB
Tanjungpinang--Janji Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kepri Drs Muramis yang menyebutkan Roro KM Lone yang siap beroperasi pada Sabtu (13/8) mendatang ternyata hanya isapan jempol belaka.

Anggota DPRD Kepri Daerah Pemilihan Karimun M Yusuf Siradj mengaku kecewa dengan janji Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kepri Drs Muramis yang sering berkoar-koar di media massa yang menyatakan, bahwa Roro KM Lone rute Tanjunpinang-Tanjungbalai Karimun pp siap beroperasi, Sabtu (13/8) mendatang ternyata tidak terbukti.

Sebagaimana diberitakan di sejumlah media massa selama ini, Kepala Dinas Perhubungan Kepri Muramis menjamin bahw Roro KM Lone akan beroperasi mulai Sabtu besok, namun kenyataannya, menurut informasi yang beredar Roro tersebut belum memiliki ABK dan belum ada serah terima dengan ASDP dari kontraktor.

Yusuf Siradj mengetahui batalnya Roro KM Lone menyeberangi Tanjungpinang-Tanjungbalai Karimun dari sejumlah warga Tanjungpinang asal Tanjungbalai Karimun yang berencana menggunakan penyeberangan tersebut untuk mudik sekaligus membawa kendaraan mereka.

Politisi asal Partai Golkar tersebut meminta agar Kadishub Muramis untuk dapat menahan diri mengumbar janji di media. Gara-gara terjadinya pembatalan, banyak warga Karimun kecewa, padahal Kadishub jauh-jauh hari sudah mengatakan di media bahwa Roro KM Lone dipastikan akan mulai beroperasi pada Sabtu (13/8) namun ternyata gagal. ***
http://www.kabarkepri.com/berita.php?act=full&id=501

Kamis, 18 Agustus 2011

Menyatukan Kepri Dengan Transportasi Laut

Kepulauan Riau yang baru berumur tujuh tahun, sudah dipercaya oleh pemerintah pusat menjadi lumbung ekonomi nasional. Ditandai dengan ditetapkan Batam, Bintan dan Karimun (BBK) sebagai kawasan Free Trade Zone (FTZ). Bahkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta kepada Gubernur Kepri agar pertumbuhan ekonomi di Kepri harus tumbuh 10 persen pada tahun ini.
Banyak keunggulan yang dimiliki Kepri dibandingkan dengan daerah lain. Tetapi untuk mengembangkannya menjadi sebuah keunggulan nyata masih terkendala transportasi laut. Wisata pantai yang menawan, budidaya ikan, peternakan, pertanian hingga kelautan, semuanya memungkinkan ada di Kepri. Dengan sarana transportasi yang masih minim seperti ini saja Kepri mampu menyumbang kunjungan wisatawan terbesar ketiga setelah Bali dan Lombok.
Kepri ke depan akan berkembang dengan baik walaupun hanya memiliki empat persen daratan dan 96 lautan. Resep yang harus laksanakan yakni mengembangkan transportasi laut. Dengan lancarnya transportasi, tidak ada lagi pulau berpendudukan di Kepri tidak tersentuh transportasi laut. Tidak ada lagi keluhan warga, terutama untuk memasarkan hasil tangkapan ikan dan hasil pertanian termasuk peternakan ke daerah lain. Sungguh menyedihkan jika untuk menjual hasil tangkapan harus menunggu datangnya kapal yang tak setiap hari ada.
Sejak dilantik oleh Mendagri Gamawan Fauzi sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Kepri, 19 Agustus 2010, HM Sani dan Soerya sudah memiliki gambaran tentang masa depan Kepri dengan menyatukan pulau-pulau yang selama ini terisolir. Keduanya berjanji akan membuka jakar antar pulau yang selama ini putus. Caranya tidak jalan lain adalah meningkatkan transportasi mulai dari transportasi laut, udara dan darat.
Untuk menghubungkan satu pulau dengan pulau lainnya, selama ini pemerintah memiliki program yakni membuka trayek baru transportasi laut dengan pangkalan di Tanjungpinang, kemudian berlayar ke Senayang dengan jarak 78 mil, kemudian Sei Enam dengan jarak 10 mil kemudian ke Dabo Singkep yang jaraknya 41 mil, melanjutkan perjalanan ke Pulau Berhala yang akan menempuh jarak 24 mil dan berakhir ke Muara Sabak (Jambi) yang berjarak 44 mil.
Kemudian kapal perintis ini akan kembali dari Muara Sabak, Jambi melalui Pulau Berhala, Dabo Singkep, Sei Enam, Senayang dan berakhir di Tanjungpinang. Ada juga kapal perintis berpangkalan di Ranai yang akan melewati rute Pulau Laut sejauh 60 mil, Sedanau dengan jarak 80 mil, Midai berjarak 55 mil, Tarempa berjarak 115 mil, Letung 45 mil, lalu ke Tanjungpinang menempuh perjalanan 175 mil. Dari Tanjungpinang akan meneruskan perjalanan ke Tambelan menempuh jarak 230 mil, ke Sintete yang berjarak 100 mil, Serasan 105 mil, Subi 50 mil dan kembali lagi ke Ranai.
Sarana transportasi laut yang bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat ialah KMP Kuala Batee yang menghubungkan Telaga Punggur di Batam dan Tanjunguban di Pulau Bintan. Lalu KMP Sri Gemilang dioperasikan tujuan Telaga Punggur – Tanjunguban, KMP Senagin tujuan Karimun – Mengkap, KMP Lome tujuan Tanjungpinang – Karimun, KMP Sembilang Dabo – Kuala Tungkal (Jambi), kemudian diusulkan Kuala Tungkal – Tanjunguban, Tanjungpinang – Dabo Singkep.
Pemerintah juga memiliki rencana lintas penyeberangan antar kabupaten dan kota di Kepri seperti lintas penyeberangan Telaga Punggur di Batam – Tanjunguban di Bintan, Penyeberangan Tanjungpinang – Karimun, Tanjungpinang – Dabo Singkep, Tanjunguban – Matak – Anambas. Juga dikembangkan lintas penyeberangan antar provinsi seperti lintas penyeberangan Karimun – Mengkapan di Riau, Dabo Singkep – Kuala Tungkal di Jambi, Selat Lampa – Sintete di Kalimantan Barat dan Tambelan di Bintan – Sintete.
Belum lama ini, Pemerintah Kepri juga telah meneken MoU dengan Johor dan Malaka untuk menjalin kerja sama rute pelayaran kapal roll on roll off (roro). Memorandum of Understanding (Mou)-nya sudah dilakukan 18 – 20 Juli kemarin, dalam pertemuan persidangan ke-10 Sosek Malindo Negeri Johor.
Jika sudah berjalan sesuai rencana, roro akan memiliki pangkalan di Dumai, lalu berlayar menuju Tanjung Beruas di negara bagian Malaka, Tanjungbalai Karimun, kembali ke Tanjung Beruas dan berakhir ke Selat Baru negara bagian Johor.
Perjuangan Pemprov Kepri di Bawah Sani – Seorya tampak dari keseriusan membuka pulau-pulau terisolir. Setelah berkali-kali bertemu dengan Menteri Perhubungan RI agar pemerintah pusat memberikan bantuan kapal perintis untuk membuka isolir tersebut, akhirnya permintaan bantuan diberikan oleh pemerintah pusat.
Baru dua pekan lalu KM Lome, sebuah kapal roro pesanan Kepri selesai dibuat di Palembang. Kapal ini melayani warga Tanjungpinang – Karimun. Kemudian di akhir tahun ini satu kapal lagi akan datang dari pemerintah pusat untuk melayani warga Kepri. Kapal ini berpangkalan di Ranai menuju pulau Laut jaraknya 60 mil, kemudian ke Sedanau jaraknya 80 mil, kemudian Midai 55 mil ke Tarempa 115 mil, Letung 45 mil ke Tanjungpinang 175 mil. Kemudian dari Tanjungpinang terus ke Tambelan 230 mil, ke Sintete jaraknya 100 mil, Serasan 105 mil, Subi 50 mil dan kembali Ranai.
“Kalau tidak ada arang melintang, dua kapal bantuan dari pemerintah pusat akan dioperasikan di Kepri untuk membuka pulau-pulau selama ini terisolir,” kata Muhammad Sani, Gubernur Kepulauan Riau, beberapa waktu lalu.
Sani mengakui, Kepri memiliki ribuan pulau, ada yang disebut pulau terdepan karena berbatasan langsung dengan beberapa negara. Ada juga yang terpencil tanpa penduduk tapi berpotensi menjadi pulau yang bisa dikembangkan. Setelah melakukan kunjungan kerja di seluruh kecamatan di Kepri termasuk pulau terdepan, warga yang ada di pulau-pulau mengeluhkan masih minimnya transportasi yang ada di daerahnya. Termasuk masyarakat yang tinggal di Subi, Serasan, Midai dan Pekajang. Warga Pekajang misalnya, sudah bertahun-tahun mengharapkan ada kapal perintis yang bisa singgah di daerahnya.
Tekad menyatukan Kepri tak hanya melalui transportasi laut. Pemerintah Kepri juga akan membuka akses transportasi udara sehingga setiap kabupaten atau kota yang ada di Kepri bisa dilayani pesawat. Hingga saat ini hanya Kabupaten Karimun yang belum memiliki bandara.
Dua bandara bertaraf Internasional sudah ada di Kepri, pertama Bandara Hang Nadim di Batam. Bandara ini memiliki landasan terpanjang di ASEAN. Bandara ini sudah berulangkali dijadikan embarkasi keberangkatan jamaah calon haji. Satunya Bandara Raja Haji Fisabilillah di Tanjungpinang. Bandara-bandara yang lebih kecil ada di Ranai Kabupaten Natuna, Matak di Anambas, Dabo Singkep di Lingga dan rencananya Busung di Bintan.
“Kami akan menyatuhkan kabupaten dan kota melalui udara dan laut. Ini sudah sebagian terwujud hanya saja Karimun belum ada lantasa bandara dan akan kami buka,” kata Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kepri, Muramis.***

Selasa, 16 Agustus 2011

Peta Mudik Edisi 2011

Alhamdulillah peta mudik Sumatra Jawa Bali 2011 sudah dapat didownload.

Didalamnya terdapat juga peta mudik daerah Kepri di Pulau Batam dan Pulau Bintan.. silakeun di Unduh..


Peta Mudik 2011 - Sumatra - Kepri - Babel

Peta Mudik 2011 - Jawa - Bali


Dishub Karimun Tambah Jadwal Kapal Roro Sinangin

Dishub Karimun Tambah Jadwal Kapal Roro

Karimun (ANTARA News) - Dinas Perhubungan Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau menambah jadwal keberangkatan kapal roro KMP Senangin yang melayani rute Tanjung Balai Karimun tujuan Mengkapan, Buton, Riau pada puncak arus mudik maupun balik Idul Fitri 1432 Hijriah.

''Jadwal keberangkatan kapal roro akan ditambah untuk mengantisipasi lonjakan penumpang saat arus mudik maupun balik,'' kata Kepala Bagian Humas Sekretariat Kabupaten Karimun Muhammad Yosli, di Tanjung Balai Karimun, Jumat.

Yosli mengatakan penambahan jadwal keberangkatan roro sesuai dengan surat edaran  Dinas Perhubungan Karimun No 550/Dishub/392/2011.

KMP Senangin, satu-satunya kapal roro tujuan Buton akan menambah jadwal keberangkatan mulai 22 Agustus 2011 atau pada H-8 Lebaran.

Jika pada hari biasa, kapal tersebut berangkat setiap Senin dan Jumat dalam sepekan, maka pada puncak arus mudik ditambah pada Rabu (24/8), Jumat (26/8) dan Minggu (28/8).

Penambahan juga berlaku saat arus balik, yaitu pada Senin (5/9), Rabu (7/9) dan Jumat (9/9).

''Dengan penambahan tersebut, maka jadwal keberangkatan KMP Senangin dari Buton ke Karimun praktis bertambah,'' ucap Yosli.

Dia menjelaskan, penambahan jadwal keberangkatan dari Buton yaitu pada Selasa (23/8), Kamis (25/8) dan Sabtu (27/8) dan Kamis (1/9).

Sedangkan pada arus balik, penambahan jadwal keberangkat ditetapkan pada Sabtu (3/9), Selasa (6/9), Kamis (8/9) dan Sabtu (10/9).

''Setelah itu, jadwal keberangkatan KMP Senangin kembali ke jadwal reguler,'' ucapnya.

Dia mengharapkan penambahan jadwal tersebut dapat menampung lonjakan penumpang kapal di pelabuhan domestik Tanjung Balai Karimun.

''Pengalaman tahun lalu, lonjakan tertinggi terjadi pada jurusan Buton. Kami berharap pemudik memanfaatkan KMP Senangin untuk mudik,'' katanya.

(ANT-RD/Btm1)
COPYRIGHT © 2011

Jumat, 12 Agustus 2011

RoRo Tanjung Pinang - Karimun akhirnya Ditunda (I)

Pelayaran Perdana Kapal Roro Tanjungpinang-Karimun Ditunda

Oleh: Nikolas Panama

Tanjungpinang (ANTARA News) - Kapal roro KMP Lome yang dijadwalkan akan melakukan perjalanan perdana dari Tanjungpinang menuju Karimun pada 13 Agustus 2011 terpaksa ditunda, karena PT ASDP Indonesia Ferry kekurangan anak buah.

PT ASDP membutuhkan tiga orang tenaga kerja yang akan ditempatkan di kamar mesin Kapal KMP Lomei, kata Kepala ASDP Indonesia Ferry (Persero) Batam, D Wijanarko, Kamis, di Tanjungpinang.  

"Baru-baru ini kami membuka lowongan kerja melalui jaringan internet untuk masyarakat yang memiliki ijazah perkapalan," ungkapnya.   http://www.indonesiaferry.co.id/career/

Dinas Perhubungan Kepri maupun PT ASDP hingga sekarang belum dapat memastikan jadwal pelayaran perdana Kapal KMP Lome dari Pelabuhan Dompak, Tanjungpinang menuju Karimun.

"Kami menginginkan sebelum Idul Fitri kapal itu sudah berlayar. Pemerintah Kepri menginginkan kapal tersebut berlayar pada 20 Agustus 2011," katanya.  

Selain kekurangan anak buah kapal, pelayaran perdana kapal roro tersebut yang direncanakan diresmikan Gubernur Kepri HM Sani juga mengalami kendala teknis.

Hingga sekarang, kata dia, tim dari Kementerian Perhubungan belum menyerahkan kapal tersebut kepada PT ASDP.

Serah terima kapal roro itu tidak semudah yang dibayangkan oleh berbagai pihak, karena harus melalui beberapa tahapan, antara lain, PT ASDP pusat akan mengirimkan tim untuk mengevaluasi, memeriksa dan menginventarisasi aset.

Sampai sekarang tim tersebut belum turun ke Tanjungpinang.

"Selain mengalami permasalahan tenaga kerja, PT ASDP juga disibukan dengan pelayaran 8 kapal roro di berbagai daerah di Indonesia sehingga pelayaran kapal roro Tanjungpinang-Karimun terpaksa ditunda," ujarnya.

Kapal yang diberi nama KM Lome ini dibuat di Sumatra Selatan, menggunakan anggaran APBN, yang dikerjakan mulai 2008 hingga 2011.

Kapal KMP Lome, kata dia, dapat mengangkut 214 orang penumpang , 12 kendaraan jenis truk, 7 kendaraan jenis sedan dan 22 roda dua.

"KMP Lome tiba di Pelabuhan Dompak pada Senin (1/8-2011). Perjalanan dari Tanjungpinang menuju Karimun diperkirakan menelan waktu selama 7 jam," katanya.

(ANT-NP/Btm1)
COPYRIGHT © 2011


Roro Pinang-Karimun Gagal Beroperasi

KMP Lome yang akan melayani rute Pinang-Karimun tak jadi beroperasi besok, Sabtu (13/8) karena belum tersedianya ABK dan belum ada serahterima dari kementerian.

Roro KMP Lome yang dijadwalkan berlayar perdana, besok, Sabtu (13/8), diketahui gagal beroperasi hingga batas waktu yang belum ditentukan. Pembatalan ini sontak membuat warga kecewa. Pasalnya, warga telah merencanakan menggunakan fasilitas Roro tersebut.

Koko 35, seorang warga menyatakan kekecewanya setelah mengetahui kabar penundaan keberangkatan Roro tersebut. ”Tentu saya kecewa, karena sudah dipersiapkan sebelumnya,” kata Koko. Koko mengatakan, ingin membawa keluarga ke Karimun dengan membawa mobil.

Kepala ASDP Batam Dadag mengatakan, penundaan keberangkatan KMP Lome karena belum adanya serah terima KMP Lome dari Satker Kementerian dengan ASDP dan masalah kelengkapan kru atau anak buah kapal (ABK).

Sebenarnya, Satker Kementerian sudah memerintahkan ASDP, tapi pihak ASDP tidak segampang itu menerima karena ada persyaratan yang harus dipenuhi. ASDP harus terlebih dahulu melakukan serah terima teknis dan administrasi. Dalam melakukan serah terima ASDP harus menunggu tim dari pusat untuk menginventarisasi aset dan fisik kapal. Mereka nantinya akan membuat laporan ke direksi di kantor pusat, hingga memerintahkan ASDP cabang melalui surat kuasa untuk serah terima dari Satker ke ASDP.
Kendalanya kenapa saat ini tim belum turun dikarenakan tim pusat ASDP harus mendatangi delapan kapal di seluruh Indonesia, dimana KMP Lome yang terakhir dikunjungi. Pemberian kapal ini diberikan sekaligus di Indonesia hingga ASDP masih dalam proses bagaimana supaya tim ini bisa datang.
Kendala lain masalah penundaan waktu keberangkatan di kelengkapan kru atau ABK yang masih kekurangan tiga ABK di bagian mesin. Kendala kekurangan kru  juga dialami nasional, terutama para Perwira. Rekrutmen  kata Dadag, terus dilakukan dari kantor pusat yang juga terkendala dengan permasalahan ini. Kekurangan kapal ini juga berpengaruh terhadap masing-masing kapal yang baru diberikan. “Kita akan berusaha secepatnya,” kata Dadang. (zek/cr11)

http://www.batampos.co.id/index.php/2011/08/12/roro-pinang-karimun-gagal-beroperasi/

Selasa, 09 Agustus 2011

KMP Lome Siap Beroperasi




Pelabuhan RoRo Dompak - Tanjung Pinang
  

Senin, 08 Agustus 2011

Roro KMP Lome Sebaiknya Berlayar Senin dan Jum'at .



KARIMUN - Kepala Angkutan Sungai Danau dan Perairan (ASDP) Karimun, Asdirizal mengharapkan jadwal pelayaran KM Lome dari Tanjungpinang-Karimun sebaiknya Senin dan Jum'at. Biar penumpang dari Tanjungpinang yang ingin ke Buton bisa menikmati perjalanan KM Senangin.
"Kita menyambut baik beroperasinya KM Lome yang melayari Tanjungpinang-Karimun mulai Sabtu (13/8) nanti. Tapi, alangkah baik lagi kalau jadwalnya Senin dan Jum'at. Biar masyarakat tidak bermalam di Karimun menunggu jadwal keberangkatan KM Senangin pada Senin dan Jum'at pukul 20.00 WIB.

Dikatakan, secara khusus pihak ASDP tidak ada persiapan khusus menyambut pelayaran KM Lome. "Kalau memang kapal tersebut jadi datang, ya kami siap menunggu saja," ungkap Asdirizal kemarin.

Menurutnya, ASDP hanya sebagai operator, sedangkan yang menentukan kebijakan tentu berada ditangan Dinas Perhubungan. "Bagaimana teknisnya silakan konfirmasikan kepada Dinas Perhubungan," kata Asdirizal. Ketika hal tersebut hendak dikonfirmasikan kepada Kepala Dinas Perhubungan Karimun Cendra Nawazier tidak bisa dihubungi, nomor handphonenya tidak aktif.

Kepala Administrator Pelabuhan (Adpel) Kelas II Tanjungbalai Karimun Capt Gajah Rooseno mengaku tidak tahu apakah sudah ada rapat persiapan tentang rencana pengoperasian kapal Roro yang melayani rute Tanjungpinang-Karimun tersebut. "Sampai sekarang saya tidak tahu, karena saya tidak pernah mendapat undangan," kata Rooseno.

Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kepri Muramis mengungkapkan, kapal roro KM Lome dibuat dengan memakai anggaran APBN. Tujuannya, untuk mempermudah akses transportasi, terutamanya dalam mendistribusian kebutuhan bahan pokok.

Kapal ini akan melayani Tanjungpinang-Karimun sebanyak 3 kali seminggu dengan kapasitas 214 kursi dan mampu menampung 20 unit kendaraan jenis truk. Sedangkan lama perjalanan yang akan ditempuh kapal ini diperkirakan 6-7 jam dengan jarak tempuh sekitar 73 mil.

"Saya tidak ingat persis berapa anggarannya. Namun yang jelas kapal roro itu dianggarkan melalui APBN, dan diproduksi oleh PT Mariana Bahagia Palembang. Saat ini kapal roro tersebut telah sandar di Pelabuhan Dompak dan siap untuk dioperasikan," imbuhnya.

Keberadaan kapal roro ini merupakan program prioritas yang sejalan dengan program pengembangan sektor maritim, khususnya bidang kepelabuhanan. Selama ini, arus barang dari Tanjungpinang mengandalkan kapal kargo yang terbatas.

Setelah kapal roro KM Lome beroperasi, warga Karimun bisa membawa kendaraannya ke Tanjungpinang, begitu juga sebaliknya. Muramis yakin, kehadiran KM Lome sangat positif bagi pengembangan perekonomian masyarakat.

"Dengan membuka akses transportasi ini diharapkan akan mampu memacu peningkatan perekonomian masyarakat," tandasnya. (ham/rul)

http://www.haluankepri.com/news/karimun/15585-kmp-lome-sebaiknya-berlayar-senin-dan-jumat.html

Sabtu, 06 Agustus 2011

Jelang Lebaran KMP Senangin Tambah Jadwal


*Antisipasi lonjakan penumpang jelang lebaran - Dibuka Tanjung Pinang - Buton Sumatera*
Laporan Rachta Yahya, wartawan Tribunnewsbatam.com

TRIBUNNEWSBATAM.COM, KARIMUN - Kapal KMP Senangin GT 560, kapal penumpang dan barang roll on roll out (roro) satu-satunya yang melayani rute Parit Rampak tujuan Tanjungbuton, Riau menambah jadwal keberangkatan jelang Idul Fitri 1432 Hijriah.

Jika hari biasa, hanya melayani dua kali jadwal keberangkatan yakni pada Senin dan Jumat, menjelang Idul Fitri tahun 2011 ini, Kapal KMP Senangin menambah dua kali keberangkatan lagi. 

Dimulai pada tanggal 22, 24, 26 dan 28 Agutus sekitar pukul 19:30 WIB. Usai Lebaran  tanggal 2, 5, 7 dan 9 September.

Sementara untuk keberangkatan dari Tanjungbuton, Riau, KMP Senangin dijadwalkan berangkat pada tanggal 1, 3, 6, 8 dan 10 September. Tanggal 29, 30 dan 31 Agustus libur Idul Fitri.

"Terkait ongkos tidak ada kenaikan alias sama dengan ongkos tahun-tahun sebelumnya," ujar Kepala Dinas Perhubungan Karimun, Cendra Nawazir, Jumat (5/8/2011).

KMP Senangin merupakan kapal roro satu-satunya yang melayani rute Karimun-Tanjungbuton/Mengkapan, Riau dengan lama perjalanan sekitar 10 jam. KMP Senangin mampu mengangkut 214 orang penumpang, 12 truk dan 7 unit mobil penumpang.

Sementara itu, terkait dibukanya rute kapal roro, KMP Lome dari Tanjungpinang-Karimun, Cendra Nawazir mengaku pihaknya menyambut baik langkah maju tersebut.

Hanya saja, Cendra menyarankan dan meminta Dinas Perhubungan Provinsi Kepri untuk tidak  mengizinkan transit angkutan mobil dan orang di Karimun dari Tanjungpinang ke Tanjungbuton/Mengkapan, Riau. 

Cendra khawatir, jika hal tersebut dilakukan, Karimun terutama pelabuhan roro, Parit Rampak, Kelurahan Sungai Raya, Kecamatan Meral akan mengalami kepadatan penumpang. Sementara untuk penumpang baik orang dan mobil dari Karimun saja, diperkirakan akan mencapai ribuan menuju Tanjungbuton atau Mengkapan, Riau.

"Kami sangat menyambut dengan baik inovasi tersebut, hanya saja kami minta provinsi untuk mempertimbangkan untuk tidak menurunkan penumpang dari Tanjungpinang tujuan Buton atau Mengkapan untuk transit di Karimun. Jika itu terjadi, saya khawatir akan terjadi crowded (kepadatan, red) di Karimun. Sementara berdasarkan data kami tahun lalu, penumpang mobil dan orang cukup tinggi di Karimun," harap Cendra.

KMP Lome yang berkapasitas 226 orang, 26 mobil roda empat dan 20 unit lori direncanakan soft opening dari Tanjungpinang ke Karimun pada 13 Agustus mendatang. Pembukaan juga direncanakan disaksikan langsung oleh Gubernur Kepri, HM Sani.

Diperkirakan rute baru ini, akan mendapat antusiasme tinggi dari masyarakat. Itu mengingat, rute Tanjungpinang-Karimun selama ini yang cukup sulit dan kebanyakan warga harus memutar dulu ke Batam.

Terkait jadwal tetap, Cendra mengaku masih menunggu petunjuk dari Dishub Provinsi Kepri di Tanjungpinang. Begitu juga dengan ongkos keberangkatan, Cendra enggan berkomentar.

"Itu (ongkos dan jadwal, red) merupakan wewenangnya Dishub Provinsi (Kepri) dan bukan saya. Tapi berdasarkan informasi yang saya baca di media-media beberapa hari ini, ongkosnya sekitar Rp 60 ribu untuk orang," kata Cendra. (yah)

http://batam.tribunnews.com/2011/08/06/jelang-lebaran-kmp-senangin-tambah-jadwal

Jadwal Kapal Roro Tanjung Pinang - Karimun - Buton Sumatera Ditambah

Jadwal Roro Ditambah


 Lintasan Pulau Bintan - Pulau Karimun : 2 Kali Seminggu (Durasi pelayaran 6 -7 jam)

Jadwal RoRo Tanjung Pinang Bintan ke Tanjung Balai Karimun
- Berangkat tiap hari Senin dan Jumat Pukul TBA pagi
Jadwal RoRo Tanjung Balai Karimun ke Tanjung Pinang Bintan
- Berangkat tiap hari Senin dan Jumat Pukul TBA pagi

Tarif
Dewasa : Rp. 47.000
Anak : Rp. 32.000
Motor + pengemudi : Rp. 124.000
Mobil + pengemudi : Rp. 862.000
Mobil PickUp + pengemudi : Rp. 778.000
Bus : Rp 1.661.000
Truk : Rp 1.365.000.

Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang yang ingin mudik Lebaran dengan membawa kendaraan ke luar Karimun, yakni ke Pekanbaru dan sekitarnya, jadwal kapal roro KM Senangin ditambah.

Hal ini disampaikan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Karimun Cendra, kemarin (5/8). Menurutnya, jika sebelumnya jadwal roro yang melayani rute Pelabuhan Parit Rampak (Karimun) menuju Pelabuhan Mengkapan Buton (Riau), satu minggu dua kali, maka 10 hari menjelang lebaran, jadwalnya ditambah menjadi empat kali dalam seminggu.

Tanggal keberangkat dari Karimun, yakni 22, 24, 26, dan 28 Agustus. Sedangkan untuk mengantisipasi penumpang yang ingin pulang ke Karimun setelah lebaran, KM Senangin juga menambah jadwal, yakni tanggal 1, 3, 6, 8, dan 10 September. ”Adanya penambahan jadwal ini, mengingat minat warga Karimun mudik Lebaran menggunakan mobil sangat besar. Selain itu, juga untuk membantu penumpang yang tidak membawa kendaraan. Mereka bisa naik kapal ini,” ujarnya.

Berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya, minat masyarakat menggunakan roro ini sangat tinggi. Ini terlihat pada angkutan lebaran tahun lalu. Di mana jasa penumpang dewasa yang berangkat dari Karimun mencapai 1997 orang, anak-anak 377, sepeda motor 139 unit dan mobil 171 unit. Sedangkan jumlah kedatangan sebanyak 982 penumpang dewasa, 218 anak-anak, 90 sepeda motor dan 125 kendaraan roda empat.

“Dan tahun ini kita memperkirakan jumlah penumpang dewasa yang menggunakan kapal ini mencapai 2.000 orang,” ujarnya. Ditanya mengenai rencana pengoperasi kapal Roro rute Tanjungpinang-Karimun, Cendra mengatakan sudah melakukan pertemuan dengan dinas perhubungan provinsi dan instansi terkait lainnya. Dalam pertemuan tersebut, kapal akan beroperasi tanggal 13 Agustus 2011 ini. “Rencana, pelepasannya akan dilakukan Gubernur Kepri HM Sani dan kedatangannya pun disambut oleh Bapak Sani,” ujarnya.

Dalam hal ini pihaknya menyambut baik beroperasinya kapal tersebut, karena akan menghubungkan pulau-pulau yang ada di Kepri. Selain itu, juga membantu membawa berbagai kebutuhan barang. Namun, kata Cendra, pihaknya mengusulkan kepada Provinsi Kepri, khusus pada H-10 jelang Lebaran, kapal Roro dari Tanjungpinang tersebut tidak boleh menurunkan Kendaraan di Karimun, khusus untuk kendaraan yang bersifat transit atau melanjutkan perjalanan ke Mengkapan.

Alasannya kata Cendra, KM Senangin sudah penuh oleh kendaraan masyarakat Karimun yang ingin mudik Lebaran. “Kalau kendaraan yang dibawa tidak melanjutkan perjalanan atau digunakan di Karimun, itu tak masalah, dan bisa di turunkan di Karimun,” ujarnya.

Mengatasi hal ini, kata Cendra, pihaknya mengusulkan, jika ada warga Tanjungpinang yang ingin mudik ke Riau daratan membawa kendaraan, maka bisa dilayani langsung Kapal Roro dari Tanjungpinang, tanpa harus transit dulu di Karimun menggunakan KM Senangin. Karena tidak tertutup kemungkinan banyak warga Tanjungpinang yang ingin mudik lebaran membawa kendaraan.

“Kalau kendaraan tersebut diturunkan di Karimun dan melanjutkan perjalanan dengan KM Senangin, dikuatirkan terjadi penumpukan kendaraan di Karimun. Dan kecil kemungkinan mereka bisa melanjutkan perjalanan karena keterbatasan daya angkut kendaraan oleh KM Senangin,” tegasnya.

Dalam kesempatan itu Cendra mengatakan, setelah lebaran nantinya, maka pihaknya akan mengatur atau mensinkronkan jadwal keberangkatan antara roro Tanjungpinang-Karimun dengan roro Karimun-Mengkapan. Sehingga penumpang bisa langsung transit tanpa harus menginap terlebih dahulu di Karimun. “Kalau roro dari pinang sampai di Karimun sorenya, maka malamnya roro kita berangkat ke Mengkapan,” tambahnya. (bni)

http://www.batampos.co.id/index.php/2011/08/06/jadwal-roro-ditambah/

Jumat, 05 Agustus 2011

Tarif Kapal Roro KMP Lome Tanjung Pinang - Karimun

Pulau Bintan - Pulau Karimun : 2 Kali Seminggu
(Durasi pelayaran 6-7 jam)

Jadwal RoRo Tanjung Pinang Bintan ke Tanjung Balai Karimun
- Berangkat tiap hari Senin dan Jumat Pukul 09.00 pagi
Jadwal RoRo Tanjung Balai Karimun ke Tanjung Pinang Bintan
- Berangkat tiap hari Minggu dan Rabu Pukul 09.00 pagi


Tarif
Dewasa : Rp. 47.000
Anak : Rp. 32.000
Motor + pengemudi : Rp. 124.000
Mobil + pengemudi : Rp. 862.000
Mobil PickUp + pengemudi : Rp. 778.000
Bus : Rp 1.661.000
Truk : Rp 1.365.000.

Tarif kapal roll on roll off (roro) KMP Lone rute Tanjungpinang-Tanjungbalai Karimun, sudah ditetapkan. Untuk calon penumpang dikenakan tarif Rp60 ribu. Sementara untuk truk ditetapkan sebesar Rp850 ribu per unit. Selain itu, kategori Sedan Rp700 ribu per unit, dan sepeda motor Rp120 ribu.
Keputusan ini sesuai hasil rapat penyesuaian tarif pemerintah daerah dengan Kementerian Perhubungan bersama Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP), Rabu (3/8) tentang tarif pengangkutan kendaraan dan penumpang roro KMP Lone jalur Tanjungpinang-Tanjungbalai Karimun, di Kantor Gubernur Kepri.
”Tarif tersebut nanti akan dilaporkan ke Gubernur untuk dimintai persetujuannya,” kata Kepala Dinas Perhubungan Kepri Muramis, Rabu (3/8).
Dikatakan Muramis, penetapan tarif tersebut sesuai jarak tempuh Tanjungpinang-Karimun. Atau melintasi perairan sepanjang 73 mil, dengan jarak waktu tempuh sekitar enam sampai tujuh jam.
Jika sudah disetujui, maka tarif tersebut akan berlaku pada hari Sabtu (13/8), bersamaan dengan hari pertama beroperasinya roro. Nantinya acara pelepasan perdana lansung dilakukan Gubernur Kepri M Sani, dan kembali disambut gubernur pada hari yang sama di Karimun bersamaan dengan Safari Ramadan.
Adapun KMP Lone, memiliki panjang keseluruhan 45,50 meter, lebar 12 meter, tinggi geladak 3,2 meter, sarat air, 2,15 meter, mesin utama 2×800 HP, kecepatan 12 knot, dengan ABK 18 orang. KMP Lone dijelaskan Muramis bisa mengangkut penumpang 214 orang ditambah 12 truk, dan tujuh sedan atau setara 22 kendaraan.
Dengan tersambungnya jalur transportasi laut Karimun-Pinang, kata Muramis, maka telah melancarkan arus transportasi dan memudahkan jalur pertumbuhan ekonomi antara kedua daerah.
Untuk melancarakan jalan darat menuju pelabuhan Dompak, kata Muramis telah membicarakannya dengan Dinas Pekerjaan Umum (PU) supaya cepat diperbaiki demi melancarkan arus transportasi.
Pada kesempatan ini, Muramis juga menyempatkan diri bersama pihak dinas perhubungan lainnya memantau keadaan dan fasilitas Roro KMP Lone yang dipergunakan sebagai pengangkut di Pelabuhan Dompak. Hadi

Jelang Operasional KMP Lome 13 Agustus

Kadishub Tinjau Kesiapan KMP Lome

TANJUNGPINANG- Dinas Perhubungan Kepri, Tanjungpinang dan Karimun bersama jajaran Adpel, ASDP menggelar rapat membahas kesiapan atas beroperasinya KMP Lome pada 13 Agustus nanti. Kapal Roro ini akan berlayar dan melayani rute Tanjungpinang-Karimun dan sebaliknya.       "Hasil rapat kita dengan Adpel, ASDP, dan Dinas Perhubungan Kota Tanjungpinang dan Karimun pagi tadi telah dipastikan KMP Lome akan memulai operasional pada 13 Agustus mendatang. Pelayaran perdana tersebut akan dilepas oleh Bapak Gubernur di Pelabuhan Roro Pulau Dompak dan kembali diterima Gubernur di Pelabuhan Parit Rampak di Karimun," kata Kepala Dinas Perhubungan Kepri Muramis, di sela-sela peninjauan kesiapan KMP Lome di Pelabuhan Roro Pulau Dompak, Rabu (3/8).

Muramis menjelaskan, KMP Lome dengan bobot 500 GRT dapat menampung sebanyak 22 unit mobil dan 214 orang. Menurutnya, KMP Lome akan melayari Tanjungpinang-Karimun sebanyak 3 trip dalam seminggu. Perkiraan harga tiket yakni Rp800 ribuan untuk kendaraah jenis truk dan Rp50 ribuan untuk penumpang.

Mantan Kadishub Kota Batam itu menambahkan, ASDP akan menjadi operator pelayaran dan Adpel menjadi penanggungjawab dan pemberi izin berlayar. Sedangkan Dinas perhubungan Kota Tanjungpinang sebagai penyelenggara Pelabuhan Roro pulau Dompak.

KMP Lome merupakan kapal modern, jauh lebih baik dari kapal Roro yang sudah ada di Kepri. Kapal ini dilengkapi fasilitas pendukung seperti tempat tidur penumpang, tempat duduk yang nyaman dan toilet yang bersih. (rul)

http://www.haluankepri.com/news/tanjungpinang/15492-kadishub-tinjau-kesiapan-kmp-lome-.html

Rabu, 03 Agustus 2011

Pinang - Karimun Menyatu Tanggal 13 Agustus 2011

RAMAI: Kapal Roro yang melayani Telaga Punggur - Tanjunguban selalu ramai penumpang. Tanggal 13 Agustus mendatang, hal serupa juga bisa dinikmati warga Pinang dan Karimun karena kapal Roro baru pesanan Kepri sudah jadi untuk menyatukan dua pulau ini.
 
Berlayar Perdana 13 Agustus

Kabar gembira bagi masyarakat Pulau Bintan dan Karimun. Kapal roro pesanan Kepri senilai Rp24 miliar akhirnya selesai dan saat ini sudah berada di Pelabuhan Roro di Dompak. Kapal akan melayani warga dua pulau ini mulai 13 Agustus 2011.

Kapal yang diberi nama KM Lome ini dibuat di Sumatra Selatan, menggunakan biaya anggaran APBN multiyears mulai 2008 hingga 2011. Pengoperasian kapal akan dilakukan oleh pejabat dari Pemprov Kepri.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kepri, Muramis, menjelaskan KM Lome sudah tiba di Pelabuhan Roro Dompak, Senin (1/8). Kapal Roro ini akan mempermudah masyarakat Kepri, baik yang ada di Tanjungpinang dan Karimun untuk membawa hasil pertaniannya. Kehadiran kapal ini juga diyakini mampu membuat perputaran perekonomian kedua daerah tumbuh baik.

“Besok (hari ini) kita akan rapat dengan ASDP, Dinas Perhubungan Kota, Karimun, Adpel, membahas kapan dioperasikan, berapa harga tiket penumpang, berapa harga kendaraan bermotor dan kendaraan truk dan mobil sedang dari Tanjungpinang ke Karimun dan sebaliknya,” kata Muramis kepada wartawan, Selasa (2/8).

Kapal ini dijadwalkan berangkat dari Tanjungpinang ke Karimun tiga kali seminggu. Ia mampu mengangkut 214 penumpang, 12 kendaraan jenis truk, 7 kendaraan jenis sedan dan 22 roda dua. Panjang kapal 45,50 meter dan lebar 12 meter, memiliki tempat kursi baik VIP dan kelas ekonomi. Terdapat tiga lantai dan jumlah anak buah kapal (ABK) 18 orang.

Jarak Tanjungpinang ke Karimun sejauh 73 mil akan ditempuh KM Lome selama 6 hingga 7 jam. Dari Karimun ke Tanjungpinang, akan memakan waktu yang sama. Ditambahkan Muramis, keseriusan Pemerintah Provinsi Kepri dan didukung oleh pemerintah kabupaten dan kota yang ada di Kepri untuk menyatuhkan seluruh pulau-pulau di Kepri akan terwujud sebelum masa jabatanya berakhir.
Kapal ini akan melengkapi kapal lain yang sudah lebih dulu beroperasi, yaitu KMP Kuala Batee dan KM Sri Gemilang dengan rute Telagga Punggur – Tanjunguban, KMP Senagi rute Karimun – Mengkapan, KMP Sembilang rute Dabo – Kuala Tungkal (Jambi), Kuala Tungkal – Tanjunguban dan Tanjungpinang – Dabo.
Sebelumnya, Gubernur Sani menegaskan, penyediaan kapal-kapal Roro merupakan komitmen pemerintah untuk mengembangkan setiap pulau yang ada di Kepulauan Riau. Ketika transportasi sudah lancar, perekonoian suatu daerah akan bergairah. Ia menyambut gembira selesainya KM Lome menjelang lebaran karena biasanya dibutuhkan masyarakat pada hari lebaran.

Roro bukan satu-satunya transportasi laut yang digagas Pemprov Kepri. Pemerintah juga segera menyediakan kapal cepat untuk melayari rute-rute terpencil. Diantaranya rute Subi, Serasan, Midai, Sedanau, Pulau Laut, Kelarik, Tanjungbatu, Moro, Durai, Dabo, Pekajang bahkan hingga ke Pulau Berhala.

(abas)

http://tanjungpinangpos.co.id/2011/08/pinang-karimun-menyatu/#comment-768

Menyongsong Terhubungnya Lalu Lintas Darat Antara Kepulauan Riau dengan Sumatera

Merangkai Pulau Dengan Kapal RoRo

Diperkirakan Agustus 2011 ini Ibu Kota Kepri Tanjung Pinang dapat terhubung dengan Sumatera dengan beroperasinya Kapal RoRo KMP Lome.

Dari Pulau Batam Ke Pulau Bintan,
(ASDP Telaga Punggur - Tanjung Uban)
Dari Pulau Bintan ke Pulau Tanjung Balai Karimun,
(ASDP Dompak Darat- Parit Rempak)
Dari Tg. Balai Karimun sampailah ke Sumatera,
(ASDP Parit Rempak - Tg. Buton Mengkapan)


Lintas Perhub Darat Kapal RoRo ASDP antara Kep Riau dan Sumatera

Selasa, 02 Agustus 2011

Kapal RoRo KMP Lome Mulai Beroperasi 13 Agustus

Layani Penyeberangan Tpi-Karimun

TANJUNGPINANG- KMP Lome, kapal penyeberangan atau roro yang akan melayani rute pelayaran Tanjungpinang-Karimun dan sebaliknya telah tiba di Tanjungpinang, Snein (1/8). Kapal bantuan dari Pusat itu akan mulai beroperasi pada Sabtu (13/8) nanti.

Kapal bantuan yang sudah beberapa tahun lalu diajukan Pemprov Kepri itu, pada saat beroperasi akan langsung membawa Gubernur Kepri HM Sani ke Karimun dalam program Safari Ramadhan.

"Kapal Lome akan lsg membawa Gubernur Kepri Safari Ramadhan ke Karimin pada 13 Agustus nanti," kata Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kepri Muramis kepada Wartawan, Selasa (2/8).

Menurut Muramis, pengadaan kapal roro untuk jurusan tersebut dianggarkan pusat melalui APBD Kepri. Tujuannya untuk mempermudah akses transportasi, terutamanya lagi dalam mendistribusian kebutuhan bahan pokok.Kapal ini akan melayani Tanjungpinang-Karimun sebanyak 3 kali seminggu dengan kapasitas 214 kursi dan mampu menampung 20 unit kendaraan jenis Truk. Sedang lama perjalanan yang akan ditempuh kapal ini diperkirakan 6-7 jam dengan jarak tempuh sekitar 73 mil laut.

"Saya tidak ingat persis berapa anggarannya. Namun yang jelas kapal roro itu dianggarkan melalui APBN, dan diproduksi oleh PT Mariana Bahagia Palembang. Saat ini kapal roro tersebut telah sandar di Pelabuhan Dompak dan siap untuk dioperasikan," imbuhnya.

Keberadaan kapal roro ini merupakan program prioritas yang sejalan dengan program pengembangan sektor maritim, khususnya bidang kepelabuhanan. Selama ini, arus barang dari Tanjungpinang mengandalkan kapal kargo yang terbatas.

Setelah kapal roro KM Lome beroperasi, warga Karimun bisa membawa kendaraannya ke Tanjungpinang, begitu juga sebaliknya. Muramis yakin, kehadiran KM Lome sangat positif bagi pengembangan perekonomian masyarakat.

"Dengan membuka akses transportasi ini diharapkan akan mampu memacu peningkatan perekonomian masyarakat," tandasnya.(rul)
http://www.haluankepri.com/news/tanjungpinang/15392-kmp-lome-mulai-beroperasi-13-agustus-.html

 

Senin, 01 Agustus 2011

Kapal Roro Rute Tanjung Pinang Tunggu Armada

Roro Rute Tanjung Pinang Tunggu Armada

KARIMUN - Persiapan Pemkab Karimun dalam melayani kapal Roll on Roll off (Roro) rute Tanjung Pinang-Karimun saat ini sudah siap. Tinggal menunggu armada yang akan berlayar.
Demikian dikatakan Wakil Bupati Karimun, H.Aunur Rafiq, Sabtu (30/7) kemarin. "Saat ini kita sudah tersambung dengan Buton-Riau. Kemudian dilanjutkan dengan rute Karimun ke Tanjung Pinang, Selain itu ke Pulau Kundur juga akan kita sediakan. Ini menunjukkan bahwa wilayah hinterland di Karimun semakin membaik," ujar Rafiq, Sabtu (30/7).

Dengan demikian lanjut Rafiq, perekonomian Kabupaten Karimun juga akan semakin membaik. "Saat ini sudah ada peningkatan sebesar 10 %" ucap Rafiq.

Dengan beroperasinya kapal roro ke Button, saat ini sudah memudahkan masyarakat Karimun dalam memasok kebutuhan sembako. Rafiq juga berharap agar pemerintah pusat harus komit terhadap Kabupaten Karimun. Disamping itu pula sebagai daerah perbatsan harus lebih diperhatikan. "Upaya koordinasi kita dengan pusat saat ini sudah dilaksanakan. Dengan cara menyurati dDepartemen perhubungan," pungkasnya. (gan)

http://www.haluankepri.com/news/karimun/15273-roro-rute-tanjung-pinang-tunggu-armada.html

Pengoperasian Kapal Roro Bikin Angkut Barang Lebih Efisien

Pengoperasian Kapal Roro Bikin Angkut Barang Lebih Efisien

PEMERINTAH Karimun menyambut baik rencana Pemerintah Provinsi Kepri untuk mengoperasikan kapal roro yang melayani Tanjungpinang-Karimun.
”Jika kapal roro tersebut beroperasi, akan mempermudahkan arus barang dan kendaraan dari Karimun dan berbagai daerah lainnya di Kepri. Terutama untuk sembako, tentunya akan memberikan keuntungan bagi pedagang dan masyarakat,” kata Wakil Bupati Karimun, Aunur Rafiq, Sabtu (30/7) lalu.
Apalagi selama ini, kata Rafiq, mengangkut barang dari Karimun menuju daerah lain, kebanyakan menggunakan kapal kayu yang kurang efisien dan berpengaruh terhadap nilai jual produk, terutama sayur-sayuran. Dengan adanya pelabuhan ini, akan meningkatkan perekonomian masyarakat Karimun. Karena otomatis akan memperpendek hubungan antara Karimun dengan daerah lain.
Disinggung mengenai kesiapan, Rafiq mengatakan pemerintah Karimun sudah sangat siap, karena memiliki Pelabuhan Roro yang berada di Parit Rampak. ”Mengenai infrastruktur pelabuhan tidak ada masalah, tinggal pengoperasian saja,” jelasnya.
Agar lebih matang lagi kesiapan pengoperasian pelabuhan itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan dinas terkait di provinsi maupun di Karimun, seperti Dishub, Pelindo dan BUP (Badan Usaha Pelabuhan) Karimun.
”Karena untuk segi pengawasan, merekalah nantinya akan berada digaris terdepan. Baik segi pelayanan maupun pengamanan,” ujarnya. ***